26.You Find Me

288 25 0
                                    

maafkan typo yang bertebaran...
Happy reading...

.
.
.
.




Lucifer sedikit mengangkat wajahnya dari ceruk leher Alarice. Setelah mematahkan mantra Araqiel pada diri Alarice, lalu menandai Alarice sebagai miliknya, pria itu masih betah memeluk tubuh gadisnya. Lucifer melirik pada dua sosok pria yang sudah siap dengan pedang mereka. Sebelum Rafael dan Nicholas melayangkan serangan, Lucifer sudah memasang tameng tak kasat mata disekelilingnya. Tameng yang mengeluarkan sengatan listrik itu diketahui Rafael akan dapat meledakan seisi kota apabila berbenturan dengan senjata surgawi dari para Archangel seperti Rafael.

"Kalian pikir iblis hanya bisa memberikan claimed nya pada satu makhluk? Tidak. Kami bisa mengklaim sebanyak yang kami mau hingga kami terpuaskan."

Suara itu menggema ditelinga Alarice. Ia semakin yakin bahwa pria yang memeluknya saat ini adalah pria yang sama yang dahulu sering datang kedalam mimpinya. Alarice sangat ingin melihat wajahnya, menyentuh setiap inci dari wajah pria ini untuk memastikan bahwa ini adalah nyata dan bukan mimpinya.

Nick mengernyit meragukan penjelasan Lucifer. Dan Rafael tidak bereaksi.

"Lepaskan dia!" Desis Rafael.

Bukanya menjawab, Lucifer justru menyeringai menunjukan adanya rencana jahat didalam kepalanya.

"Lucifer!!"

Rafael semakin berang. Seringai jahat itu masih setia bertengger diwajah tampan Lucifer.

"Well. Tuhanmu sengaja menciptakan gadis ini untukku. Jadi hentikan usaha sia-sia kalian." Lucifer terlampau tenang, bahkan terlalu tenang hingga setiap kata yang keluar dari mulutnya syarat akan ancaman.

"Berhenti katamu?! Membiarkan dia menjadi ratumu agar mudah kau kendalikan bahkan kau lenyapkan?! Jangan harap Lucifer!!" Berang Rafael yang sudah tidak lagi bisa bersabar.

Perlu diketahui bahwa diantara jajaran para Archangel, Archangel Raphael lah yang dikenal dengan kesabaranya. Namun semua itu akan lenyap apabila sudah berurusan dengan Alarice.

"Aku lenyapkan pun, dia akan terlahir kembali, lagi dan lagi. Akan selalu seperti itu. Bukan begitu, Raphael?" Lucifer menyeringai.

"Hentikan ocehanmu dan lepaskan Alarice!!" Kini Nicholas yang naik pitam.

"Tidak." Jawab Lucifer tenang namun syarat akan tekanan.

"Keparat!!" Umpat Nick. Lucifer tertawa kecil.

"Sayangnya bukan aku yang menolak. Tapi dia masih ingin bersamaku lebih lama. Benar 'kan my queen?" Tunjuknya pada punggung Alarice yang masih dipeluknya.

"Berhentilah berbicara omong kosong!!" Geram Nick.

"Ouch! begitukah caramu berbicara dengan rajamu, Asmodeus." Terdapat ejekan dari nada bicara Lucifer.

Benar bahwa Nick sebagai Asmodeus itu masih berada didalam kuasa Lucifer. Jika ia mau, Lucifer bisa saja menjadikan Asmodeus sebagai debu neraka hanya dengan satu kedipan mata.

"Alarice my queen, katakan padaku apakah kau ingin bersamaku? Katakan sayang."

Ale meragu, ia bingung tanpa sebab. Sebenarnya jawabanya sudah pasti yaitu ia tidak ingin bersama pria yang tidak dikenalnya. Akan tetapi rasa ragu untuk menolaknya itu semakin menguat.

"Say it my queen."

Ucapan itu terdengar lembut tanpa adanya unsur pemaksaan, namun bagi Alarice seakan terdapat tekanan yang memaksanya untuk menurutinya.

"Jangan mempengaruhinya Luce. Biarkan Ale memutuskan." Desis Rafael.

Luce. Satu panggilan itu mampu mengembalikan pikiran Alarice. Rasa ragunya menguap seketika. Gadis itu sedikit memundurkan tubuhnya, memberi jarak atas pelukan pria asing ini kepadanya. Kepala gadis itu mendongak mencoba memastikan bagaimana wajah pria yang tidak pernah dilihatnya selama ini. Dan pada akhirnya, setelah sekian lama, tatapanya bertemu dengan sosok pria ini.

"Hello my queen. Finally you find me." Sapa Lucifer dengan senyum. Lesung pipitnya tampak manis menghiasi pipinya.

'Oh! Ya Tuhan!' —Ale memekik dalam hati. Matanya membulat tak percaya dengan pengelihatanya sendiri. Minimnya cahaya tidak cukup menyembunyikan wajah tampan yang dikenalnya itu darinya.

Lucifer berdecak, menyadari keterkejutan Alarice ketika pada akhirnya dapat melihat wajahnya.

"Ck! Ternyata belum saatnya. Well, see you soon my queen. Setelah malam ini, dirimulah yang akan datang padaku."

Lucifer memangut singkat bibir Alarice sebelum mundur dua langkah lalu melesat naik dengan kecepatan cahaya. Ale masih terpaku diposisinya. Apa-apaan barusan? Rasanya Ale masih belum puas, ia tidak rela ditinggalkan begitu saja. Tanpa sadar Alarice meraba bibirnya mencoba merasakan sisa pangutan singkat barusan.

Rafael dan Nick sudah menghambur merangkul sang keponakan, mencoba menyadarkan gadis itu dari lamunanya. Akan tetapi yang keluar dari mulut Alarice hanyalah sebuah nama seorang pria yang dikenalnya.

"Mr. Luce..."





TBC






Copyright©161220 By_Vee

Alarice Love Story (Devil Obsession 2)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora