8. Guci sialan

2.8K 159 6
                                    

    Aldebaran Pov

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   
Aldebaran Pov

              Hari ini gue sedang menuju rumah, karena nyokap nyuruh gue pulang. Katanya sih ngomong penting, yaelah sok penting amat biasanya juga bercanda mulu.

TIN TIN

Gerbang rumah gue dibuka dan menampilkan para penjaga dengan pakaian serba hitam.

"Selamat sore tuan muda," sapa bodyguard Papi gue.

Gue hanya mengangguk dan masuk kedalam, dan memarkirkan Peky motor kesayangan gue.

"PANGERAN DATANG! KARPET MERAH! KARPET MERAH!" teriak gue.

Mami gue datang dengan muka yang agak sedikit ditekuk. "Ini rumah bukan hutan pe'a!" ujar mami gue lalu mengusap telingannya sok kesakitan gitu.

"Hehe mon maap kanjeng ratu," ujar gue lalu salim, biar jadi anak yang berbakti gitu.

"Papi mana mi?" tanya gue sambil celingak-celinguk sok nyariin.

Kenapa papi jam segini di rumah bukannya di kantor? Ya, itu karena papi gue sultan pemilik perusahaan, sultan mah bebas. Sombong dikit.

"Halo boy, gimana kabarnya?" tanya papi gue yang baru datang dari atas. Baru juga ditanyain orangnya udah nongol aja.

"Baik dong pi. Katanya mau ngomong penting, kok papi pakainnya rapi banget sama mami juga?" tanya gue.

"Ngomong pentingnya ditunda dulu ya boy. Gue sama kanjeng ratu mau ke LA dulu, perusahaan papi di sana ada tikus yang harus dibasmi," jawab papi gue.

Berarti nanti gue sendirian dong?

"Lah pangeran sendirian dong?" tanya gue dan memasang muka agak sedih.

"Lo kan jomblo makanya sendirian mulu," cibir Mami.

Gue pun duduk di sofa yang empuknya minta ampun, kainnya halus bener.

"Lagian, mami sama papi pergi dadakan banget. Jam berapa ke LA?" ujar gue lalu ngambil toples yang isinya kripik pisang kesukaan gue.

"Jam 6 udah take off. Lo suruh aja sahabat cecurut lo nginep di sini susah bener," ujar mami sambil nata rambutnya.

"Minta duit dong pi. Lagi kanker nih," pinta gue, yang gak tau kanker. Kanker itu kantong kering, bukan penyakit ya amit-amit gue penyakitn.

DARA'S [END] ✔Where stories live. Discover now