Part •1

60 15 2
                                    


HAPPY READING ✨

Bel sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi Rexy masih setia di atas rooftop sekolah sambil duduk di kursi kayu yang sudah usang. Rexy memandang langit yang kelihatan begitu cerah sore ini. Entah apa yang dipikirkannya hingga dia melamun dan tanpa dia sadari ada seseorang yang duduk disampingnya sambil memperhatikan wajah manisnya.

"Ngelamun aja neng? Nanti cantiknya ilang Lo?" Rexy tersentak, dia menoleh mendapati Axel yang tengah memperhatikan dirinya.

"Belum pulang?" Tanya Rexy datar

"Belum, ada bidadari disini. Kasian kalo ditinggal sendirian" goda Axel sambil tersenyum jail.

Rexy hanya memutar bola mata nya malas. Ini lah yang disukai Axel, sikap dingin, datar, cuek dari seorang Rexylina mampu menggetarkan hatinya. Jujur, Axel menyukainya sejak Rexy  bergabung di Strata. Tapi sikap Rexy yang cuek dan dingin itu membuat Axel harus bersabar untuk mendapatkan hati seorang Rexylina.
Masuk dalam kehidupan Rexy tidaklah mudah. Rexy menutup rapat rapat tentang kehidupan nya apalagi tentang masalalunya. Tapi Axel tidak akan menyerah, dia akan berusaha mendapatkan hati seorang Rexylina. Perlahan lahan pasti dia mampu membuat Rexy memandang kearahnya. Itulah yang dipikirkan Axel.

"Pulang! Udah sore" ucap Axel pelan

"Duluan aja"jawab Rexy cuek, yang masih setia memandang langit.

"Gue anter!" Ajak Axel tegas

"Gak,duluan aja!" Tukas Rexy

Axel menghela nafasnya.
"Yaudah gue duluan, tapi hati hati! Udah sore soalnya"

Rexy hanya bergumam. Axel tersenyum getir dan segera meninggalkan Rexy sendirian di rooftop sekolah. Jujur Axel khawatir Rexy kenapa napa. Tapi mau bagaimana lagi? Mungkin Rexy butuh sendiri.

"Iya! Rexy mungkin butuh sendiri" gumam Axel dalam hati

                           ******

Rexy terlihat begitu kesal. Sudah 30 menit dia berdiri di halte sekolah tapi tidak ada satupun angkot yang lewat. Dan lebih parahnya lagi handphone nya lowbat saat ia ingin memesan ojol. Rexy merutuki kebodohannya sendiri, seharusnya tadi ia mau saat Axel ingin mengantarnya pulang.

"Damn it!" Umpat Rexy kesal

Rexy akhirnya memilih berjalan kaki. Belum sampai 5 meter berjalan, ada seorang pria tua atau lebih tepatnya kakek kakek yang kebingungan ingin menyebrang jalan. Rexy yang melihatnya langsung berlari menuju kearah si kakek.

"Kakek perlu bantuan?" Tanya nya sopan

"Kakek bingung nak, jalanannya rame" jawab kakek

"Aku sebrangin ya kek? Sebentar!"

Rexy menoleh ke kanan kekiri memastikan jalanan sepi. Ia menggandeng tangan si kakek sambil membantu nya menyeberang jalan.

"Wah, makasih ya nak udah nolongin kakek" ucap kakek sambil tersenyum

"Iya kek sama sama" jawab Rexy tersenyum canggung

"Nama kamu siapa,nak?" Tanya kakek

"Rexy kek"

"Cantik kayak hati kamu" kakek tersenyum memperlihatkan kerutan diwajah keriputnya.

"Terimakasih, kek" ucap Rexy sopan

"Yaudah kamu pulang, keburu malem!" Suruh kakek

"Iya. Kakek hati hati ya?" Tukas Rexy

"Iya nak" ucap kakek tersenyum

RexylinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang