Chapter: Seven

111K 10.7K 132
                                    

Untuk kamu, hatiku:

"Jangan menilai buruk warna lipstick hanya karena tidak cocok dengan gayamu."

***

Entah sudah berapa kali Ben mendengus. Menyetujui ide sang mama untuk menemani adiknya belanja adalah hal yang paling buruk! Sudah dua jam berlalu, Ben hanya berdiam diri mengamati Keira yang bahagia karena bisa memborong banyak produk dengan credit card gold yang diberikan tunangannya, Raka.

Omong-omong soal tunangan, memang benar bahwa kisah percintaan Keira lebih mulus dibanding Ben yang hidup di muka bumi jauh lebih awal dari gadis itu. Keira bahkan baru saja wisuda tiga bulan lalu dan akan dilamar oleh Raka minggu depan di usianya yang baru menginjak 23 tahun. Keira juga beruntung karena mendapatkan Raka yang benar-benar mencintai gadis itu dan membawa adiknya sampai ke jenjang yang lebih serius. Ya, setidaknya sebentar lagi tanggung jawabnya akan berkurang.

Sedangkan dirinya?

Ben berdecak. Di usianya yang sudah genap 33 tahun, Ben belum pernah terjebak dalam hubungan yang serius. Rumit sih, sering. Banyak yang menginginkannya, tapi lelaki itu terus bersikap seolah masih "mencari" dan belum menemukan sang pujaan hati. Pada akhirnya, para perempuan itu hanya bisa menelan mentah-mentah kenyataan pahit bahwa mereka tidak cukup mampu memiliki Benara Wijaya.

Sampai akhirnya ia merasa terlalu tua untuk memilih. Lelah dengan berbagai pertanyaan dari orang lain soal "masa depan" yang belum jelas wujudnya. Lagipula, dirinya sudah mapan. Yang jelas bisa menghidupi pasangannya kelak dengan makmur. Apalagi yang kurang?

Ben ingat betul perkataan mendiang sang ayah sebelum beliau pergi bahwa kodrat seorang lelaki adalah mencintai. Sempat Ben bertanya mengapa demikian? Mengapa tidak sebaliknya? Jawabannya pun sangat logis diterima. Sekeras apa pun bahu seorang perempuan, tetap butuh sandaran. Sekuat apa pun fisik seorang perempuan, tetap patut dilindungi. Setegar apa pun hati seorang perempuan, tetap harus dijaga.

Perempuan bukan makhluk lemah, tapi perasaannya selembut kapas. Tidak butuh dicintai balik oleh seorang perempuan. Karena dengan hanya "terbiasa", cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Dan ketika semua itu terjadi, sebuah kesetiaan tidak akan pernah luput dari diri seorang perempuan.

Seperti yang kedua orang tuanya alami. Sinta, mama Ben dan Key, tidak pernah mencintai Herman, ayahnya. Wanita berdarah Eropa tersebut memutuskan untuk menerima lamaran Herman karena lelaki itu sudah mapan. Sinta, atau yang bernama asli Saint Caroline, dulu merupakan gadis yang terlalu berpaku pada sebuah dongeng. Ia berharap akan menikah dengan penuh cinta bersama seorang pangeran meskipun dirinya tidak terlahir dari keluarga konglomerat. Sampai akhirnya Herman muncul dan melamar Sinta. Wanita itu berpikir tidak masalah jika menikah tanpa cinta yang penting kehidupannya berkecukupan.

Di bulan-bulan awal pernikahannya, Sinta sempat merasa pilihannya adalah kesalahan besar. Ia tidak bahagia hanya dengan uang. Tapi cinta Herman yang begitu kuat dan segala perhatian yang dikerahkan lelaki itu membuat Sinta merasa lebih berharga dan bernilai. Hatinya luluh untuk Herman. Dan sejak itu, Sinta justru sangat "bawel" tiap kali Herman tidak memberi kabar. Sinta rela memasak tiap hari agar suaminya selalu menanti pulang. Sinta melakukan hal-hal yang seharusnya seorang istri lakukan bukan hanya karena keharusan, tapi ia merasa senang membahagiakan Herman.

