Pelaku kejadian suram

1.3K 140 23
                                    

Pelaku kebakaran kemarin, masih belum ditemukan. Polisi kesulitan menemukan sang pelaku, karena tak ditemukannya bekas - bekas kebakaran dengan jelas.

"Hiish!! Sampai kapan pelaku itu ditemukan?" -Halilintar

Hali menggerutu dengan kabar berita dari televisi tentang kebakaran perusahaan ayahnya 2 hari yang lalu. Kejadian itu meruntuhkan ekonomi keluarganya. Ayahnya tak bisa bekerja karena luka bakar semalam. Ibunya hanya mampu menawarkan jasa jahit dan Solar pun tak bisa dihubungi lewat manapun. Semenjak kejadian mengamuknya kobaran api itu, Solar serasa terblokir dari mereka.

Brak!!

Pintu rumah terbuka keras. Mengagetkan seisi rumah termasuk ibu yang sedang menjahit dengan tenangnya tadi.

Hali yang tadi merasa ada bencana alam hingga ia bersembunyi di bawah meja, akhirnya mengetahui siapa pelaku perbuatan kurang ajar. Si Tornado alias Taufan. Namun kali ini, agak berbeda. Taufan melangkah masuk dengan cemberut.

"Masuk!" -Taufan

Ia menyeru keluar atau lebih tepatnya seorang yang baru melangkahkan kakinya ke rumah. Itu Solar!

"Solar?!" -Halilintar

Hali baru ingin mendekat ke Solar tapi, Taufan mencegahnya dengan ketus.

"Hali! Jangan dekati dia! Kau! Duduk di sana!" -Taufan

Taufan memerintahkan Solar untuk duduk di sofa berwarna merah, tempat ia duduk saat berkunjung ke rumah lamanya. Solar hanya menuruti perintah Taufan tanpa berbicara.

Hali keheranan dengan mereka kedua saudaranya, Taufan dan Solar. Taufan menatap sinis ke arah Solar yang berwajah datar.

"Gempa! Blaze! Ice! Duri! Turun! Ibu , ayah!" -Halilintar

Sang Halilintar memanggil penduduk rumah untuk turun ke lantai bawah. Mereka yang dipanggil bergegas menuju ruang tamu.

"Ada apa, bang?" -Blaze

"Kalian duduk tapi, jangan di dekat Solar" -Halilintar

"Sebenarnya ada apa?" -Ice

Semua orang duduk di sofa, dan membiarkan Solar duduk sendiri. Orang tua Elemental dan saudara - saudara Elemental menatap bingung Taufan yang masih memberikan deathglare pada Solar.

"Nah! Sekarang! Jelaskan!!" -Taufan

"Jelaskan apa?" -Solar

"Kau tak usah berpura - pura!! Jelaskan secara detail, rinci dan komplit tentang kebakaran perusahaan ayah!" -Taufan

"Kenapa bertanya ke Solar?" -Duri

"Iya, dia kan tidak tahu apa - apa" -Ice

"Diam!" -Taufan

Solar masih belum menjawab atau menjelaskan perihal tersebut. Sekarang, Taufan sangat mencurigakan dengan membawa Solar ke rumah. Saudara - saudaranya yakin bahwa Taufan tidak bercanda sekarang, buktinya tadi Taufan berani - beraninya membentak Duri. Tapi, memang tidak meyakinkan bahwa Solar mengetahui hal in. Apalagi Solar tak bisa dihubungi semenjak kejadian itu. Apa yang terjadi?, pikir yang lain.

"Hmmmm....." *menarik nafas "Haaah...baiklah akan kujelaskan" -Solar

Solar menjeda sebentar kata - katanya. Antara mengambil nafas atau mengumpulkan nyali untuk menjelaskan semuanya.

"Tadi, bang Taufan melihatku di gang sempit. Dan aku membahas tentang kejadian itu juga. Ya, aku pelaku yang sesungguhnya" -Solar

"Hah?!" -All

Di Balik Kacamata JinggaWhere stories live. Discover now