Part •2

40 14 2
                                    

HAPPY READING✨

Seorang gadis tengah duduk di balkon kamar ditemani secangkir kopi hangat. Dia begitu menikmati suasana malam ini. Semilir angin menerpa wajah cantiknya. Hingga beberapa helaian rambut menutupi sebagian wajahnya. Siapa lagi jika bukan Rexy.

Ini adalah kebiasaannya saat malam. Menurutnya duduk di balkon sendiri sembari memandang keindahan langit sangat menenangkan.

Tiba tiba Rexy merindukan papanya. Sosok pahlawan yang selalu ada untuknya. Seorang lelaki yang begitu Rexy cintai. Tapi kini papanya telah tiada. Meninggalkan segala memori yang hanya bisa dikenang. Ingin rasanya Rexy memeluk papanya sambil bercanda gurau. Kini hanya bisa memeluk dinginnya malam sambil berdoa untuknya.

Rexy tersenyum kecil. Dulu dia sangat bahagia memiliki keluarga lengkap dan orang yang dicintai. Tapi senyum Rexy pudar dan semuanya berbeda setelah kepergian papanya sejak 3 tahun lalu.

Dia! Orang yang paling Rexy cintai berkhianat. Memberikan banyak luka hingga membekas di hatinya sampai sekarang.

Rexy yang terpuruk karena kehilangan papanya harus kembali dijatuhkan dengan pengkhianatan yang diberikan olehnya. Hingga luka nya berkali lipat menyakitkan.

Kini Rexy berubah menjadi sosok badgirl jika diluar rumah. Menurutnya inilah yang terbaik. Saat ini Rexy belum bisa mempercayai siapapun. Hanya keluargalah yang dapat Rexy percaya untuk saat ini.

Rexy tersenyum getir mengingatnya. Tanpa sadar air matanya turun membasahi pipi nya. Rexy merasa begitu bodoh. Bisa bisa nya rexy masih mengharapkan dia untuk kembali. Tidak bisa dipungkiri bahwa Rexy masih mencintai dia. Tapi rasa benci dan kecewa begitu besar dan membekas di hati Rexy. Seberapa besar keinginannya untuk melupakan,tetap saja memori itu kembali hadir. Rexy segera mengusap air matanya. Rexy ingin memulai hidup yang baru tanpa dia.

"Iya, gue harus bisa" ucapnya dalam hati menyemangati  dirinya sendiri.

Semenjak Rexy berubah menjadi badgirl, salah satu hal yang paling disukainya adalah balapan. Iya! Dia begitu menyukai balapan, bahkan itu sudah menjadi salah satu hobinya selain nge game. Hanya itu yang bisa membuatnya tersenyum puas. Bahkan saat ini Rexy dijuluki sebagai 'Ratu Balap'. Karena belum ada yang bisa mengalahkan skill balapnya, laki laki sekalipun. Bahkan Axel saja tidak bisa mengalahkan Rexy. Entah memang karna Rexy lebih hebat atau Axel hanya ingin membuat Rexy senang. Hanya Axel yang tau.

Saat sedang asyik melamun tiba tiba ponselnya berdering, menampilkan nama sahabatnya yang cerewet. Siapa lagi jika bukan Stella. Rexy menghela nafasnya lalu segera mengangkatnya.

"Re, lo kemana aja sih ditelfon in ga diangkat angkat" sembur Stella

"Lain kali kalo telfon ucap salam dulu!" Ucap Rexy datar

"Ya gue sebel aja ditelfon in gak diangkat angkat" Rajuk Stella manja

Rexy menghela nafasnya.
"Lo telfon juga langsung gue angkat, jamet" Rexy sebal

"Ya kelamaan lah Rexy yang cantik, gue ada berita penting nih"

"Hm, paan?"

"Lo ditantang in balapan lagi"

"Oh" jawab Rexy cuek.

Ini adalah hal yang biasa bagi Rexy. Kadang dia merasa malas meladeni bocah bocah ingusan seperti mereka. Eitt, bukan berarti Rexy takut kalah, hanya saja menurut Rexy itu hal yang tidak berguna dan membuang buang waktu saja. Karena bakal dipastikan Rexy lah yang Menang. Siapa sih yang bisa mengalahkan seorang Rexylina?. Belum ada dikamus manapun. Rexy akan semangat balapan jika lawannya sepadan dengannya.

RexylinaWhere stories live. Discover now