e n a m

625 49 1
                                    

Seperti biasa,jangan lupa votment ya guys!Biar aku semangat nih bikin ceritanya.

--------------------
Happy reading
--------------------

"Jadi cewek yang mau lo tembak itu Renata Des?" Bimo menatap tak percaya ke arah tangan Desta yang menggenggam tangan Renata.

"Yoi," Desta mengelus tangan Renata. Sedangkan Renata hanya mendengus sebal,"gue dari dulu suka sama dia. Dianya aja yang nggak peka."

King hanya diam sambil menyantap siomay di hadapannya. Perutnya keroncong minta di isi karena belum sarapan dari rumah. Oh iya, kan King tidak pernah sarapan di sekolah.

"Hai," sapa Queen yang tiba-tiba muncul dan duduk di samping King dengan wajah sumringah,"ini jaket lo." 

King meraih jaket geng Alaska miliknya dari tangan Queen.

Renata tersenyum canggung ke arah Queen. Queen tanpa ragu membalas senyum Renata. Udah tobat dia, begitulah batin hati kecil Queen.

Desta,Bimo,dan Renata meninggalkan mereka berdua seakan peka dengan keadaan.

"Kak,nanti boleh pulang bareng nggak?" tanya Queen dibalas gelengan oleh King.

"Nggak."

Queen terdiam. Beberapa detik kemudian dia menemukan ide cemerlang,"Abang lagi nggak di rumah,jadi gue pulang sendiri deh."

"Gue.nggak.tanya."
Ucap King menekan setiap katanya.

Queen mengerucutkan bibirnya. Kalau tidak karena dare dari Dara waktu itu, Queen tidak akan mengemis-ngemis cinta kepada cowok dingin menyebalkan ini.

"Gue butuh tumpangan kak,please."
Mohon Queen.

"Nggak."

Queen memegang telapak tangan kiri King yang berada di atas meja. Queen mempout bibirnya. Sepertinya ia cocok menjadi artis sekarang.

"Kak..."

"Apasih?!" King menepis tangan Queen dengan kuat. Bahkan tangan Queen terkena wajahnya sendiri. Sakit.

Queen terkejut bukan main. Queen itu sangat lemah dikasari. Dibentak sedikit, Queen akan menangis.

"Lo nggak bisa kah pergi dari hidup gue? Risih gue liat muka lo terus!" bentak King. Tangannya menggebrak meja pelan.

Queen masih mematung. Tangannya meremas rok seragamnya.

"Kelakuan lo kayak cewek gampangan yang ngemis-ngemis cinta ke cowok-cowok!Murahan!" lagi-lagi ucapan King membuat pertahanan Queen rapuh.

Tatapan para murid di kantin membuat keduanya diam. Banyak cibiran yang dilontarkan untuk Queen. Ada juga yang berkomentar iba kepada Queen.

"Queen!" Dara berlari menghampiri Queen. Dara melihat bahu Queen yang naik turun. Queen menangis dalam diam.

"Queen?" tanya Dara meyakinkan. Dara menepuk pundak Queen, tetapi gadis itu dengan cepat menepisnya.

"Gak usah pegang gue Dar!" sentak Queen.

Dara mengangguk dan menyingkirkan tangannya. Dara jadi merasa bersalah. Hanya karena dare, Queen dibentak-bentak seperti itu oleh King.

KING VS QUEEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang