Part 10 : Ex-(?)

10.6K 1.3K 38
                                    

Setelah bel tanda istirahat berbunyi, Taeyong dengan cepat mendatangi meja Mark, sedangkan Kyra sudah pergi ke kantin bersama teman-teman wanitanya.

"Mark, bagaimana bisa kau disini?" Tanyanya penasaran.

Mark tersenyum, menatap wajah yang sudah lama sekali dirindukannya itu.

"Tentu saja bisa, kan ada pesawat." Ucap Mark dengan nada menggodanya.

"Aihh~ bukan begitu~ maksudku, kenapa kau kembali kesini?" Tanya Taeyong kesal. Mark terkekeh melihat wajah merajuk Taeyong.

"Aku rindu padamu." Ucapnya tulus.

Taeyong tersentak saat tangannya sudah di tarik paksa oleh Jaehyun. Pria tampan itu menyembunyikan Taeyong di belakanganya dan menatap tajam pada Mark.

"Jangan bicara terlalu lama padanya." Ucap Jaehyun dingin dan kemudian membawa Taeyong keluar dari kelas.

Mark hanya diam, ia tak bisa beraksi banyak, karena ia baru saja kembali, tak tau apa saja hal yang sudah berubah pada Taeyong dan kehidupan Taeyong.

Taeyong berusaha menyeimbangkan langkah kaki Jaehyun. Pergelangan tangannya sedikit sakit karena di cengkram begitu kuatnya oleh Jaehyun.

"Jaehyun?" Panggilnya, namun Jaehyun tak mendengarnya dan tetap menarik paksa tangannya. Taeyong pun dengan kuat menarik tangannya, membuat langkah kaki Jaehyun terhenti.

Jaehyun berbalik menatap kekasihnya yang berdiri di belakangnya, Taeyong menunduk sambil mengusap pergelangan tangannya yang memerah.

"Jaehyun, kenapa kau marah?" Tanya Taeyong.

Jaehyun menggeram kesal dan menendang tempat sampah yang ada di dekatnya, membuat Taeyong tersentak kaget. Beberapa murid yang berada di koridor pun seketika menatap mereka berdua, namun tak ada yang berani mendekat. Bahkan keadaan koridor seketika menjadi sunyi senyap.

"Pertanyaan bodoh macam apa itu HAH?!"

Taeyong  kembali tersentak saat mendengar teriakan Jaehyun. Ia menatap ke sekitarnya, melihat beberapa murid yang menatap mereka berdua. Taeyong menunduk, antara sedih dan malu bercampur menjadi satu.

Perlahan ia bermaksud untuk pergi, berjalan melewati Jaehyun, namun Jaehyun menahan tangannya dan menghentak tubuhnya ke dinding. Taeyong memejamkan matanya merasakan punggungnya sedikit sakit karena berbenturan dengan dinding.

"Aku tak suka kau dekat-dekat dengannya." Bisik Jaehyun dengan nada menyeramkannya.

Taeyong perlahan membuka matanya yang berkaca-kaca, menatap wajah Jaehyun yang berada tepat di depannya.

"Jaehyun, tolong jangan teriaki aku di depan banyak orang, aku malu." Ucap Taeyong pelan. Perlahan air matanya turun membasahi pipi putih itu.

Jaehyun yang melihat Taeyong menangis pun menjauhkan tubuhnya dari Taeyong, mengusap kasar wajahnya dan mengerang kesal.

Taeyong hanya diam melihat Jaehyun, perlahan ia pergi meninggalkan Jaehyun, bermaksud kembali ke kelasnya. Jaehyun semakin kesal melihat Taeyong yang pergi meninggalkannya.

"Arrghhh, sial!!!"

Jaehyun beberapa kali menendang loker yang berada di dekatnya, membuat suara gaduh yang cukup kuat. Para murid tak ada yang berani menegurnya, mereka satu-persatu mulai pergi meninggalkan Jaehyun.

Taeyong kembali ke kelasnya, duduk di mejanya dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Ia berusaha mati-matian agar tangisannya tak mengeluarkan suara.

Rasanya benar-benar malu sekali, kau di teriaki kekasihmu sendiri di depan teman-temanmu. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya, tapi Taeyong tetap saja merasa sedih bercampur malu.

Thantophobia [END ! JaeYong]Where stories live. Discover now