Meet Again

172 105 71
                                    

Mulmed: Sam

Hellass gaiss, gimana kabarnya?
Huhu seneng bangett deh publish part ini karena mikirinnya tuh butuh perjuangan wakaakk:)
Oh iya, aku juga ada cerita baru nih, judulnya "Sienna" silahkan dicek ya:)😅😅😅😅😅

Oh,iya bagi yang nanya" Erya sakit apa, akan dijelasin ya di part ini.

And

Happy readingggggggggggggggg!!!


💛💛💛

Ersya pun yang akan berencana ke kamarnya, ingat dan sadar akan kekosongan rumahnya. Ia teringat lagi akan kepedihan hatinya. Pedih, takut, sakit, kesepian yang ia rasakan membuncah lagi sehingga ia kembali menangis dalam diam.

Sampai ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memerhatikannya di pintu yang sudah terbuka.

***

Apa salah kalau aku bertanya-tanya tentang kamu?
-E

“Hal-“ sapaan Axel terpotong seketika melihat sosok perempuan yang mematung melihat ke arah kamar orang tuanya sambil menangis membuat Axel menatap tak tega.

Ia pun berjalan ke arah Ersya yang sama sekali tidak menyadari kehadirannya.ketika sampai di hadapan Ersya, tampaklah gadis yang sedang menahan isakannya sampai bibirnya bergetar. Axel pun memeluk sahabatnya yang sedang berduka ini.

“Stt, udah sya. Jangan sedih lagi, ya.”

Ersya pun yang melihat Axel segera menghapus air matanya.

“Eh, kok lo gak bilang-bilang mau datang?” tanya Ersya dengan suara yang dibuat senormal mungkin.

“Gue dah nelpon lo dari tadi, tapi gak lo jawab. Jadi gue khawatir dan langsung ke sini,”

“Maaf, xel. Hp gue gak dibawa tadi,”

“Yaudah, gak papa. Emangnya tadi lo lagi ke mana sampe gak jawab telepon gue?”

“Tadi gue lagi taman,”

“hmmm, gue tau nih. Pasti lo beli ice cream kan?”

“eh ha-ha. I-ya, tau aja lo!”

”Iya, dong! Axel ganteng gitu loh!”

“Dih, pd amat.”

“Biarin!”

Setelah itu, mereka berdua pun menonton sambil menikmati cemilan yang disediakan Bi Inah yang baru saja pulang dari pasar. Tidak terasa mereka menonton sudah 2 jam, sampai Ersya menyadari bahwa dia harus pergi check-up. Ersya pun bingung, alasan apa yang bisa membuat Axel segera pergi dari rumahnya.

“Kenapa, sya?” Axel yang sedari tadi melihat Ersya yang gelisah pun bertanya-tanya.

“Eh? Eee, gu-“

Belum selesai Ersya berbicara, Axel menerima telepon yang tampaknya dari mamanya.

“Duh, sya gue pulang dulu ya. Biasa, emak gue minta ditemenin belanja,”

“Oh, iya gak papa. Salam ya sama tante.”

“Oke, gue pulang dulu.”

Tanpa ribet-ribet memikirkan alasan memulangkan Axel, ternyata Mama Axel membantunya, ya walaupun tidak sengaja.

Saat meraih kenop pintu, Axel berbalik dan berkata kepada Ersya.

“Ersya!”

“Ya?”

Deal With HURTSOù les histoires vivent. Découvrez maintenant