chapter 23

1.1K 73 18
                                    

CHAPTER 23

After dinner….

Itu malam kami balik bilik sewa Ryan di Marina Court... saya tengok saja sekeliling bilik dia… mana lah tau ada yang mencurigakan…. Belum lagi saya tanya dia direct to his face di mana keberadaan cincin dia… did he lose his cincin di kampung? Mana tau mandi sungai ka, menebas sawah padi ka kan….. Eve, you’re always that positive thinker… always giving chances and benefit of the doubt….

Saya melabuhkan diri saya on his bed…. banyak kali saya terdengar handphone dia vibrate... Tapi ryan tidak menjawab… ada lebih 5 times sudah his handphone vibrating, and I’m sure it’s a call and not message…. Time dia went out from the bedroom to shower pun dia bawa handphone dia...

Hmmm…. pelik juga perangai dia sekarang ni… saya berfikir dalam hati…

Saya buka jacket saya and tukar baju... Ada juga baju-baju saya dalam Ryan’s closet... saya put on a singlet and shorts…. biarlah dia nampak tattoo saya.... tidak lama saya mau buat laser removal sudah untuk kasi hilang my Angel’s wing tattoo….

Oh ya… siou, saya memang a very musical person…. Hahahaha…! jadi banyak parts yang ada lagu... kalau cerita saya ni dijadikan movie, ada sudah album soundtrack sedia ada ni... tsk tsk tsk… sabar saja ah, jangan kecam saya… love and music will never be apart….  Cing..!

Saya duluan naik  on the bed and membaringkan diri saya… Saya cover badan saya dengan Ryan’s comforter, blanket tebal.... mmm… wangi juga blanket dia ni... tidak pernah blanket dia wangi-wangi macam ni…macam familiar bah ni scent, macam saya pernah terhidu somewhere…. It’s like a scent of a perfume… hurmmm… berkerut dahi saya cuba mengingat apa punya scent ni… apa bah sudah nama or brand ni perfume?

YES! CHLOE!! Saya sangat yakin it is Chloe sebab saya ni memang peminat perfume… so macamana pun saya tetap boleh cam any perfume scent if it’s original…. Ber-dubs dubs dubs jantung saya… calm down, Eve… bersangka baik saja, please bersangka baik….

TAKK…!

Saya terdengar tombol pintu bilik berbunyi dan seterusnya dibuka… Ryan siap sudah mandi, dia kasi kering-kering rambut dia dengan his towel sekejap  then dia kasi sangkut the towel di belakang pintu bilik…

Ryan tutup lampu bilik and jumped on the bed… dia peluk saya keta-ketat dari belakang…. saya limping memiring menghadap dinding…. Malas saya mau tengok dia….

“I miss you so much, babe..” Ryan bisik in my hair….
“I know...” saja saya jawab…. Macam balik lagi kesakitan hati saya…
“You don’t miss me?” dia tanya… cisss mau juga menanya…

“Maybe..” saya bilang sambil menjeling dengan tu dinding… macam lah tu dinding ada perasaan bila kena jeling..
“Ada something wrong ka this?” Is he trying to act blur? Like really?

Ryan kasi pusing saya menghadap dia, saya kasi keras badan saya tapi Berjaya juga dia...

“Where’s your ring?” saya tanya… keras suara saya...
“Oh… ada bah…” dia bilang.. tapi macam gugup? “Ter… tinggal di kampung…”

Berani kau, Ryan?

“Mmmm... I see...” NO, I DON’T SEE!! “Wangi your blanket...” sweet suara saya, tapi tajam mata saya tengok dia… dapat juga bah tengok walaupun gelap, pancaran from the streetlights yang menembusi tabir bilik...

“Baru cuci kan di laundry...” Pandai sudah kau menipu, Ryan? Bila masa kau ada time mau cuci di laundry, sedangkan kau baru balik dari kampung and the next day terus kerja?

“Mahal lah tu laundry you bayar kan..” blur konon muka dia tengok saya…. “sebab mahal bah pewangi dorang pakai... Chloe gitu... perfume jo…”

I Love You As High As Airplanes Fly - The RemakeWhere stories live. Discover now