BEHIND OF CHAPTER 6

483 106 0
                                    

"Hueningkai-ssi?"

Tadinya Hueningkai sedang duduk dan memperhatikan ponselnya yang terus ia genggam, tetapi atensinya teralihkan pada Beomgyu yang berjalan mendekat ke arahnya. Hueningkai pun reflek beranjak dari kursinya, berdiri menyapa Beomgyu.

"Aku senang kau datang, Beomgyu-ssi."

Kini, keduanya berdiri berhadapan, Hueningkai menatap lamat-lamat pria didepannya lalu tersenyum kecil. "Jadi, bagaimana?"

Hueningkai memang pria yang kurang suka berbasa-basi mengenai sesuatu hal berbau serius seperti saat ini pula, ia benar-benar butuh jawaban.

"Maaf…" Beomgyu menundukkan kepalanya setelah ia mengatakan sepatah kata itu.

Pria tinggi itu merasakan jantungnya seperti dihantam batu yang besar, senyumnya bahkan meluntur, tenggorokannya tercekat, dan kedua matanya meredup. Sungguh sakit, kecewa.

"Apa karena Taehyun-ssi?" Hueningkai harus merasakan tenggorokannya semakin tercekat ketika menyebut nama Taehyun. Ia yakin sekali, Taehyun pasti menyukai Beomgyu, sama sepertinya.

Beomgyu sendiri hanya bisa terdiam beberapa saat, ia bahkan tidak mengerti dengan perasaannya. Yang ia yakini, ia dan Taehyun hanya sahabat. Meskipun akhir-akhir ini ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat ketika dekat dengan Taehyun.

Sejak Taehyun menginap di rumahnya lebih tepatnya.

"Bukan seperti itu." Beomgyu akhirnya menjawab sembari mendongakkan kepalanya, memandang raut sedih milik Hueningkai.

Sejujurnya, Beomgyu sedikit lega kalau ia dapat mengutarakan apa yang ingin ia sampaikan, salah satunya adalah menolak pernyataan cinta Hueningkai. Tetapi, ia juga merasa bersalah, ia membuat orang yang kini berada di hadapannya kecewa.

"Maafkan aku, Hueningkai-ssi."

"Jangan."

Hueningkai menghela napas setelah ia menggelengkan kepalanya, meskipun ia sudah ditolak seperti ini, tetapi ia tidak suka mendengar Beomgyu meminta maaf karena menolaknya.

"Aku orang yang jarang sekali berbasa-basi, aku orang yang ingin memiliki kepastian. Meskipun kecewa, tapi setidaknya itu lebih baik dibandingkan tidak memiliki kepastian sama sekali. Dan lagi, caraku juga terkesan buru-buru, tidak seharusnya aku melakukan itu padamu, Beomgyu-ssi mungkin merasa risih dengan kehadiranku yang tiba-tiba dan langsung mengatakan hal ini padamu."

"Jadi, jangan minta maaf, Beomgyu-ssi. Kita masih bisa menjadi teman, bukan?"

Jikalau Hueningkai adalah pria yang lemah, mungkin dirinya akan menangis ketika mengucapkan kata 'teman' kepada orang yang ia suka. Ia ingat pula waktu dirinya merasa menang ketika mengatakan Taehyun hanya sebatas sahabat bagi Beomgyu, dan kini ia jatuh, merasa kalah.

"Teman?"

Kini, Hueningkai hanya bisa tersenyum miris ketika menatap Beomgyu yang bertanya seperti itu, berpura-pura kuat adalah jalan terbaiknya.

"Iya, teman baik." Hueningkai mengulurkan tangan kanannya di depan Beomgyu.

Beomgyu yang mendengar itu pun mengangguk pelan. "Mari… berteman, Hueningkai-ssi." Balas Beomgyu, menerima uluran tangan Hueningkai. 

Keduanya berjabat tangan dengan situasi dan status hubungan yang berbeda.

"Ayo duduk! Kita berbincang-bincang dulu di sini."

Keduanya benar-benar berbincang dengan waktu yang cukup lama, mereka banyak bercerita mengenai kehidupan masing-masing, mereka bahkan hampir lupa jika waktu sudah hampir malam.

Sampai tiba-tiba Hueningkai bertanya, "Beomgyu-ssi? Aku boleh minta sesuatu?"

Beomgyu menatap Hueningkai dengan raut bertanya-tanya. "Hm?"

"Peluk, boleh?"

Beomgyu membulatkan kedua matanya, merasa terkejut dengan permintaan Hueningkai.

"Ini yang pertama, sebagai teman, sekaligus terakhir sebagai pria yang aku suka. Boleh 'kan?" Hueningkai meminta kembali dengan wajah memohon.

Beomgyu menghela napas lalu tersenyum simpul, dirinya mendekat ke Hueningkai, memeluk pria yang lebih tinggi darinya.

Hueningkai sendiri merasa senang ketika Beomgyu ingin memeluknya, maka dari itu ia membalas pelukannya.

"Abaikan saja apa yang kau dengar, Beomgyu-ssi."

Meskipun keduanya sudah resmi menjadi teman, nyatanya Hueningkai masih tidak bisa membendung perasaannya yang selalu seperti ini, jantungnya yang masih berdentum cepat jika dekat dengan Beomgyu.

Ia harus bisa move on setelah ini.










































































































































































Huening, maafkan saya bikin kamu jadi sadboy T_T

Padahal kamu bias saya T_T

Yang berikutnya bakal up di waktu yang akan datang ^^

Terima kasih

Dan,

Salam TAEGYU 🤟🏻

*GEMES SEKALI INI BERDUA, INGIN KUMASUKKAN MEREKA KE DALAM KAMAR

hehehe

THANK YOU, EX? : TAEGYU ✓Where stories live. Discover now