Kebetulan atau Kesengajaan?

138 71 38
                                    

Mulmed: Axel dan Ersya
💛💛💛💛

OHAYO!!!

OGENKI DESUKA?
PIYE KABARE?

WKWKK,

HAPPY READING!

Jangan lupa vote dan komen ya, sarannya juga hehe!💛

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Hanya dengan menjadi apa adanya saja, aku sudah bisa menyayangi kamu.

-Axel


Ersya hari ini kembali bekerja mengingat selama 3 hari ia tidak bekerja karena sedang berduka. Sepulang sekolah ia langsung berganti pakaian dan langsung menuju tempat kerjanya itu. Sesampainya di sana ia langsung di datangi oleh pemilik dan teman sekerjaannya mengucapkan turut berduka. Ersya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas simpati mereka.

Ersya menanamkan dalam pikirannya agar tidak mau lagi bersedih dengan kepergian orang tuanya. Tapi, apakah hatinya bisa? Yang penting, “Coba aja dulu”.

Setelah itu, Ersya mengambil kemoceng untuk membersihkan debu-debu di sela-sela buku karena ia masih harus menunggu kasir sebelumnya yang sedang berberes-beres.

Saat ia mengayunkan tangannya untuk membersihkan area atas lemari, tidak sengaja kemoceng itu malah mendarat dan menyapu wajah mulus seseorang yang berada di samping Ersya. Ersya yang menyadari bahwa kemocengnya menyentuh sesuatu, menolehkan kepalanya ke samping melihat pria tinggi yang memakai kacamata.

“Eh, aduh maaf mas! Saya tidak sengaja,” kata Ersya menyesal sambil refleks membersihkan wajah pria tersebut.

Saking refleknya Ersya, malah membuat dirinya semakin ceroboh dan membuat kesalahan lagi. Kacamata pria tersebut mendarat di lantai kemudian melepaskan satu penyangga telinga.

Ersya yang terkejut melihat itu langsung mengambil kacamata tersebut sambil ketakutan. Sungguh ceroboh sekali! Dengan rasa bersalah penuh, Ersya menunduk tidak berani menatap pria tersebut sambil berusaha keras menyambungkan penyangga telinga kacamata tersebut.

“Ayo, dong bisa! Duh!” ucap Ersya dengan panik, matanya malah berkaca-kaca saking merasa bersalah.

Pria yang terkena sial tersebut pun menjadi tidak tega melihat Ersya. Dia pun mengambil kacamatanya dari tangan Ersya.

“Udah, sini ntar gue aja yang perbaiki.” Ucap pria itu dengan nada santai seakan-akan dia tidak masalah dengan kecerobohan yang Ersya lakukan.

Ersya yang melihat tangan pria itu mengambil kacamatanya, menjadi makin ketakutan. Sedari tadi ia tidak berani menatap pria di hadapannya. Ia terus menunduk dan meremas jari-jarinya menunggu ia disemprot amarah.

Bukannya dimarahin, pria tersebut malah mengacak rambut Ersya pelan. Kemudian, ia meninggalkan Ersya sembari berkata, “Udah ga usah takut. Gue gak marah kok.”

Ersya yang mendengar ucapan pria tersebut dan melihat kakinya bergerak menjauh menolehkan kepalanya terheran-heran.

Ersya yang mendengar ucapan pria tersebut dan melihat kakinya bergerak menjauh menolehkan kepalanya terheran-heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Deal With HURTSWhere stories live. Discover now