Part 3 : Problem

13.9K 1.8K 94
                                    

Jaehyun masuk ke rumahnya dengan keadaan kacau, ia lebih memilih pulang dari pada mengobati lukanya di UKS.

"Jaehyun?"

Jaehyun menoleh dan menemukan Ayahnya sedang duduk di ruang tamu, mengerjakan sesuatu di Laptopnya dengan secangkir teh.

Jung Siwon, siapa yang tak mengenal pria sukses itu? Perusahaan miliknya telah sukses bersanding dengan 3 perusahaan besar lainnya, membuatnya semakin sukses dan dapat menjamin hari tuanya.

"Apa yang terjadi dengan wajahmu?" Tanya Siwon sambil berdiri menghampiri anak semata wayangnya itu.

"Bukan apa-apa. Aku ke kamar dulu." Jaehyun segera berlalu, meninggalkan Siwon yang hanya menghela nafas menatap punggungnya.

Tibanya di kamar, Jaehyun melihat Ibunya sudah duduk di ranjangnya. Ia menghela nafas kesal, menyesal sekali ia memilih pulang tadi.

Im Yoona. Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu adalah Ibu Jaehyun. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Ayahnya pemilik Perusahaan terbaik nomor 1 di Korea Selatan.

Ya, bisa di bilang Jaehyun ini benar-benar terlahir dari kalangan sendok emas, apapun yang ia inginkan pasti akan ia dapatkan, karena memang ia memiliki segalanya.

Tanpa perduli pada Yoona, Jaehyun meletakkan tasnya di atas sofa, membuka baju sekolahnya, menyisakan kaos putih tipis dan masuk ke kamar mandi. Ia membasuh wajahnya, mengambil kotak P3K, kemudian mengobati lukanya sendiri. Setelah selesai, Jaehyun keluar dari kamar mandi dan melihat Ibunya sudah berpindah duduk di sofa.

"Jaehyun, kenapa wajahmu sayang?" Jaehyun menghindar saat Yoona mau menyentuh wajahnya.

"Bukan apa-apa." Jawab Jaehyun datar.

"Ibu menemukan ini di lantai tadi, kenapa kau membuangnya sayang?" Tanya Yoona dan memperlihatkan black card yang dipegangnya.

"Aku tak butuh." Ucap Jaehyun yang memilih duduk di pinggiran ranjang, sebisa mungkin menjauh dari Ibunya.

"Baiklah, Ibu akan kembalikan pada Ayahmu." Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu menghela nafas, berusaha untuk mengalah pada anaknya. Ia kemudian mendekati Jaehyun dan menepuk pelan pundak Jaehyun, "Aku tau kau marah dengan kami, tapi kau harus tau kami melakukan ini semua demi kau juga." Ucapnya.

Jaehyun mendecih dan menatap Ibunya, "Demi aku?" Tanyanya sarkas, menepis pelan tangan Ibunya. "Aku mau istirahat." Ucapnya dan berbaring, membungkus tubuhnya dengan selimut, tak perduli lagi pada Yoona yang masih menatapnya.

Tanpa Jaehyun sadari, ia tertidur sampai sore.

Jaehyun pun menuruni tangga untuk pergi ke ruang makan, dia tak menemukan makanan di atas meja, karena pasti pelayan sudah membuang makan siangnya dan belum membuat makan malamnya karena ini memang masih sore.

Jaehyun pun hanya mengambil air putih dingin dari kulkas dan meneguknya. Kemudian kembali ke kamarnya, mengganti bajunya dan bersiap untuk pergi.

Saat melewati kamar Ayah dan Ibunya, ia tak merasakan orang tuanya ada di dalam sana. Ia yakin pasti mereka pergi lagi mengurus pekerjaan.

Tak mau ambil pusing, Jaehyun pun pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

Dan sampailah ia di rumah Taeyong, seperti sudah terbiasa, ia mendapat sambutan hangat dari Jaejoong.

"Eh? Wajahmu kenapa?" Tanya Jaejoong, ia menyentuh pelan wajah Jaehyun. "Kau berkelahi?" Tanya Jaejoong dan Jaehyun mengangguk pelan. "Ayo sini, aku bantu obati lukamu dengan benar." Jaehyun hanya menurut dan duduk di ruang tamu, menunggu Jaejoong yang sedang mengambil obat.

Thantophobia [END ! JaeYong]Where stories live. Discover now