7.Makan Malam Bersama

443 72 44
                                    

Alena keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang kembali segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alena keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang kembali segar. Seharian bekerja membuat tubuhnya terasa begitu lelah. Berjalan menuju jendela kaca ia dapat melihat tetes tetes air yang jatuh membasahi lantai balkonnya. Udara malam yang terasa sejuk dengan aroma khas hujan membuat tubuhnya terasa lebih rileks hingga kantuk datang lebih cepat dari biasanya. Merebahkan tubuh di ranjang Alena mulai mencari posisi tidur yang nyaman. Baru sebentar memejamkan mata, bunyi ponsel menginterupsinya. Mengambil benda pipih tersebut diatas nakas ia membaca nama penelpon di sana, ternyata bunda Maya. Ada apa malam malam begini bunda Elang itu menelponnya.

"Hallo, Assalamualaikum bunda"

"Waalaikumsalam sayang. Kamu belum mau tidur?"

"Belum bun, ada apa"? Alena tak mungkin kan menjawab ia bahkan hampir tidur tadi.

"Begini sayang, bunda mau ngundang kamu makam malam besok. Kamu gak sibuk atau ada janji dengan orang lain kan?"

"Oh bisa bunda, Alena akan datang"

"Alhamdulillah, bunda tunggu ya. Ingat harus dandan biar Elang makin cinta sama kamu. Eh walaupun tanpa make up kamu tetep cantik sih." Ucap bunda disertai tawa geli yang membuat Alena ikut tertular.

"Yasudah kamu istirahat ya sayang. Maaf menganggu malam malam begini. Kalau begitu bunda tutup teleponnya. Selamat malam calon mantu" sambung bunda lagi.

"Selamat malam --,calon mertua" yang hanya mampu Alena ucap dalam hati. Setelahnya ia terkikik geli.

****

Hari ini antrean pasien cukup panjang membuat Alena terlambat untuk makan siang. Mengumpulkan berkas berkas menjadi satu ia segera menumpuknya ke dalam satu map. Hari yang cukup melelahkan namun Alena menikmatinya dengan baik. Menjadi dokter adalah cita citanya sejak dulu, dan ia sangat bersyukur kesibukannya dengan bekerja mampu melupakan sedikit kenangan buruk di masalalu.

Keluar ruangan yang akan ia tuju sekarang adalah kantin karena perutnya sudah berdemo sedari tadi, sepanjang melewati lorong rumah sakit ia tersenyum hangat menyapa para pasien. Alena memang terkenal dengan keramahan dan kesabarannya. Tak heran ia cukup terkenal dirumah sakit tempat ia bekerja sekarang.

Suasana kantin cukup sepi , Alena memilih duduk paling pojok dekat kipas angin setelah ia memesan semangkuk soto dan air putih. Sambil menunggu pesanannya datang, ia membuka media sosialnya membaca berita yang sedang viral sekarang ini.

"Dokter Alena, baru makan siang"

Alena mengangkat wajah, menemukan dokter Bela disana menyapanya dengan senyum ramah.

"Eh dok, iya. Baru sempet makan siang" Balas Alena.

"Banyak pasien ya. Bagaimana dengan pesta kemarin?" tanya dokter Bela dengan alis dinaik turunkan. Istri Arsen itu suka sekali mengodanya.

Liku KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang