BEHIND OF CHAPTER 7

509 104 0
                                    

Lima belas menit berdiri terdiam karena dipeluk dari belakang oleh Taehyun, membuat Beomgyu benar-benar pasrah. Kedua tangan Beomgyu bahkan mengering sendiri karena dibiarkan lima belas menit lamanya setelah ia mematikan keran air.

"K-kau tidak tidur 'kan, Tae?"

Sebenarnya percuma saja Beomgyu menanyakan hal itu, ia sangat tahu bahwa Taehyun tidak tidur, pelukan Taehyun terlalu erat dan Beomgyu benar-benar gugup dibuatnya.

Dengan sangat terpaksa, tangan Beomgyu ia arahkan ke tangan Taehyun yang masih memeluk dirinya erat, Beomgyu dengan pelan berusaha melepaskan pelukan itu.

Jika tidak, maka hawa Taehyun yang panas itu akan terus menyengat kulitnya, dan ia akan tertular.

Beomgyu membalikkan badannya, melihat Taehyun yang rambutnya masih acak-acakan, dan kulitnya yang masih nampak pucat. Dirinya jadi tidak tega karena melepas pelukannya tadi.

"Duduk saja, Tae. Aku akan siapkan makanan dan air minum untukmu."

Beomgyu membawa Taehyun untuk duduk di meja makan, lalu ia kembali ke dapur untuk membawa makanan yang telah ia masak.

Taehyun yang telah duduk itu memandangi Beomgyu yang tengah sibuk mencari sapu tangan, tidak lama setelah itu Beomgyu mengangkat sebuah panci berisikan sup yang masih panas dan kembali menuju meja.

"Makanlah ini, sebelum mereka dingin. Oh iya, masih ada lagi."

Beomgyu ke dapur lagi untuk mengambil bubur dan juga lauk yang ia masak bersamaan dengan sup. Tidak lupa dengan air minum yang Taehyun inginkan sejak tadi.

Beomgyu benar-benar perhatian.

"Terima kasih, Beom." Ucap Taehyun dengan nada lemas.

Beomgyu mengangguk, lalu ia duduk menghadap Taehyun. Beomgyu bahkan sudah menyiapkan semangkuk nasi untuk dirinya sendiri, ia juga lapar setelah memasak makanan untuk dirinya dan Taehyun.

Keduanya makan dalam keheningan, tidak ada satu orangpun yang berbicara. Tetapi Beomgyu terus memperhatikan Taehyun yang sedang makan bubur, ia hanya khawatir jika Taehyun makan belepotan ataupun mengeluh tentang kepalanya yang pusing, mungkin.

Dan iya, Taehyun pun mengeluh tidak lama kemudian. "Semuanya tawar."

Beomgyu hanya bisa menghela napas. "Sakit memang seperti ini, Tae. Kalau kau tidak kehujanan semalam, kau tidak akan sakit."

"Dasar keras kepala."

Percayalah, itu adalah salah satu bentuk kekhawatiran Beomgyu kepada Taehyun.

"Marah?" Taehyun bertanya, masih lemas.

Beomgyu menggeleng, "Aku tidak marah, aku merasa bersalah karena membiarkan sikap keras kepalamu muncul saat itu, itulah kenyataannya."

Taehyun hanya bisa terdiam lalu melanjutkan makannya.

"Sekali-sekali…" Beomgyu tiba-tiba menggantung ucapannya. "Kau harus mengerti bagaimana merasakan pahitnya hidup dari rasa lidahmu sekarang."

Taehyun lalu menghentikan makannya, melihat Beomgyu yang tengah mengunyah makanannya.

"Lanjutkan makanmu, Tae." Ucap Beomgyu yang masih fokus dengan makanannya, seakan tahu bahwa Taehyun sedang melihatnya. "Kau harus minum obat setelah ini."

🐿️🐻

Taehyun menghela napasnya pasrah, setelah ditelepon oleh ibunya dan mendengar suara Taehyun yang lemas karena sakit, Taehyun disuruh ibunya untuk pulang besok pagi.

Beomgyu yang sedang mencuci perabotan makan bekas makanan tadi bahkan mendengar jelas semua percakapan Taehyun dan ibunya Taehyun melalui telepon karena Taehyun yang sengaja menekan fitur speaker di ponselnya, ia juga menghela napas pasrah, tidak bisa berkata apa-apa.

Padahal Taehyun sudah berencana bakal menginap di rumah Beomgyu sampai minggu malam, tetapi kalau sudah seperti ini, keduanya bisa berbuat apa?

"Jadi, besok pulang?" Tanya Beomgyu.

Taehyun mengangguk, padahal Beomgyu sama sekali tidak bisa melihatnya karena Beomgyu berdiri membelakanginya.

"Aku akan dijemput Paman Do besok pagi." Jawab Taehyun kemudian.

"Tidak apa-apa. Kita masih bisa bertemu senin nanti 'kan. Sebaiknya kau tidur saja sekarang. Aku akan menyusul setelah ini." Ujar Beomgyu.

Setelah itu, Beomgyu bisa mendengar suara decitan kursi makan yang sebelumnya Taehyun duduki, disusul dengan suara langkah kaki yang terdengar kecil sampai tak terdengar lagi di pendengaran Beomgyu. Taehyun benar-benar penurut.

Dan pada akhirnya, seluruh badan Beomgyu lemas, terdiam beberapa saat. Meskipun sudah lewat, ia bahkan masih bisa merasakan pelukan itu.

Semuanya karena Taehyun!

Ia menggelengkan kepalanya cepat, ia harus menyelesaikan cuciannya dan pergi tidur.

Sepertinya kali ini ia akan menghamparkan selimut cadangannya di lantai kamarnya, membiarkan Taehyun tidur sendirian di kasur miliknya. Beomgyu tidak ingin tertular karena tidur seranjang dengan Taehyun. Selain itu, keadaan jantungnya akan tidak baik dan berakhir dirinya tidak bisa tidur jika seranjang dengan Taehyun.














































































































Bakal double up ^^

Salam TAEGYU 🤟🏻

THANK YOU, EX? : TAEGYU ✓Where stories live. Discover now