CHAPTER 4 : SUDDENLY

1.5K 292 14
                                    

"Mau pulang bersama, Beomgyu-ssi?"

Beberapa mahasiswa yang kebetulan juga menunggu bus terkejut kala Hueningkai, pria tampan yang juga merupakan dancer terbaik di angkatannya, menawari Beomgyu pulang bersamanya dengan motor besar yang ia kendarai.

Beomgyu ingin sekali menolak tawaran pria yang baru saja ia kenal beberapa jam lalu. Tetapi jika ia menolak, ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya ketika menyadari ia masih berada di keramaian yang mana semuanya sekampus dengannya.

Tetapi, jika Beomgyu menerima tawaran pria itu, ia takut perkataan negatif akan terdengar sampai ke telinganya.

Beomgyu merasa serba salah, karena ia tahu persepsi orang-orang berbeda mengenai dirinya.

"Maaf, Hueningkai-ssi, aku-"

"Hueningkai tidak menerima penolakan, Beomgyu-ssi. Ayo naik!"

Hueningkai lalu turun dari motornya, menghampiri Beomgyu yang masih berdiri di depan kampus. Hingga pria yang lebih tinggi memegang tangan pria satunya dan menariknya menuju motor besar yang ia berhentikan tidak terlalu jauh dari tempat Beomgyu berdiri saat ini.

Beomgyu bisa mendengar sorakan-sorakan yang ia sendiri tak paham artinya. Ia terlalu takut untuk menoleh ke belakang lagi hanya untuk melihat beberapa mahasiswa bersorak karenanya.

Hueningkai pun mengambil helm cadangan yang selalu ia bawa di motor kesayangannya dan memasangkannya ke kepala Beomgyu yang bulat. Setelah itu ia memakai helm miliknya dan menaiki motornya.

"Ayo naik, Beomgyu-ssi!"

Beomgyu yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah dan mengikuti apa yang Hueningkai katakan.

Hingga motor besar itu melaju, meninggalkan area kampus.

🐿️🐻

Motor besar itu pun berhenti di sebuah rumah minimalis berwarna putih. Beomgyu langsung turun dari motor itu.

"Rumahmu, Beomgyu-ssi?" Tanya Hueningkai sambil mengamati rumah bercat putih tersebut.

"Iya, ini rumahku." Jawab Beomgyu sembari melepas helm yang Hueningkai pakaikan padanya, mengembalikannya kepada si pemilik.

"Kau tinggal sendiri?" Tanya Hueningkai lagi, dijawab anggukan oleh Beomgyu.

"Emm, sebelumnya terima kasih Hueningkai-ssi sudah mengantarku sampai rumah. Tapi sebenarnya Hueningkai-ssi tidak perlu repot-repot seperti ini, aku juga sudah terbiasa naik bus bersama sahabatku, hanya saja dia sedang sibuk mengurusi suatu hal. Sekali lagi, terima kasih Hueningkai-ssi." Beomgyu menundukkan kepalanya, tanda terima kasih. "Hati-hati di jalan!"

Beomgyu pun masuk ke rumahnya, meninggalkan Hueningkai yang masih berada di luar, tengah menghela napas.

"Kenapa susah sekali mendekati Beomgyu-ssi?" Gumam Hueningkai murung sambil memegang helm yang baru saja dipakai Beomgyu.

"Hah… bahkan helm ini jadi wangi stroberi setelah Beomgyu-ssi memakainya." Gumam Hueningkai lagi, lalu meninggalkan rumah Beomgyu.

🐿️🐻

Beomgyu baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya, ia merasa segar setelah berendam di air yang dingin. Softlens abu-nya ia lepaskan waktu mandi dan kini ia kembali memakai kacamata bulat kesayangannya.

Hingga ia mendengar ponselnya berdering di meja nakas kamarnya. Ibunya menelepon.

"Yeoboseyo, eomma?" Beomgyu pun menjawab panggilan telepon ibunya dan menyalakan fitur speaker. Lalu ia melangkah menuju meja belajarnya sambil membawa ponselnya.

THANK YOU, EX? : TAEGYU ✓Where stories live. Discover now