Part 2

9K 963 95
                                    

"Kemana saja kau Jaehyun? Mamamu mencarimu dengan cemas karena kau menghilang lama tadi." Lucas berpapasan dengan Jaehyun di ujung koridor, dia langsung menjajari langkah Jaehyun dan tersenyum lembut, "Kau pasti menjelajah lagi tanpa izin."

Pipi Jaehyun memerah. Lucas adalah temannya dari kecil karena kedua orang tua mereka bertetangga dan bersahabat. Lelaki itu mungkin menganggap Jaehyun sebagai adiknya, tetapi bagi Jaehyun, Lucas lebih dari itu. Lucas selalu ada untuknya, dan Jaehyun mungkin menyimpan perasaan lebih kepadanya, sayangnya, Lucas sepertinya masih memperlakukan Jaehyun sebagai anak kecil, sebagai adiknya. Dan itulah salah satu hal yang membuat Jaehyun membenci penampilannya yang seperti anak kecil ini.

"Aku bertemu dengan Johnny, si pemain biola itu."

Langkah Lucas langsung terhenti, dia menatap Jaehyun kaget dan membelalakkan matanya, "Kau bertemu dengannya? Dengan Johnny? Dimana?" Lucas seperti sudah siap untuk berlari, tapi Jaehyun menahan tangannya.

"Dia sedang berlatih di ruangan khusus di sayap ujung akademi ini, sepertinya dia sedang badmood, mungkin karena tadi aku muncul tiba-tiba tanpa sengaja dan mengganggu permainannya." Jaehyun menatap Lucas dengan tatapan penuh permintaan maaf, "Jangan ke sana Lucas, kalaupun dia masih ada di sana dia pasti sedang marah besar."

Lucas menundukkan kepalanya menatap Jaehyun yang lebih pendek darinya, lalu menghela napas panjang.

"Kau sungguh beruntung, tapi yah sudahlah, mungkin memang belum saatnya aku bertemu dengan Johnny." gumamnya lalu tersenyum dan menepuk pundak Jaehyun penuh sayang, "Nanti kita pasti akan bisa bertemu dengannya, kita kan sudah mengisi dan memasukkan formulir audisi untuk masuk sebagai murid khusus Johnny. Ayo kita cari mamamu."

Setiap tahun sekali, Johnny sang pemain biola jenius yang sangat terkenal itu, akan menyempatkan waktunya untuk memberikan kelas khusus hanya untuk siswa akademi senior atau alumni yang terpilih, semuanya dibatasi berusia minimal delapan belas tahun dan maksimal berusia dua puluh tahun. Pendaftaran dibuka sebebas-bebasnya, tetapi pada tahap awal kualifikasi, hanya ada dua ratus orang terpilih yang berhak mengikuti audisi khusus yang dihadiri langsung oleh Johnny.

Kelas itu hanya diikuti oleh beberapa orang yang terbaik, dan Johnny sendiri yang memilihnya. Mereka harus mengisi formulir, kemudian mengikuti audisi, perbandingan antara yang lolos dengan tidak lolos mungkin satu dibanding sepuluh siswa audisi. Ini adalah kesempatan pertama Jaehyun, sedangkan Lucas yang dua tahun lebih tua darinya, akan mencoba keberuntungannya untuk ketiga kalinya, dia gagal di percobaan dua kali sebelumnya.

Dari dua ratus orang yang ikut audisi hanya akan dipilih sejumlah maksimal dua puluh orang, akan diberikan pelatihan di kelas khusus selama tiga bulan dengan mentor utama Johnny sendiri. Memang waktu pelatihan yang singkat, tetapi banyak sekali ilmu yang bisa mereka dapat karena sang maestro sendiri yang turun tangan mengajari mereka, selain itu kalau beruntung, Johnny bahkan bermain biola di kelasnya, suatu kesempatan luar biasa mendengarkan Johnny bermain biola secara langsung, karena lelaki itu lebih banyak mengadakan konsernya di luar negeri, sehingga para murid akademi ini hanya bisa mendengarkan permainannya dari rekaman video untuk berlatih.

Yang pasti, kelas khusus Johnny ini sangat eksklusif dan siapapun yang ingin lolos audisi, harus berebut dengan dua ratus siswa akademi sekaligus alumni lainnya yang lolos kualifikasi tahap awal. Audisi ini begitu ketatnya sehingga Lucas yang notabene anak direktur akademi musik ini, diperlakukan sama seperti yang lain. Dia harus mengambil formulir, mengisinya sesuai prosedur dan mengikuti test audisi bersama yang lain. Hanya Johnny yang bisa menentukan siapa yang akan dia latih.

Lucas dan Jaehyun adalah salah satu dari sekian banyak siswa yang berharap memperoleh keberuntungan ini, diajar langsung oleh Johnny. Lucas terutama, adalah penggemar berat Johnny, dia pada mulanya berlatih piano, ayahnya adalah salah satu pemilik dan direktur di akademi musik ini sehingga bakat Lucas sudah terasah sejak kecil. Kemudian tanpa sengaja dia mendengarkan acara konser solo Johnny, sang jenius biola, salah satu lulusan akademi yang sama dengannya, yang waktu itu baru berusia dua puluh satu tahun di televisi. Dia terpana, takjub akan kemampuan Johnny membawakan biolanya dengan begitu sempurna, dan seketika itulah dia memutuskan bermain biola. Johnny adalah salah satu motivasi terbesarnya bermain biola.

Embrace The Chord (Johnjae) Where stories live. Discover now