45.unpredicted.

264 40 0
                                    

• 𝐔𝐧𝐩𝐫𝐞𝐝𝐢𝐜𝐭𝐞𝐝 •
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒
•°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐧𝐲𝐚•°

•••

𝗨𝗻𝗽𝗿𝗲𝗱𝗶𝗰𝘁𝗲𝗱 •

Lagi-lagi Veronika disuguhkan oleh kemesraan Kenzo dan Amira, membuat hatinya terasa nyeri.

Veronika benar-benar malas untuk menyasikan kemesraan dua orang di hadapannya ini, ingin rasanya Veronika berteriak di hadapan keduanya jika ia benci akan kemesraan mereka.

Namun Veronika terus saja menahannya, ia tidak berani melakukannya dan berakhir membuatnya tidak disukai oleh Kenzo.

Tapi ... Kakak kelasnya ini dari dulu memang tidak suka padanya, dirinya hanya adik kelas yang tidak memiliki akhlak dan tidak sengajak dijadikan teman oleh pemuda itu.

Veronika terus saja mengaduk-aduk pop ice miliknya mengunakan sedotan, ia tidak berselera untuk meminumnya.

Harinya begitu buruk, perasaanya sedang tidak baik-baik saja. Veronika ingin menangis, meluapkan kekesalannya tentang ia yang tidak menyukai Kenzo dengan Amira.

"Owh iya, gua lupa!" ucap Kenzo tiba-tiba, membuat Veronika menoleh langsung pada Kenzo.

"Ini rahasia, cuman orang-orang terdekat aja yang tau. Tapi, berhubung kalian berdua udah gua anggap kaya ade gua sendiri, gua mau kasih tau kalian—" Kenzo menjeda ucapannya, menatap Amira sambil tersenyum hangat pada gadisnya itu, membuat Veronika semakin tak suka tapi juga penasaran pada apa yang akan Kenzo katakan.

"Malem ini, malem pertunangan kita. Lo berdua dateng yah," lanjut Kenzo dengan raut wajah terlihat jelas jika ia tengah bahagia, begitupun dengan Amira.

Namun tidak untuk Veronika! Hatinya mendadak hancur setelah mendengar itu, dadanya terasa sesak hingga membuatnya kesulitan untuk bernapas, bahkan saat ini Veronika ingin sekali menangis setelah tau jika orang yang ia suka akan bertunangan dengan gadis lain, kekasih dari pemuda itu.

Mengapa menyakitkan sekali rasanya? Ini patah hati yang benar-benar menyakitkan untuk Veronika, rasanya seperti bermimpi tanpa tertidur.

Bahkan Veronika hanya bisa tersenyum miris, dalam hatinya ia mengejek dirinya sendiri karna terlalu keras kepala untuk menginginkan Kenzo, padahal sedari awal ia sudah tau endingnya akan seperti ini, tapi malah tetap membiarkan hatinya menginginkan Kenzo. Lalu sekarang? Veronika tidak tau caranya untuk berhenti menyukai Kenzo. Bagaimana caranya untuk menghapus paksa perasaanya pada Kenzo yang sudah berada dipaling dasar?

Veronika menatap Praya dan mendapatkan raut wajah pemuda itu yang berubah datar.

Veronika kembali menatap Kenzo dan Amira dengan tatapan blank, seolah-olah memberitahu pada dua orang di hadapannya jika ia tengah hancur.

"Lo baik-baik aja?" bisikan Praya membuat Veronika tersadar, ia menoleh pada Praya, menatap sesaat sebelum ia memberikan seulas senyum pada Praya, memberitahu pemuda di sampingnya ini jika dirinya baik-baik saja.

"Se-selamat yah Kak," ucap Veronika dengan nada yang bergetar, terasa jelas jika ia menahan tangis.

"Makasih, Ve." Amira tersenyum hangat pada Veronika.

"Nanti malem kalian harus dateng yah," titah Kenzo.

"Gua gimana pendek aja, Kak," kata Praya sambil menunjuk Veronika mengunakan dagunya.

𝐔𝐧𝐩𝐫𝐞𝐝𝐢𝐜𝐭𝐞𝐝.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang