s e m b i l a n

590 44 0
                                    

Seperti biasa,jangan lupa votment ya guys!Biar aku semangat nih bikin ceritanya.

Entah kenapa author lagi suka dengerin lagu lebih dari egoku

Lebih dari egoku 🎶 — Mawar De Jogh

--------------------
Happy reading
--------------------

"Queen, pulang dong! Kak Lea nangisin kamu nih," suara Dewa terdengar di dalam benda pipih yang menempel di telinga Queen.

"Nggak. Queen nggak mau pulang," jawab Queen dengan sedikit nada kesal.

"Kamu ngertiin Kak Lea dong, dia pengen kamu pulang," suara Dewa terdengar menahan marah di seberang sana.

"Terus? Bang Dewa sama Kak Lea nggak ngertiin aku?"

Dewa terdiam.

"Diem kan lo, bang. Udah ah, Queen nggak mau pulang pokoknya," Tut. Queen mematikan teleponnya secara sepihak.

Queen membanting tubuhnya ke samping Dara yang terlelap di atas kasur sambil mendengkur. Dasar burung Dara.

Di tempat lain, King duduk di depan meja belajarnya. Matanya masih terfokus pada laptop di depannya. Dia sedang mengerjakan sesuatu. Tugas sekolah tentunya. Jarang-jarang kan King mengerjakan tugas.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat King menghentikan aktivitasnya. Ia menoleh ke arah Diano yang tersenyum di ambang pintu.

"Gitu dong anak Papa. Belajar, jangan main sama dua kurcaci terus. Apalagi balapan liar," Diano berjalan mendekat.

King menghela napasnya. Apa iya, King harus terus diawasi seperti ini? King menatap Diano yang duduk di tepi kasur.

"Kata kepala sekolah, kamu dekat sama cewek? Siapa King? Kenalin dong ke Papa!" Diano tersenyum penuh arti.

Sedangkan King? Pemuda itu melotot. Kemarin-kemarin polisi, sekarang kepala sekolah.

"Nggak. King nggak dekat sama cewek," jawab King. Matanya beralih mengerjakan tugas lagi.

"Bohong," pria itu mengeluarkan selembar foto dari dalam saku celana jins-nya.

King menatap foto yang sekarang berada di atas keyboard laptopnya. Dua remaja tengah minus es bersama di kantin. Itu? Itu kan dirinya dengan Queen.

"Kamu nggak bisa ngelak King. Itu siapa tuh cewek cantik yang sama kamu di kantin?" kekeh Diano.

King menatap sebal ke arah Papanya,"Papa dapat darimana?"

"Apanya yang darimana?" tanya Diano balik.

"Foto," jawab King.

"Dari Om Gery, om kamu. Selain jadi kepala sekolah di SMA Galaksi, dia jadi mata-mata Papa selama kamu di sekolah. Keren kan?"

King mendengus,"Keren," balasnya malas.

"Jadi?"

"Jadi apa?" tanya King mulai kehabisan kesabaran lagi menghadapi sang Papa yang keponya melebihi Dora.

"Dia siapa?"

King menggeleng,"Bukan siapa-siapa."

"Bohong dosa loh nak. Papa nggak ngajarin kamu buat bo—

"King nggak bohong," potong King cepat,"dia bukan siapa-siapa."

Diano memiringkan kepala. Meneliti ekspresi anaknya. Ah, datar! Diano jadi sulit menebak, antara bohong atau tidak.

KING VS QUEEN [COMPLETED]Where stories live. Discover now