Ben tersenyum getir mengingat kenangan saat Herman berpesan padanya untuk menjadi lelaki yang bertanggung jawab. Berjanji untuk tidak pernah sekali pun menyakiti seorang perempuan yang kelak menjadi takdirnya. Selalu ingat bahwa ibu dan adiknya juga perempuan. Selalu ingat bahwa perempuan akan menjadi ibu dari anak-anaknya, yang melahirkan buah hatinya ke dunia dengan mempertaruhkan nyawa.

Ia tanamkan prinsip tersebut. Namun, selama ini yang Ben rasakan hanya "dicintai" dan bukan sebaliknya. Ben tidak bergairah. Ben tidak pernah merasa antusias. Ben merasa takdir belum menjawab segala pertanyaannya. Ataukah memang tidak akan pernah terjawab? Jika memang demikian, Ben akan menerima. Apa pun, siapa pun yang dikirim Tuhan untuknya.

"Bang Ben! Sini sebentar fotoin!"

Lamunannya menguap seketika. Ben terkesiap mendengar pekikan Keira dan mendapati siapa yang berada di samping gadis itu.

Baru saja ia meminta jawaban, sosok Saras pun muncul. Apakah perempuan itu benar-benar takdirnya?

Saras masih belum menyadari kehadirannya sampai Ben sendiri yang datang menghampiri. "Hey," sapa lelaki itu, ramah.

Saras hanya mengerjap-ngerjap. "Hai," balasnya, lirih.

Di samping Saras, Keira menatap keduanya dengan alis bertaut. "Lho? Lo kenal Kak Saras, Bang?"

Ben mengangguk. Seolah tidak yakin jika Ben benar-benar kenal dengan beauty vlogger favoritnya, Keira bertanya langsung pada Saras. "Kakak beneran kenal Bang Ben?"

Saras tersenyum manis. "Pernah ketemu aja, terus ngobrol sebentar. Nggak kenal banget kok," jelasnya.

"Ketemu di mana?" Keira benar-benar penasaran.

"Banyak tanya." Ben mendengus. "Di hotel."

Keira terkejut. "Hah? Hotel kita? Kapan?"

"Sekitar dua minggu lalu."

"Kok aku nggak ketemu Kakak? Aku juga ke hotel lho waktu itu."

"Saras ke hotel hari Sabtunya. Key, kan, baru Minggu siang datang." Lagi-lagi Ben yang menjelaskan meskipun Keira tidak mengalihkan pandangannya sedetik pun dari Saras.

Bibir Keira membentuk huruf "o" kemudian menyengir lebar. "Wah, tahu gitu aku datang dari Sabtu buat ketemu Kak Saras!" ujarnya antusias.

💄

[Repost: Wattpad version]

PO buku Beauty and the Boss telah dibuka sampai dengan 6 Agustus aja ^^
Yuk, ikutan! Jangan sampai ketinggalan buat dapatin novel cantik ini.

CARA PEMESANAN:Buka Market Place Namina Books (link di bawah) > Pilih Paket yang Diinginkan > Lakukan Pembayaran (Bisa COD) > Tunggu Paket Datang 🤗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CARA PEMESANAN:
Buka Market Place Namina Books (link di bawah) > Pilih Paket yang Diinginkan > Lakukan Pembayaran (Bisa COD) > Tunggu Paket Datang 🤗

Link pemesanan:
🧡 (Shopee Namina Books) https://shope.ee/gulXtpNh
💚 (Tokopedia Namina Books) https://tokopedia.link/WZelW0JyLBb
Atau bisa juga pesan via WA ke admin penerbit Namina Books di nomor 085105300534 yaa 💖

Pssst! Khusus yang ikut PO saja lho, yang bakal dapat HIDDEN CHAPTER 😍 Jadi, jangan sampai ketinggalan yaa, wahai para kesayangan Ben 🥹
Love yaaa!

Beauty and the BossWhere stories live. Discover now