Mobil yang Glen dkk naiki sudah sampai di tempat yang Zayn tunjukkan. Tidak lama kemudian mobil yang dinaiki Varo dan Sherly juga sampai ditempat itu.
Mereka langsung saja masuk kedalam hutan dengan Zayn yang memimpin.
"Masih lama gak sih?" Tanya Jerry yang sudah tidak tahan dengan nyamuk yang ada dimana mana.
"Bentar lagi." Balas Zayn.
Akhirnya mereka sampai di depan sebuah semak semak yang sangat tinggi. Zayn bingung, bagaimana cara membuka pintunya? Waktu itu Michelle bilang cuma bisa dibuka dengan sidik jari atau muka.
"Kita ngapain didepan semak semak gini?" Tanya Varrel.
Zayn menarik Varo agar menghadap ke arah semak semak itu. Dan akhirnya terbuka.
"Gak nyangka Michelle pake muka Lo buat buka pintu." Ucap Zayn lalu dia masuk kedalam semak semak itu.
"Eh kok gelap gini?" Tanya Jerry.
"Anggap aja Lo lagi latihan buat di alam kubur." Balas Derry.
"Mulut Lo minta di tampol?" Ucap Jerry.
Tiba tiba lampu lampu yang ada pada pohon hidup hingga jalanan yang tadinya gelap menjadi terang.
"Wow! this is amazing." Ucap Sherly.
"Michelle emang paling jago di bidang desain." Ucap Varo.
"Di ujung situ ada rumah. Kalian cari deh disana, gue mau tidur bentar." Ucap Zayn, lalu dia membaringkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada disana.
Varo dan Sherly terlebih dahulu berjalan ke sebuah rumah yang ada diujung sana. Glen dan yang lainnya mengikuti Varo ke rumah itu.
Mereka masuk kedalam. Pemandangan yang pertama kali mereka lihat adalah sebuah televisi yang menyala dengan menampilkan layar yang berisi pesan.
Masukkan flashdisk nya
"Flashdisk?" Ucap Varo.
"Emang kita dapet flashdisk?" Tanya Glen.
Naufal teringat sesuatu. Dia mengeluarkan barang itu dari saku jaketnya.
"Ini bang, Zayn kasih ini ke gue." Ucap Naufal sambil memberikan flashdisk itu pada Varo.
Varo memasangkan flashdisk itu. Lalu muncullah tayangan dimana kenangan kebersamaan mereka.
Pada akhir video terdapat seorang lelaki yang sepertinya ingin berbicara sesuatu. Lelaki itu berbisik sembari beberapa kali menengok ke sekitarnya seolah dia sedang bersembunyi dari seseorang.
"Sorry kalo suaranya kecil. Bang Varo, gue Marcell adik Lo. Jangan tanya gue Selama ini kemana, yang penting gue masih bisa ketemu sama Acell."
"Buat kalian yang cari Michelle, cukup jangan cari dia lagi. Informasi tentang hilangnya leader Darkness udah menyebar, jangan sampai ada penyerangan antar geng."
"Semua geng yang Michelle kalahkan, sekarang sudah bersatu buat kalahin kalian. Stop buat cari Michelle!"
Lelaki itu melihat ke depan lagi, lalu wajahnya berubah menjadi ketakutan. Kamera itu bergoyang lalu menampilkan wajah perempuan yang mereka cari.
"Udah kan? Gue baik baik aja, jangan cari gue." Ucap perempuan itu yang tak lain adalah Michelle.
Setelah Michelle berbicara, kameranya mati dan video itu selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Leader (END)
Teen FictionIni kisah Michelle dengan kehidupan yang banyak rahasia dan bakat yang tidak semua orang tau. Tidak semua orang tau tentang kehidupannya, hanya orang tertentu saja yang mengenalnya lebih dalam. Mau tau apa saja rahasia yang dimiliki Michelle? Di did...