Bab Dua Puluh Satu

1.6K 302 15
                                    

Alexander melewati koridor rumah dengan langkah besar-besar. Kegusaran dan kemarahan tergambar jelas di raut wajahnya.

Langkahnya terhenti di depan pintu cokelat gelap berukuran besar. Ia lalu membuka pintu itu dengan kasar.

"Ayah!"

Pria paruh baya yang dipanggilnya itu menoleh ke arah Alexander sebentar sebelum kembali memainkan gelas anggurnya. "Kenapa kau datang ribut-ribut begini?" tanya Carolus. Ia lalu meneguk anggurnya. "Aku jadi tidak bisa menikmati waktu istirahatku."

Carolus memang baru saja kembali dari pertemuan pemimpin wilayah itu dua hari yang lalu. Begitu sampai di Kota Sean, Carolus langsung menyumbangkan sebagian kecil kekayaannya untuk pembangunan Lamian dan Wade. Hal ini ia lakukan untuk mencegah Will curiga pada rencana kudetanya. Laki-laki itu tidak boleh tahu rencana yang sudah ia susun selama bertahun-tahun ini.

Alexander berjalan menghampiri ayahnya yang berdiri menghadap jendela luar. "Apa maksud Ayah mengajak Celena makan malam di sini? Jangan-jangan Ayah ingin mengajaknya bergabung dalam rencana kita?"

Carolus meneguk anggurnya sebelum berkata, "Iya."

"Kenapa?"

"Karena dia orang yang cocok untuk mengisi peran itu," jawab Carolus.

"Peran?"

"Celena adalah gadis yang ditemukan Dan di hutan perbatasan Clarion dan Walta. Kekuatannya bisa dikatakan hampir seimbang dengan Dan ditambah dia juga mampu menguasai tiga elemen sihir seperti Mira. Bisa dibilang dia adalah orang spesial seperti Will karena mampu menguasai dua bentuk perubahan Mana.

"Aku dengar kalau dia punya wajah yang mirip dengan Putri Sierra. Ada yang percaya kalau dia adalah orang yang diinangi roh Putri Sierra, tapi ada juga yang bilang kalau dia hanya punya wajah mirip saja.

"Aku tidak peduli mana yang benar, tapi seseorang tanpa ingatan dan jati diri seperti dirinya sangat mudah untuk dimanipulasi.

"Aku yakin saat ini dia pasti sedang mencari jati dirinya. Dia pasti bertanya-tanya, jika dia bukan Putri Sierra, lalu siapakah dia? Apa arti eksistensinya di dunia ini?

"Maka dari itu, aku bilang dia cocok mengisi peran sebagai kambing hitam. Kita bisa menggunakan kekuatannya untuk membuat celah atau bahkan merusak pondasi kekuatan Will.

"Aku yakin ketika pondasi kekuatan Will rusak, orang pertama yang disalahkan adalah Celena karena dia sudah membantu kita. Gadis itu juga bisa dijadikan alasan untuk menjatuhkan Will karena dia sudah memasukkan seorang pengkhianat ke kerajaan ini," jelas Carolus.

"Meskipun aku tahu dia hanya dimanfaatkan, tetap saja aku tidak suka bekerja sama dengannya," kata Alexander kesal. "Bagaimanapun juga dia orang yang sudah mempermalukanku di ujian akhir dan merebut posisi yang seharusnya menjadi milikku."

Carolus meletakkan gelas anggurnya di meja kerja lalu berjalan mendekat ke Alexander. Ia memegang bahu anaknya. "Mulai saat ini kau harus bisa bekerja sama dengannya. Aku tahu pasti rasanya sulit bekerja sama dengan orang yang tidak kita sukai karena aku juga mengalaminya, tapi ingatlah sesuatu yang berharga telah menanti kita."

"Apa yang akan Ayah lakukan pada Celena setelah tujuan kita tercapai?" tanya Alexander. "Apa Ayah akan benar-benar membantu Celena mencari ingatan dan jati dirinya yang hilang?"

"Tentu saja tidak. Begitu tugasnya selesai, Ayah akan langsung menyingkirkan dia," jawab Carolus santai.

"Baiklah kalau begitu. Kali ini aku akan usahakan bisa bekerja sama dengannya," ucap Alexander setelah terdiam selama beberapa saat.

Jilid I. Celena and The Born of New Sword [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang