EXTRA PART 1

813 44 3
                                    

Queen menutup matanya dengan tangan. Ia berada di tempat gelap sangat gelap sekali, tetapi tiba-tiba cahaya datang dari lawan arah. Ketika cahaya mulai meredup, Queen membuka matanya. Menatap dua orang yang sangat ia rindukan. Dua orang yang menggunakan baju putih bersih menatap kearahnya dengan tersenyum.

"Mama! Papa!" teriak Queen histeris. Queen tidak menyangka bisa bertemu dengan Mama dan Papanya.

"Kembalilah."

Satu kata yang mampu membuat Queen memudarkan senyumannya. Queen menatap tak percaya ke arah Mamanya.

"Kenapa Ma? Aku mau sama kalian di sini."

Papa Queen tersenyum tipis,"Kembalilah Queen. Ada orang yang sangat kehilangan menunggumu di sana. Kembalilah."

"Tapi aku mau sama kalian di sini hiks.."

Mama dan Papa Queen menghilang dari pandangan Queen. Queen membulatkan matanya,"Mama! Papa!"

Queen melihat cahaya lagi. Dengan ragu Queen melangkah mendekati cahaya itu. Cahayanya sangat terang membuatnya menutup mata. Dan ketika cahaya mulai redup lagi, Queen sudah ada di tempat berbeda.

———

S

ebuah cekalan membuat King terkejut. King menoleh ke belakang. Seketika matanya ingin keluar dari tempatnya. King berdiri dan menendang kursi roda. Tidak peduli jika kursi roda itu rusak menghantam tembok.

"Queen?"

Queen menatap King dengan tatapan lemah. Tangan Queen terus memegang tangan King. King menatap Queen sambil menggeleng tak percaya. Monitor tadi? Apa memang benar rusak?

"A—aku panggilin dokter ya?" Queen menggeleng pelan. Senyum tipis terukir di wajah gadis cantik, Queen.

"Aku mau sama kamu dulu."

Raja mengangguk. Queen terkekeh geli,"Jangan nangis dong, cengeng banget!"

Raja duduk di tepi ranjang rumah sakit,"Kamu tahu nggak sih, aku khawatir. Kata dokter kamu itu koma."

"Koma?" beo Queen. King mengangguk,"Aku nggak koma kok. Aku baik-baik aja. Kamu ada yang sakit nggak?"

"Sakitku itu ketika kamu kamu tersiksa Queen," lirih King. Queen mengusap pipi King dengan lembut.

"King?! Astaga Queen!" teriak Dara yang masuk tanpa izin ke ruangan membuat King dan Queen terkejut.

"Dara jangan teriak," peringat King. Dara mengunci mulutnya dan mengangguk-anggukkan kepala. Gadis itu berlari menuju brankas.

"Queen, sumpah ini lo udah sadar?" Dara menepuk-nepuk pipi Queen,"katanya dokter lo tadi koma. Kok bisa sadar?"

Queen menghela napasnya,"Dar, please. Lo ngomong kepala gue makin pusing."

"Sorry Queen. Habisnya gue seneng," cengir Dara tanpa dosa.

"Abang sama kakak gue ke sini nggak Dar?" tanya Queen.

"Ke sini kok. Cuma lagi makan di warteg depan sama yang lain. Laper katanya."

"Kok lo kaga?" tanya King kepada Dara.

"Gue mah kenyang. Gue nunggu di depan ruangan ini aja. Eh ada suara 'gedubrak' gue masuk lah. Ternyata..."

"Sstt diem!" kesal Queen. Dara mencebikkan bibirnya kesal. Seindah itukah suara Dara membuat Queen yang mendengarnya semakin pusing.

———

Satu bulan kemudian...

Queen memasuki sebuah cafe diikuti oleh Dara dan Renata. Setelah ia bangun dari koma, dokter bilang Queen boleh pulang. Dokter juga bilang ini keajaiban. Baru difonis koma, beberapa jam kemudian sudah bangun. Queen tersenyum mengingatnya. Tetapi senyumnya memudar ketika Renata dan Dara sudah tidak berada di sampingnya lagi.

KING VS QUEEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang