Lonely [end•]

× Liar ×

Lonely
PART : 04

•••

Suji terpaku. Matanya fokus pada satu titik. Taehyung disana, dengan kekasihnya. Mereka duduk di kursi dekat pintu masuk restoran.

"Suji-ah, kau—" Ucapan Jimin berhenti saat Suji beranjak berdiri.

"Aku butuh toilet sebentar."

Jimin memperhatikan dengan baik, saat perempuan itu berjalan cepat menjauhinya. Mendesis lirih, Jimin kembali melirik Taehyung. Tampaknya, pria berambut legam itu tak menyadari keberadaannya.

Sial.

__________

Suji mengusap wajahnya dengan air. Mengadah, gadis itu menatap pantulan diri di cermin. Lucu sekali bukan? Kakaknya berbohong. Dia memprioritaskan kekasih. Menjemput adiknya adalah tugas yang bisa diserahkan pada orang lain. Tidak, sesungguhnya itu akan terdengar lebih baik jika Taehyung tak berbohong.

Jadi selama ini, setiap alasan, setiap kata-kata, semua yang diucapkan kakaknya adalah kebohongan.

Ironi.

Tawa miris meluncur dari bibir. Suji menertawai dirinya sendiri. Heningnya toilet menjadi saksi bisu.

Suji benci pembohong.

__________

Suji membuka pintu kamarnya. Melangkah masuk, dia mengganti pakaian dengan piyama lembut berwarna putih. Setelahnya duduk di tepi ranjang. Gadis itu memeriksa ponselnya. Ada pesan masuk pukul 15.34 tadi. Nomor tak dikenal.

3 Messages from : +85206xxx

hei

maaf mengganggu

aku Yu Zeyu

ada apa?

Dibalas nyaris terlalu cepat oleh lelaki itu.

aku dapat nomormu dari Minjae

Suji mengeryitkan dahi. Memang aku tanya? Mengendikkan bahu apatis, dia tak lagi berniat membalas. Berdiri, kakinya bergerak menuju kamar mandi yang tersedia di kamar. Suji membasuh wajah dengan air. Membaluri tangannya dengan facial wash, sebelum mengusapkan cairan wangi itu ke wajah.

Selepas cuci muka dan sikat gigi, dia berjalan keluar. Suji membuka laci nakas teratas, menemukan handuk kecil kemudian mengeringkan wajahnya. Ada satu pesan lagi masuk di ponsel. Tiga menit yang lalu.

1 Messages from : +85206xxx

kau sudah tidur?

berhenti basa-basi

katakan apa maumu