Aku di mana?!

1.2K 133 42
                                    

"Eergh..uhuk..uhuk!" -Solar

Solar siuman dengan sekantung es batu di dahinya. Kepalanya sangat pusing. Ia berusaha duduk namun, tetap memegang plastik es di dahinya agar tidak jatuh.

"Uhuk..uhuk!" -Solar

Segelas air disodorkan padanya oleh seseorang. Solar menoleh dan ingin menanyakan mengenai identitasnya.

"Siapa...uhuk!" -Solar

"Sudah. Minum saja dulu"

Solar mengambil gelas itu lalu meminum airnya. Dan memberikan lagi gelasnya pada orang di sampingnya.

*memegang plastik es "Lho? Ini bu...bukannya kakek waktu itu ya? Uhuk!" -Solar

"Iya, maafkan kakek karena sudah memukulmu. Oh ya, panggil saja kakek 'Tok Kasa', Solar" -Tok Kasa

"Uh ya...tunggu?! Jadi tok Kasa tahu namaku?" -Solar

"Tentu saja, nama ayahmu Rei bukan?" -Tok Kasa

Solar hanya mengangguk sambil menahan sakit di kepalanya yang seakan memakan lahap seluruh tubuhnya dengan keperihan.

"Ba..bagaimana tok Kasa bi...bisa tahu nama a..ayahku?" -Solar

"Haah...ayahmu Rei adalah murid atok" -Tok Kasa

"Mu..uhuk...murid apa, tok?" -Solar

Flashback
Tok Kasa's POV

Dulu, atok adalah guru karate. Ayahmu dan Retakka merupakan satu - satunya murid atok.

(Tunggu, pen- ah! Maksudku, ayahku dan pak Retakka itu berteman? -Solar)

Ya! Mereka awalnya berteman dengan sangat baik bagaikan lebah dan bunga, sulit dipisahkan. Tapi, itu tak terjadi lagi ketika usai turnamen.

Ayahmu memenangkan turnamen dengan sangat mudah, dengan bantuan ketika latihan dari Retakka. Retakka membantunya dengan segala cara untuk bisa meningkatkan stamina Rei. Retakka kalah karena tubuhnya yang sudah tak kuat lagi saat pertandingan. Dan Rei malah menyombongkan diri dengan berkata...

"Hahahahaha....ini semua adalah hasil dari kerja kerasku sendiri! Tanpa bantuan orang lain. Hahahaha...."

Kalimat itu memancing amarah Retakka yang sudah muak dengan kelakuannya. Hingga mereka bertarung dengan sengit, masalahnya atok tak bisa memisahkan mereka karena atok demam waktu itu.

Pertarungan mereka ternyata dimenangkan oleh Retakka. Rei melarikan diri dan berjanji...

"Aku akan membuat hidupmu sengsara, Retakka!!!!"

Mereka masih bermusuhan hingga sekarang.

Tok Kasa's POV end
End flashback

"Ayah tidak pernah memberi tahuku soal itu" -Solar

"Dia bukan orang yang suka menunjukkam sisi egoisnya pada orang lain" -Tok Kasa

"Uhuk...oh ya, tok. Lain kali, tolong jangan pukul kepalaku hingga begini. Dulu kepalaku sudah pernah bocor, aku tak ingin itu terjadi lagi" -Solat

"Benarkah? Aduuh...atok benar - benat minta maaf ya! Atok memang harus membawamu ke sini bagaimana pun caranya" -Tok Kasa

atok benar - benat minta maaf ya! Atok memang harus membawamu ke sini bagaimana pun caranya" -Tok Kasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(R.I.P. again!!!! Aaaaarrrrghhhhh!!!!!!)

"-_- apa aku orang yang akan diintrogasi?" -Solar

"Ya sudah, atok pergi dulu. Kamu istirahat saja dulu. Soal kucingmu itu, dia sudah terlelap di sampingmu itu. Atok pergi dulu ya" -Tok Kasa

Tok Kasa meninggalkan Solar untuk beristirahat di kamar tamu itu. Solar memandang ke kiri dan melihat Cahaya terlelap dengan imutnya. Ia mengusap lembut Cahaya yang berbentuk layaknya bola bulu.

"Haaah...tak kusangka, ternyata dia sudah begitu sedari kecil" -Solar






























Tok Kasa memandang sebuah layar komputer dengan saksama. Sambil mengatuk - ngatukkan sebuah pena ke meja berulang kali. Dan keluarlah tulisan di layar...

Aman. Daerah pengawasan aman terkendali. Tidak ada tanda - tanda musuh.

"Soo...lar!. Atok harus mengurungmu di sini untuk sementara. Mereka mengincarmu" -Tok Kasa

To Be Continued...

__________________
Yeee...udah mulai nih! Udah mulai!
Apanya yang mulai? Cari tahu sendiri :v

Yhaaa...cepet banget chapter terakhir mencapai lebih dari 10 vote ya! Udah hampir 20 malah! :'D (i'm happy)

See you on the next Chapter
Assalamualaikum

Di Balik Kacamata JinggaWhere stories live. Discover now