17. Kembali Sakit

2.7K 134 4
                                    

SRETT

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

SRETT

Mata Dara terbuka lebar, ia langsung memeluk Yama. Ya, Yama yang menyelamatkan Dara. Untung saja Yama bisa menarik tangan Dara, kalau tidak habis sudah riwayat seorang Adara.

"Kau tak apa?" tanya Yama khawatir. Yama membalas pelukan Dara, ia membawa Dara untuk duduk di kursi depan toko.

"Hiks ... makasi Dad hiks ..." ujar Dara dengan tubuh bergetar hebat.

Yama menggeleng, ia menangkup wajah mungil Dara. Ia menghapus air mata Dara dengan kedua jempolnya.

"Kamu harus kuat, daddy yakin kamu bisa melewatinya," ujar Yama penuh harap.

Dara mengangguk, dan memeluk tubuhnya yang teramat dingin. Hujan semakin deras, Dara menatap jalan dengan tatapan kosong.

Hampir, hampir saja nyawanya hilang.

"Makanya jadi orang jangan berdramatis! Untung lo nggak mati, coba aja lo mati pasti gue yang di salahin," ujar Bara diambang pintu bersama Vanya di sampingnya.

Bara dan Vanya cukup terkejut, hampir saja mata mereka melihat nyawa seseorang hilang dengan sekejap.

Lamunan Dara buyar tat kala mendengar ucapan yang terlontar dari mulut seorang Aldebaran. Kenapa ucapan yang terlontar dari mulut seksi Bara sangat menyakiti hatinya?

Dara menatap Bara dengan tatapan nanar, ia tak merespon ucapan Bara. Tubuhnya semakin menggigil, udara sangat dingin sampai menusuk tulangnya.

Vanya mengusap lengannya, ia dingin. Sangat dingin, ia hanya memakai kaos putih itupun tipis. Bara langsung melepaskan jaketnya.

Dara tersenyum, pasti Bara akan memberikan jaketnya kepada dirinya.  Tapi sepersekian detik, senyumannya luntur melihat Bara memberikan jaketnya kepada Vanya.

Hati Dara sakit, dadanya semakin sesak. Bukan hanya memberikannya tapi juga memakaikannya dan memeluk tubuh Vanya.

Dara memalingkan wajahnya, sakit dan sesak yang ia dapat jika melihat Bara dengan Vanya.

Bara tersenyum miring, "Lo ke geeran ya? Lo pikir gue ngasih jaket gue buat lo?" tanya Bara.

Dara meremas bajunya yang basah, "Kita pulang saja ya nak," ajak Yama. Ia khawatir melihat Dara yang semakin sakit mendengar ucapan tuan mudanya.

Dara menggeleng, "Hujannya deras banget Dad, Dara takut kalo terjadi apa-apa di jalan." Tolak Dara halus.

Bara dibuat geram dengan sikap Dara, ucapannya selalu terkacangkan. Emangnya ucapannya itu angin lalu?

"Biarin ajalah om, oh iya om belum tau ya. Dara itu takut hujan, makanya nggak mau pulang!" ujar Bara.

Dara tersenyum hangat, Bara masih ingat bahwa dirinya takut hujan. Dara masih membiasakan diri agar tak takut dengan hujan, tapi petirlah yang ia sangat takuti.

DARA'S [END] ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant