BEHIND OF CHAPTER 3

665 128 4
                                    

Kai Kamal Huening namanya. Seorang pria keturunan Amerika-Korea yang kebetulan tinggal di Korea Selatan karena mengikuti sang ayah yang mempunyai bisnis besar di negara tersebut.

Pria kebarat-baratan itu adalah mahasiswa jurusan seni tari. Hanya saja ia setingkat ke bawah dari Yeonjun dan Soobin. Ia juga disebut sebagai dancer terbaik di angkatannya.

Pria bermarga Huening itu penyendiri, ia melakukan banyak hal sendiri, ia juga tidak punya banyak teman. Karena itulah ada banyak hal yang ia pendam dan ia simpan sendiri.

Termasuk rasa sukanya dengan Choi Beomgyu.

Di waktu orientasi studi dan pengenalan kampus, ada calon mahasiswa yang memang sudah mengenal calon mahasiswa lainnya karena dahulu mereka berada di sekolah yang sama, ada pula calon mahasiswa yang sendirian sebab tidak ada seorangpun yang dia kenal.

Hueningkai adalah salah satu orang yang tidak mengenal siapapun di kampus ini. Karena masih baru dan terlihat asing, ia hanya bisa terduduk di kursi penonton basket sendirian sambil melihat-lihat sekitar.

Di jam istirahat seperti ini, beberapa calon mahasiswa memanfaatkan waktu itu untuk makan siang sebelum jam istirahat usai. Sayangnya, Hueningkai tidak membawa bekal dan ia lupa membawa uang sakunya, hanya ada sebotol air minum berukuran satu setengah liter yang ia bawa.

Hueningkai hanya bisa pasrah, lebih baik ia tidak melakukan gerak berlebih agar ia tidak cepat lapar.

"Permisi?"

Seseorang memanggilnya dari samping sembari membawa sebotol air minum. Orang itu sedikit membungkukkan badannya agar bisa menyamai tingginya dengan Hueningkai.

"Maaf mengganggu, boleh saya minta tolong?" Tanya orang itu, menyodorkan botol yang ia genggam kepada Hueningkai dengan tangan yang gemetar.

"Saya kesulitan membuka botol ini, bisakah kamu membantu saya membukanya?"

Hueningkai terdiam, seseorang yang tidak ia kenal tiba-tiba meminta tolong pada dirinya. Pria manis berkacamata dengan wajah gugupnya, rambut hitam legam dan tubuhnya yang agak kurus.

Hueningkai bisa mencium aroma stroberi yang berasal dari rambut hitam pria manis itu.

Hueningkai menatap pria itu agak lama, pria yang ditatap juga kebingungan sebab tidak ada respon dari orang di depannya.

Pria berkacamata itu menarik tangannya dan kembali berdiri tegak, ia mengusap lehernya canggung dan berpikir untuk mengurungkan niatnya.

"Kalau tidak bisa, tidak apa-apa, saya-"

"Ah, tidak tidak!" Hueningkai kembali tersadar. Ia dengan cepat mengambil botol air itu dari tangan pria di depannya. "Aku akan mencoba membukanya." Lanjutnya.

Dan ternyata, Hueningkai bisa membuka tutup botol itu meskipun ia juga butuh tenaga ekstra. Ia hanya minum air sedari tadi.

"Ini, sudah terbuka. Segelnya cukup kuat ya." Ucap Hueningkai dan terkekeh sebentar, lalu mengembalikan botol milik pria berkacamata itu.

"Ah, terima kasih banyak. Aku benar-benar kesulitan membukanya tadi, tenaga dari tanganku seperti terkuras habis. Sekali lagi, terima kasih banyak." Pria berkacamata itu membungkuk canggung sambil mengucapkan terima kasih pada Hueningkai.

"Sama-sama, kalau boleh tahu-"

"Seluruh calon mahasiswa dimohon untuk kembali ke lapangan sesuai jurusan masing-masing!"

Ucapan Hueningkai diinterupsi oleh suara panitia dari speaker yang terpasang di beberapa sudut kampus. Beberapa calon mahasiswa yang ada di sekitar sana langsung berlari berhamburan menuju lapangan, begitu pula dengan pria berkacamata di samping Hueningkai.

THANK YOU, EX? : TAEGYU ✓Where stories live. Discover now