WHO IS HE?

734 290 317
                                    

Hidup itu susah?
Pasti.
Apa yang membuat sebagian orang mengatakan bahwa hidup itu simple?
Aku tidak tahu.

Bagiku, hidup itu tidak ada simple-simplenya. Bagaimana tidak? Walaupun aku terlahir normal dan kebutuhan yang tercukupi, pastinya aku selalu menghadapi masalah. Aku yakin semua orang pun mengalaminya.
Dengan berbagai karakter, baik itu orang yang terbuka, tertutup, periang, pendiam atau apa pun itu.

Aku, tumbuh dari salah satu karakter itu. Ya, aku si penyembunyi masalah yang memakai topeng setiap harinya berlagak everything is okay.

Seperti saat ini, aku menatap gerbang sekolahku yang menjulang tinggi. Aku adalah murid kelas 12 yang membutuhkan kebahagiaan. Hari ini aku berangkat sekolah  kepagian, oh tidak, maksudku setiap hari. Rajin? Kurasa tidak.  Aku sengaja melakukannya karena hampir setiap hari aku menangis melihat keluargaku yang saling membentak tiap saat. Sehingga, aku memutuskan untuk cepat-cepat pergi ke sekolah. Lagi pula aku selalu berjalan ke sekolah agar ketika sampai tidak sendiri di sana.

Tinnnn...tinn..tinn!!!

Aku terlonjak kaget setelah sadar dari lamunanku. Sebuah mobil hitam metalik membunyikan klaksonnya dan hampir menyerempetku.

"Heh, Ersya minggir dong! Ini di tengah jalan, lu mau ditabrak, dilindes, terus digoreng dan di kasih sambal?" kata si pengemudi yang bernama Carlos, teman sekelas Ersya.

"Iya, maaf!" sahutku.

"Tiada maaf bagimu, asalkan kau mau menjadi kekasihku! Asekk!!" Gombalnya.

"Dasar gila!" batin Ersya.

Sebentar.

Di samping Carlos ada seorang pria yang tidak dikenalnya. Namun, memakai seragam sekolahnya. Astaga, dia menatapku dan aku ketahuan tengah mememperhatikannya. Siapa dia?

"Ah, bodo amat." Batin Ersya dan langsung melengos pergi.

"Eh, Ersyaaaa!! Jangan tinggalkan abang!Abang ga sanggup!" di dengarnya teriakan Carlos yang sangat menggelikan di kuping cantiknya.

Hai hai,
Ini cerita rec ehheh
Please like and comment!

Deal With HURTSWhere stories live. Discover now