41.unpredicted.

243 36 1
                                    

• 𝐔𝐧𝐩𝐫𝐞𝐝𝐢𝐜𝐭𝐞𝐝 •
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒
•°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐧𝐲𝐚•°

•••

• 𝗨𝗻𝗽𝗿𝗲𝗱𝗶𝗰𝘁𝗲𝗱 •

"Untuk hari ini, sorry yah," ucap tulus Praya pada Veronika.

Veronika yang semula akan keluar dari mobil menjadi tertahan saat Praya bersuara.

"Santai aja, udah gua lupain juga," sahut Veronika.

"Ke rumah Kak Zo-nya lain kali aja yah, ini udah sore."

"Terserah, gua ngikut aja. Udah yah gua masuk dulu, makasih udah nganterin gua balik," ucap Veronika dan langsung keluar dari mobil.

"Melam lo molor gak?" tanya Praya sambil memunculkan kepalanya dari kaca jendela.

"Yah molor lah, kalo kagak molor terus gua ngapain? Ngepet?" tanya Veronika sambil menatap sebal Praya.

Praya memutar bola matanya malas. "Maksud gua bukan itu pendek!"

"Terus?"

"Jam tujuh lo udah molor? Kalo belum kita cari makan," ajak Praya.

"Wih ... ada angin dari mana nih lo ajak gua makan?" tanya Veronika sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Bacot jir, mau gak nih?" tanya Praya dengan sebal.

"Yaudah mau, lumayan makan gratis," kata Veronika sambil nyengir.

Praya mengangguk, "jam tujuh lo kudu udah rapi, gua balik." Praya menutup kembali kaca jendela mobilnya dan menjalankan mesin mobilnya.

"Rapi-rapi amat, dikira mau ke pemakaman apa," celetuk Veronika sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"VEVE PULANG!" teriak Veronika sambil melempar tasnya dan duduk pada sofa.

"Kebiasaan anak firaun! Bukannya ucap salam malah teriak!" kesal Kasenio yang baru saja memunculkan diri dengan gelas berisi air teh di tangannya.

"Bang!" panggil Veronika.

"Apaan?"

"Lo tau gak?"

"Gak tau, lo belum cerita."

"Ih! Dengerin gua dulu kang galon!"

"Yah apaan cunguk! Lo malah berenti bukan cerita!"

"Tadi gua jadi korban kdrt!"

Burrss.

Kasenio yang tengah meminum tehnya itu langsung ia semburkan seperti bah dukun, dirinya dibuat terkejut oleh ucapan Veronika barusan.

"Lah anjir muncrat!" ucap Veronika sambil bergidik jijik.

"Kdrt? Maksud lo?" tanya Kasenio, raut wajahnya terlihat serius sekaligus binggung.

Dengan polosnya Veronika mengangguk. "Iya kdrt di rumah Praya, gua didorong sampe nyusruk terus tangan gua ditarik sampe merah kek gini. "Cerita Veronika sambil menujukkan pergelangan tangannya yang memar pada Kasenio.

Kasenio melotot—terkejut saat melihat tangan Veronika yang terlihat lebam.

"Di mana Praya? Biar gua kasih pelajaran tuh bangsat!" amuk Kasenio sambil berdiri dari duduknya, bersiap untuk memberi bogeman pada Praya. Namun tertahan oleh Veronika yang malah memeluk kakinya seperti anak monyet.

𝐔𝐧𝐩𝐫𝐞𝐝𝐢𝐜𝐭𝐞𝐝.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang