Hai...!
Alarice udah update nih..!
Sebelum kalian baca,
jangan lupa VOTE & COMMENT ya ^_^ /
Happy Reading😘🌸.
.
.Ale berdiri disebuah tempat asing yang gelap. Netranya menelisik namun hanya mendapati asap keabuan menyelimuti tempatnya berada. Disebuah sudut tepat didepanya, berdiri sosok siluet lelaki tinggi dan gagah.
'Dia lagi.' —Batin Ale mengeluh.
"Aku akan selalu mengawasimu ratuku." Pria itu selalu bisa membaca isi pikiran Alarice, dan itu sudah biasa baginya.
"Kau selalu berdiri disudut itu tanpa berani mendekat, bahkan menunjukan dirimu pun tidak."
"Belum saatnya sayang." Suara berat itu selalu terdengar familiar bagi Ale. Entah mengapa akhir-akhir ini suara itu selalu terngiang ditelinganya.
Ale menghela nafas, "Belum saatnya??" Gadis itu menjeda, menatap tajam lalu melangkahkan kakinya tanpa rasa takut, "baiklah, kalau begitu akan ku cari tau sendiri."
Alarice mendekati sosok tersebut tanpa gentar, yang didekati nampak tidak bergeming. Semakin dekat dirinya dengan sosok pria misterius tersebut, semakin sosoknya nampak jelas. Meski masih terselimuti kabut, namun siluet tubuhnya semakin terlihat. Ale menghentikan langkahnya ketika menyadari rentangan sayap yang sayup-sayup dapat ia lihat disisi kiri dan kanan pria tersebut.
'1... 2... 3... 4... 5... 6.... Banyak sekali..." —Gumam batin Ale heran.
Terang saja Ale heran karena sayap daddy dan uncle Nick –nya tidak sebanyak itu. Gadis itu mulai berpikir bahwa entitas apapun yang selalu datang dalam mimpinya bukanlah makhluk biasa.
"Kau takut sayang?" Suara itu kembali terdengar, sedikit mencibir, syarat akan cemoohan.
"Say my name my queen.. Say my name.." Ucapnya sensual.
"No." Balas Ale tegas.
"Say my name.." Suara itu semakin meninggi membuat Ale terdiam.
"Say it!!" Pria itu membentak, Ale terperanjat hingga mundur selangkah.
"Lucifer." Gumam Ale.
Nampak bibir pria itu tersungging puas. Keseluruhan wujudnya memang tidak jelas bagi Ale. Akan tetapi entah bagaimana gadis itu dapat mengetahui bagaimana 'Lucifer' menyunggingkan senyuman.
"Good girl. That's my queen."
Lucifer kini berani melangkah maju, Ale semakin mundur. Tubuhnya serasa kaku dan kakinya melemas tanpa sebab. Lidahnya kelu, tidak bisa berbicara. Rengkuhan itu dirasanya melingkari pinggangnya. Menarik tubuhnya kedalam dekapan pria yang tidak ia ketahui wujudnya dengan pasti tersebut. Tanpa Ale duga, rengkuhan yang ia kira akan terasa dingin, justru terasa hangat dan nyaman. Alarice berusaha mendongak, berharap dapat sedikit melihat wajah pria yang merengkuhnya.
Namun samar, hampir tidak terlihat. Hanya siluet rambut pendeknya yang maskulin. Ale tahu ini mimpi, tapi aroma tubuh Lucifer dapat benar-benar diciumnya.
"Let me kiss you."
Ale tidak bisa melawan. Gadis itu membuka mata lebar-lebar berharap dapat melihat wajah sang Lucifer. Tapi semakin wajah itu mendekat, semakin buram pandanganya.
Hembusan nafas panas Lucifer kini telah menyapu bibirnya. Alarice memejam menunggu apapun yang akan terjadi padanya.
'Mimpi ini semakin liar. Kenapa aku tidak bisa mengendalikanya?' —batin Ale menjerit.
Matanya semakin erat memejam mencoba merapalkan setiap do'a yang ia ingat.
"Do'a mu sia-sia sayang, Tuhan tidak akan mampu merecokiku."
Pria itu benar-benar dapat membaca pikiran Ale.
Sekali lagi Alarice mencoba sekuat tenaga untuk dapat melawan. Tapi semakin keras ia mencoba, tenaganya serasa terkuras. Ale menyerah. Benar-benar menyerah.
'Tuhan.. tolong aku.."
"Tuhanmu adalah aku Ale. Rajamu adalah aku. Dan kau adalah ratuku, milikku."
Kecupan singkat berhasil mendarat mulus dipermukaan bibir Alarice. Rasanya menyengat dan panas membuat seluruh rubuh Ale bergetar hebat. Terdapat rasa candu didalamnya. Ale menginginkanya.
"I know you want more."
Ucap pria itu menggoda. Nafas Ale semakin tertahan ketika hembusan nafas panas itu kembali menyapu bibirnya.
Alarice tahu bahwa yang sedang ia alami adalah mimpi. Sosok yang sama, suara yang sama beratnya, namun semakin liar entah mengapa. Ale sampai dibuat bingung, apakah ia menyukai mimpi ini atau tidak.
.
.
.TBC
.
.Gimana chapter ini?
Jangan lupa VOTE & tinggalin COMMENT kalian ya..
Sampai ketemu minggu depan di A.L. & ALARICE LOVE STORY chapter selanjutnya..
ByeBye......😘.
.Copyright©090820 By_Vee
KAMU SEDANG MEMBACA
Alarice Love Story (Devil Obsession 2)
FanfictionKematian kedua orangtuanya membuat Ale tumbuh menjadi gadis tegar. Sejak kecil, Ale selalu memimpikan hal-hal diluar nalar. Sosok lelaki diselimuti kegelapan akan selalu datang didalam mimpinya dan mengatakan bahwa Ale adalah wanitanya, pasangan dar...