Waiting For You

128 47 36
                                    

🎶Anji~Menunggu Kamu

(Boleh didengerin ya sambil baca part ini wkwk)

AND

*
*
*

Huaaa ........happy 3k huhuu.
Seneng banget, buat kamu yang baca makasih banget loh💛

Happy Reading!💛

Kasih saran juga💛

"Nih gais, biar semangat gue kasih popcorn sambil baca part ini! Nah!" ucap Carlos sambil menyodorkan popcorn kepada readers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nih gais, biar semangat gue kasih popcorn sambil baca part ini! Nah!" ucap Carlos sambil menyodorkan popcorn kepada readers.


••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Menunggu adalah hal yang sulit. Kesabaran adalah salah satu kunci dalam menunggu.


Bel pun berbunyi dengan sangat nyaring. Suara teriakan gembira seperti pemandu sorak yang kegirangan melihat tim kesayangannya mampu mencetak gol. Ya, keadaan setiap kelas heboh dan berisik karena waktunya jam pelajaran selesai dan mereka diperbolehkan pulang.

“Akhirnya kelar juga nih Kimia,” ucap Carlos sambil merentangkan tangannya ke atas.

“Turunin tangan lo! Bau ketek lo nyebar!” ucap Axel kuat sampai satu kelas mendengarnya.

Alhasil, dia ditertawakan oleh penghuni kelas. Bukan untuk menghina, karena mereka tahu kalau Carlos adalah pria terwangi yang pernah ada. Ia selalu mengenakan parfum ke mana pun dia pergi. Setidaknya, dengan wanginya Carlos dapat menggaet cewek. Tidak heran dia punya banyak pacar.

“Dih, sekate-kate lo, ya! Gini-gini gue pake deodorant 3 kali satu hari!”

“Canda, elah!”

“Lo kayak minum obat aja 3 kali 1 hari.” Ucap Rava.

“Lo gak tau? Deodorant atau parfum yang gue pake bisa membuat hati cewek terpesona sama gue!”

“Oh, iya? Lo pake merk apaan, bro?” tanya para cowok yang masih ada di dalam kelas.

“Rahasia!” ucap Carlos lalu pergi dengan menaikkan dagunya ke atas.

Sombong!

“Pelit lo!” ucap para cowok kompak.

"Biarin, dadah!" ucap Carlos dengan songong lalu pergi meninggalkan kelas.

“Ga pulang, sya?” ajak Axel.

“Nih gue mau pulang.”

Mereka berdua pun berjalan ke arah parkiran. Axel pergi ke arah motornya, sedangkan Ersya berdiri dekat pagar sambil memesan ojol. Belum sempat ia memesan, Rava menghampiri Ersya dengan motornya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Deal With HURTSWhere stories live. Discover now