Confused

473 274 277
                                    

Author POV

Ersya melangkahkan kaki jenjangnya memasuki ruang kelas yang ternyata sudah ramai dan berisik. Apalagi yang diributkan kalau bukan tugs Kimia dari Bu Cherey. Guru yang luar biasa cantik tapi super duper galak. Tidak ada yang berani melawannya karena intimidasi dari matanya mampu menciutkan nyali siapa pun.

" Ersya... lu dah ngerjain tugas?"
Tanya Axel, teman sebangku Ersya.

"Ini gue mau ngerjain" jawab Ersya cepat.

"Sinting lo, selalu aja begitu" kata Axel sambil tertawa.

"Ya, mau gimana lagi, gue gak sempet. Dah ah gausah berisik lu gue mau gercep" Kata Ersya terburu-buru karena bel masuk 15 menit lagi.

" Udah, santai. Nih, contek punya gue aja" tawar Axel.

"Ogah, ntar bukannya cepat malah gue ngerjain sampe istirahat saking bagusnya tulisan elu" cela Ersya pada sahabat sebangkunya itu.

"Jahatnya dikau" kata Axel dengan nada menye.

Tetttt....


"Eh, ehhhhh mampus gue demi apaaa gue lupa ngerjain pr yaampunnn" Teriak seseorang siapa lagi kalau bukan Carlos.

Pria terheboh satu jagat sekolah.
Kemudian dia terbirit-birit menyalin jawaban temannya yang suka rela membantunya. Ersya tertawa dalam hati. Aneh bukan? Mereka sama sampai ke sekolah tapi entah dari mana dia sehingga lama masuk ke kelas.

"Woi! Jangan ganggu gue, jangan, pliss!" terak Carlos membahana.

Padahal tidak ada yang mengganggunya karena semua tahu kalau Carlos harus menyalin dengan cepat karena kalau tidak menyalin prnya akan berakibat fatal. Setiap orang pun tertawa melihat tingkahnya.

Derap langkah kaki terdengar sangat menyeramkan. Dapat ditebak itu adalah ibu Cherey.

" Selamat, gue untunggggg!" syukur Carlos dengan lebay.

"Semuanya, tolong perhatikan bahwa kita akan kedatangan murid baru. Semoga kalian dapat menerimanya. Silahkan masuk nak!" ucap Bu Cherey.

Seketika pandangan semuanya menuju pada pria yang masuk, ruangan menjadi sangat ribut.

"OMG ganteng banget, astagaa!!"

Kaum hawa histeris melihat anak baru yang tampan tersebut.

"Astaga, astaga, kembaran gue datang! Celetuk Carlos yang langsung dihadiahi tatapan menghina dari teman-temannya.

Hantaman tangan ke atas meja membuat seluruh murid diam tidak berkutik. Namun, kaum hawa masih menampilkan kebinaran mata.

Ersya POV

Deg.

Anak baru itu melihatku. Apakah benar atau perasaanku saja dia sedari tadi seperti menampilkan senyum kecil ke arahku. Ah, entah lah mungkin perasaanku saja. Aku tidak perduli. Oh iya, ternyata dia adalah orang yang bersama Carlos yang ku temui tadi. Dia tampan. Maksudku tampan bak pangeran. Namun tidak membuatku sampai histeris melihatnya seperti teman-temanku.

Kudengar dia menarik napas.

"Halo, perkenalkan saya Rava Levano. Ucapnya singkat dan tekesan dingin.

"Aaa, Rava ajak gue jalan nanti, ya!" kata Karin temanku yang terkenal akan sifat centilnya.

" Diam lo, Rava punya gue!" kata Rara

"Ih, sejak kapan pula" Kelas pun menjadi berisik akibat perdebatan para cewek.

"Rava, kembaranku jangan kamu dengerin mereka ya. Mending sekarang lo duduk sama gue yang tampannya setingkat di atas elo".

Sontak seluruh teman-teman memandangnya jijik.

Kulihat Bu Cherey mulai panas.

"Kalian tidak menghargai saya? Kamu Rava, silahkan duduk!" Kulihat dia berjalan melewatiku.

Astaga, dia memiliki aura dingin. Dia duduk di samping Carlos yang kebetulan kosong karena tidak ada yang mau duduk dengannya  akibat ia berisik dan lebay.
Lagi-lagi aku ketahuan melihatnya.

Mampus!

"Semuanya, serahkan pr kalian. Kecuali Rava!" Ucap Bu Cherey.

Selama pembelajaran berlangsung aku merasa tidak tenang. Aku yakin, Ravalah alasannya. Dia selalu menatapku. Bukannya aku kepedean. Sesekali aku juga memastikan dan mendapatinya melihat ke arahku dengan tatapan yang sulit diartikan. Apa yang salah?





HALLO SOBAT BACA
JANGAN LUPA DIBINTANGIN DAN DI KOMEN YAA!!
SEE YOU!

Deal With HURTSWhere stories live. Discover now