13;unpredicted.

583 137 0
                                    

• 𝐔𝐧𝐩𝐫𝐞𝐝𝐢𝐜𝐭𝐞𝐝 •
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒
•°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐧𝐲𝐚•°

• 𝗨𝗻𝗽𝗿𝗲𝗱𝗶𝗰𝘁𝗲𝗱 •

"UNTUK PARA KELAS SEPULUH, DIHARAPKAN UNTUK BERKUMPUL DI LAPANGAN."

Pengumuman dengan suara keras itu membuat seluruh murid menghentikan sejenak aktivitas mereka, terutama Veronika yang tengah kembali menumpang hotspot pada Adit lagi.

"KELAPANGAN SEKARANG WOY!" teriak Gulam selaku ketua kelas di kelas Veronika.

"Mau ngapain sih?" tanya Veronika binggung.

"Pembagian sembako," celetuk Adit, bangun dari duduknya dan menarik teman-temannya keluar dari kelas.

"Adit setan! Hotspotnya napa lo matiin!" kesal Veronika yang sama sekali tidak digubris oleh Adit.

"Yok kelapangan Ve," ajak Joya dan diberi angguk oleh Veronika.

.
.
.

"Dengan dikumpulkannya kalian semua di sini, saya selaku ketua OSIS ingin memberitahu kalian tentang acara bazar yang akan diadakan pada tanggal 11 sampai 13 nanti." ucap Ketua Osis yang tengah berdiri di samping tiang bendera.

Sedangkan para murid berbaris di hadapannya.

"Setiap anak kelas 10 wajib mengikuti bazar disetiap tahunnya dengan didampingi oleh anak kelas 12."

"Kemudian, dua kelas yang sudah ditentukan wajib membuat sebuah produk untuk nantinya dijual saat bazar."

"Lalu untuk kalian yang namanya saya sebutkan, itu artinya kalian yang menjadi perwakilan kelas kalian. Stand satu adalah kelas 10-A dan 10-B yang akan mewakili kelas mereka adalah Veronika Kim dan Abipraya Park."

Veronika yang mendengar namanya dipanggil itu refleks menoleh pada Ketua Osis tersebut. Mengapa harus dirinya? Kenapa tidak yang lain saja? Ah, dirinya benar-benar malas. Apalagi ia harus bersama si  jelmaan tiang antene, Apa tidak ada siswa atau siswi lain lagi yang bisa mewakili kelas 10-B? Veronika tak yakin akan bersikap biasa saja jika bersama si biang ribut itu.

Dirinya pasti akan selalu mengeluarkan tanduk, dan ia tidak mau berakhir menghancurkan standnya.

"Apa gak bisa diganti? Males banget gua sama tuh iblis," kata Veronika dengan wajah sebalnya.

"Mana bisa, yang ada lo kena semprot. Terimain aja sih," sahut Joya yang dibalas geruruan sebal oleh Veronika.

"Untuk stand dua, masih dari kelas 10-A dan 10-B, mereka adalah Joya kanaya, dan Jung Tata."

Veronika membulatkan matanya, kali ini dirinya benar-benar tidak terima! Mengapa kedua temannya disatukan sedangkan dirinya tidak? ini sungguh tidak adil!

"Joy! Tukeran yuk, lo pura-pura jadi gua," pinta Veronika dengan wajah melas.

Joya menggeleng. "Terima aja yah, cuman seminggu kok lo sama Praya," kata Joya yang membuat raut wajah Veronika berubah binggung.

"Satu minggu? Kata siapa?" tanya Veronika dengan raut wajah tidak percaya.

"Sodara gua lulusan sini, dia kasih tau gua juga tentang bazar yang selalu diadain tiga hari berturut-turut tapi mempersiapkan itu empat hari," jelas Joya.

Veronika menghela nafas, "Gua bakal mati pas hari H kalo gua disatuin sama tuh Iblis."

"Sabar Ve, cuman satu minggu kok," ucap Joya dengan nada yang sungguh terdengar menyebalkan untuk Veronika.

𝐔𝐧𝐩𝐫𝐞𝐝𝐢𝐜𝐭𝐞𝐝.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang