37. Curahan Rigel

2.4K 118 12
                                    

Rigel laki-laki itu membawa Dara ke taman yang dekat dengan Restoran, mereka duduk di kursi panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rigel laki-laki itu membawa Dara ke taman yang dekat dengan Restoran, mereka duduk di kursi panjang. Rigel menatap ke depan dengan tatapan kosong. Terjadi keheningan di antara mereka.

"Ada apa? Tumben sendirian," ujar Dara memecah keheningan.

"Tentang Bara," jawab Rigel lirih.

Dara hendak pergi, tapi tangannya di cekal oleh Rigel. Jika tentang Bara ia tidak bisa. Kebohongan laki-laki itu masih tersimpan di otak kecilnya.

"Please Ra, dengerin penjelasan gue dulu! Lo nggak mau denger penjelasan dari Bara tapi setidaknya dengerin penjelasan gue. Gue mohon ini demi sahabat gue," ujar Rigel memelas.

Dara kembali duduk, ia tidak bisa melihat seseorang memelas kepadanya.

"Tapi dia udah bohong sama aku Gel. Kamu tahu kan aku benci sama orang pembohong apa lagi pembunuh!" ujar Dara dengan air mata yang sudah berlinang. Inilah dia cengeng, tidak bisa menahan air matanya.

"Semua orang melakukan kesalahan pasti ada alasannya Ra, sebaliknya pun begitu dengan Bara. Bara berbohong pasti ada alasannya."

Dara mengusap air matanya lalu menatap Rigel.

"Alasannya apa?" tanya Dara lirih.

"Dulu waktu Bara umur 13 tahun, Mami Veni di culik. Di sana Bara frustasi, sudah seminggu maminya belum ditemukan juga. Lo kebayang kan bagaimana hancurnya Bara saat itu? Jangan kan Bara, Papi Bram pun seperti orang gila." Rigel menghembuskan napasnya sejenak dan kembali melanjutkannya.

"Bara sangat menyayangi Mami Veni, sejak kecil dia tidak pernah berpisah. Bara pernah mengunci dirinya di kamar selama 3 hari tanpa makan. Di sana dia berteriak histeris membanting semua barang yang ada di kamarnya. Dan besoknya ia keluar dan mengambil pisau di dapur dia berjalan ke arah gudang dan mencari tikus di sana untuk dia bunuh, karena belum puas dia menyuruh asistennya untuk membeli kelinci. Dan Bara membunuh 50 kelinci sekaligus dalam sehari."

"Dia melampiaskan amarahnya kepada hewan dan membunuhnya secara tragis, gue sebagai sahabat cuman bisa berdiam diri. Gue takut pisau itu bukannya menancap ketubuh kelinci malah ke gue, sedangkan Zigha waktu itu dia di rumah sakit karena mamanya sakit."

Dara menumpahkan tangisnya, untung saja tempat ini sepi jadi ia bebas untuk menangis.

"Dan dua hari kemudian, Mami Veni di temukan oleh suruhan Papi Bram. Saat itu Bara ikut dan menemukan maminya tergeletak dengan darah di mana-mana. Sejak itu darah dingin Bara muncul, kembali muncul jika orang yang ia sayangi disakiti."

"Tapi Gel, kenapa harus menutupi semuanya dari aku?"

"Dia nggak mau kalau lo tau dia psychopath, dan lo bakalan ninggalin dia. Bara sangat mencintai lo Ra, sangat malahan.  Gue berada di posisi Bara pun bakalan sama, membunuh siapa saja yang berani menyakiti orang yang gue sayang."

DARA'S [END] ✔Where stories live. Discover now