02|Mukbang

928 270 3
                                    

Semenjak pertengkaranku dengan Jungmo beberapa hari yang lalu, hubunganku dengan kesembilan adik tiriku malah semakin dingin terutama dengan si pemilik usaha marimong itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak pertengkaranku dengan Jungmo beberapa hari yang lalu, hubunganku dengan kesembilan adik tiriku malah semakin dingin terutama dengan si pemilik usaha marimong itu.

Bahkan mereka serempak jarang terlihat berada di rumah ini membuatku tak enak hati karna tau diri sekali aku ini siapa.

Haruskah aku kabur dari rumah bak istana ini sebelum mama pulang dari bulan madunya bersama papa Jongsuk?

"Nona muda..." Aku segera menoleh dan mendapati salah satu pelayan rumah dengan usia yang sudah senja mengingatkanku pada nenek.

"Ya kenapa halmonie?"

"Eh jangan panggil saya begitu nona." Katanya sambil menoleh kesana kemari mungkin takut ada yang mendengar, "Terus aku harus panggil halmonie apa? Eyy pasti mau dipanggil ahjumma ya.." kataku sambil mencolek lengannya yang membuatnya mengulas senyum.

"Jangan sungkan padaku halmonie..." tambahku, "Anggap saja aku ini cucumu ya."

"Tapi nona muda nanti saya dimarahi tuan besar."

"Tak akan." Kataku, "Tadi halmonie memanggilku kenapa?"

"Tuan muda Woobin tadi menyuruh saya untuk membawa nona muda ke kamarnya."

"Huh? Kenapa? Loh tapi bukannya dia lagi keliling eropa?"

"Tuan muda Woobin baru pulang tadi pagi nona. Sekarang sudah menunggu nona di kamarnya."

"Yasudah halmonie, biar aku sendiri saja yang kesana." kataku dan segera bergegas keluar dari kamarku ini.

Sesaat menapaki tangga menuju lantai atas aku berpapasan dengan Serim yang sudah memakai snelli dan turun secara tergesa-gesa.

Mungkin ada jaga poli atau hal-hal lainnya yang berbau kedokteran dan for your information, Serim ini anak akselerasi sejak kecil sampai bisa menjadi dokter spesialis jantung di usia dua puluh ini.

Umurku dengannya hanya beda satu tahun omong-omong dan mirisnya aku yang lebih tua satu tahun darinya ini masih menjadi mahasiswa yang sedang memperjuangkan skripsi yang selalu revisi terus huhuhu.

"Kenapa lo liatin Serim hyung kaya gitu?" Aku menoleh dan langsung mendapati Hyeongjun sudah berdiri menjulang di dekatku dengan kedua mata bulatnya menatapku penuh selidik.

Aku seketika langsung menggerang gemas dalam hati tentunya. "Lo suka kan sama Serim hyung." Tuduhnya dengan kedua mata menyipit yang membuatku tak bisa menahan diri lagi untuk tidak mencubit kedua pipi gembilnya.

"Aigooo kenapa bisa wajahmu selucu ini Njun-ah..."

"Mwo?!! Ya!! Lepas!! Gue ini gak lucu ya!! Pokonya nggak!!" Hyeongjun berteriak sambil mencoba menjauhkan kedua tanganku dari pipinya, sementara aku tertawa terbahak-bahak melihat wajah lucunya yang sudah semerah tomat.

"Makanya jangan jutek sama noona.." kataku sambil mengerling membuatnya mendengus jijik lalu turun ke lantai bawah sambil bersungut-sungut tapi dimataku malah membuatnya semakin menggemaskan.

Aku pun kembali berjalan menuju kamar Woobin yang pintunya sudah terbuka lebar, "Oh noona kemari!!" Katanya penuh semangat yang membuat dahiku mengkerut bingung. Ini kali pertamanya Woobin terlihat ramah padaku dan tadi apa katanya? Noona? Dia memanggilku noona?!

"Kenalkan ini Bella noona..." katanya sambil merangkulku setelah aku duduk disampingnya di sofa. Ah ya pantas saja, ternyata dia sedang siaran langsung di akun youtubenya.

Woobin kan salah satu youtobers dengan subscribe terbanyak di dunia.

"Ayo noona sapa para Woobiners..." katanya yang membuatku melambaikan tangan kearah kamera, "Hallo, aku Bella, noona Woobin. Tolong jaga adikku ini ya." Kataku sambil mengulas senyum terbaikku.

"Nah sebenarnya hari ini aku mengajak noonaku ikut siaran bukan untuk mengenalkannya saja tapi mengajaknya ikut mukbang bersamaku juga."

Huh apa?!

"Noona pasti terkejut ya." Aku lantas mengangguk dan ia mengusap puncak kepalaku lembut. "Tenang noona, aku sudah menyiapkan makanan spesial untuk noona." Katanya sambil menyingkap tudung makanan di meja yang baru kusadari.

Oh tunggu, tunggu, KENAPA MAKANANNYA SEAFOOD SEMUA?!!

Apa Woobin tidak tau kalau aku ini alergi makanan seafood? Atau dia sengaja ingin menjebakku?

Ohhh demi celana rombeng merlin aku kudu otokeh?!!!

"Ehh..." Aku ingin menolak tapi ini sedang siaran langsung dan akan jadi masalah kalau aku mengatakan yang sebenarnya karna Woobin sudah mengatakan tadi kalau ia menyiapkan makanan kesukaanku.

"Baiklah, ayo makan Woobin-ah." Kataku pada akhirnya dan berdoa semoga tidak jatuh pingsan di tengah siaran.

Setelah siaran selesai, aku segera berlari ke kamar mandi yang ada di kamar Woobin untuk memuntahkan semua makanan seafood yang kumakan barusan.

Bahkan rasa gatal di seluruh tubuhku semakin terasa dengan nafas yang kian sesak.

"Hey!! Lo kenapa?!!" Woobin berteriak di luar kamar mandi sambil menggedor pintu tak sabaran.

"Aku--" nafasku semakin tersenggal dengan pandangan yang kian berputar dan sekon berikutnya aku kehilangan kesadaran. []

Kenapa mereka bisa pada kiyowo begini sih 😳😖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa mereka bisa pada kiyowo begini sih 😳😖

Kenapa mereka bisa pada kiyowo begini sih 😳😖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang