Part •6

22 6 2
                                    

HAPPY READING ✨

Setelah menyelesaikan metting nya, Gaffa langsung berkemas untuk pulang. Saat ini Gaffa berada diluar kota untuk meeting dan mengurus segala urusan kantor. Sebenarnya Gaffa pulang lusa, tapi tadi mamanya sempat menelfonnya dan mengatakan Rexy tidak baik baik saja.

Ada apa dengan Rexy? Bahkan segala pertanyaan Gaffa tidak dijawab oleh mamanya. Gaffa benar benar khawatir, dia takut Rexy kenapa napa. Segala macam pertanyaan berkecamuk di otak Gaffa.

Kamu kenapa sih sayang?

*****

Seorang cowok menyesap rokoknya di rooftop sekolah. Menatap langit yang berubah kelabu. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Dia Axel.

Axel mengkhawatirkan Rexy yang bolos tanpa kembali ke sekolah. Biasanya jika Rexy membolos, dia akan kembali untuk mengambil tasnya.
Tapi sampai saat ini Rexy belum kembali. Bahkan tasnya dibawa pulang oleh Stella.

Sebenarnya Axel masih memikirkan kejadian tadi. Axel merasa ada yang tidak beres.

Ada apa dengan Rexy? Apakah kepergian Rexy tadi ada hubungannya dengan Revano? Ada hubungan apa dengan mereka? Bahkan sikap Revano juga berubah setelah kepergian Rexy.

Axel sebenarnya ingin bertanya kepada Revano, tapi bukan waktu yang tepat untuk bertanya.

Lebih baik Axel mencari tau sendiri saja.

Disisi lain, Revan baru saja sampai dirumah. Dia berjalan gontai menuju kamarnya. Revan mengacak rambutnya kesal.

Revan merebahkan tubuhnya dikasur kesayangannya. Dia menatap langit langit kamar yang agak berdebu. Bi Ginah belum sempat membersihkannya karena kedatangan Revan yang mendadak.

Revan menyesal. Sangat! Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya terlambat. Kenapa takdir  begitu menyakitkan. Tiga tahun di Spanyol tidak membuat Revan melupakan Rexy. Revan tertawa sumbang, menertawakan dirinya sendiri yang begitu mudahnya dipermainkan oleh takdir.

Dari mana gue menyelesaikan nya? Ini begitu rumit.

*****

Stella saat ini berada didepan rumah Rexy untuk mengembalikan tas nya yang tertinggal disekolah. Dia benar benar kesal, bisa bisanya Rexy membolos dan tidak kembali ke sekolah. Benar benar murid teladan.

Stella sempat berfikir sih tadi, jika ada yang tidak beres dengan Rexy. Makanya dia kerumah Rexy untuk menengok keaadaan nya dan jangan lupakan tujuan lain Stella yang ingin mengembalikan tas Rexy.

Stella mengetuk pintu rumah Rexy. Beberapa saat pintunya terbuka menampilkan wanita dewasa, mama Rexy.

"Stella" ucap Rita tersenyum

"Tan" Stella menyalimi tangan Rita

"Tumben kesini. Ada apa nak?"

"Hehe.. gapapa tan. Cuma mau main aja" ujar Stella berbohong

Bisa gawat jika Rita mengetahui Rexy sering mebolos. Apalagi saat ini tasnya ditinggal begitu saja. Rexy benar benar menyusahkan Stella saja.

"Eh masuk yuk!"

Stella masuk dan duduk di sofa. Stella memang sering kesini tapi dia masih memiliki sopan santun, tidak main nyelonong aja kekamar Rexy.

"Rexy nya ada kan Tan?"

"Ada. Sebentar ya?"

Stella mengangguk sambil tersenyum. Sedang kan Rita memanggil Rexy yang berada dikamar.

Stella memperhatikan foto keluarga Rexy. Stella tidak sengaja melihat foto masa kecil Rexy. Dia tertawa sendiri melihatnya. Apalagi foto Rexy yang memakan eskrim, begitu lucu.

RexylinaWhere stories live. Discover now