Part 7

4.8K 688 68
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini?" Jaehyun ternganga, benar-benar kaget akan kehadiran Johnny di depan pintu rumahnya, dengan penampilan santai yang luar biasa tampan.

Johnny tersenyum lebar, mengangkat kaca hitam yang dikenakannya dan menaruhnya di kepala, "Menjemputmu, kau pikir apa? Aku rasa murid khusus perlu diperlakukan istimewa."

"Tidak perlu, terimakasih." Jaehyun mengerutkan keningnya, masih teringat di benaknya kemarin lelaki itu menciumnya tanpa permisi. Johnny bukan hanya merebut ciuman pertamanya, lelaki itu juga merebut ciuman keduanya! Dan setelah itu Johnny berciuman dengan Irene pula seolah ciuman bibir adalah hal biasa untuknya. "Aku bisa berangkat sendiri ke kampus."

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu, penting." Johnny masih tetap tersenyum, seolah tak peduli dengan sikap ketus Jaehyun.

Jaehyun membuka mulutnya hendak mengusir Johnny, tetapi kemudian suara mamanya menginterupsi di belakangnya.

"Siapa itu Jaehyun?" mamanya sudah muncul di belakang Jaehyun, dan kemudian tertegun senyap. Jaehyun bisa membayangkan ekspresi mamanya yang ternganga dan dia tak perlu menoleh ke belakang untuk memastikannya.

"Johnny?" suara mamanya penuh dengan rasa kaget, "Kenapa ada di sini pagi-pagi sekali?"

Johnny langsung menebarkan pesonanya, senyumannya memang dimaksudkan untuk meluluhkan hati perempuan manapun, tak terkecuali mama Jaehyun.

"Selamat pagi nyonya, saya hendak menjemput Jaehyun."

Mama Jaehyun langsung luluh tanpa ampun, "Wah astaga, kau menjemput Jaehyun sendiri? Ayo ayo masuklah kau pasti belum sarapan, ayo sarapan dulu."

"Mama, Johnny pasti sudah sarapan..."

"Wah menyenangkan sekali, kebetulan saya lapar." Johnny menyela, melemparkan pandangan penuh kemenangan kepada Jaehyun yang menatapnya dengan cemberut dan kesal, lalu setengah geli berjalan mendahului Jaehyun memasuki rumahnya.

Mereka duduk di dapur itu, dan mama Jaehyun dengan tergesa menghidangkan telur orak-arik khas buatannnya dan waffle keju yang disirap dengan sirup maple yang manis.

Johnny menerima piringnya dengan penuh rasa terimakasih, membuat Jaehyun mencibir karena menyangka lelaki itu berpura-pura hanya untuk mengambil hati mamanya. Tetapi kemudian Jaehyun melirik dan mengangkat alis melihat Johnny melahap makanannya dengan lahap seolah memang sangat menikmatinya.

Lelaki itu benar-benar menghabiskan makanannya, lalu meletakkan sendoknya dan tersenyum senang.

"Sarapan yang luar biasa enak, terimakasih nyonya." gumamnya mempesona, dan Jaehyun mengamati ibunya, menyadari bahwa mama-nya benar-benar tersipu! Astaga! Pesona Johnny memang benar-benar tiada duanya!

***

"Kenapa kau begitu tidak menyukaiku?" Johnny pada akhirnya berhasil memaksa Jaehyun berangkat bersamanya dan masuk ke mobilnya, apalagi dengan dukungan mama Jaehyun yang sangat antusias.

Jaehyun melirik sedikit ke arah Johnny, kemudian langsung memalingkan muka. Astaga, meskipun dia tidak simpati dengan sikap pemaksa, arogan dan egois Johnny, tetapi ketampanan lelaki itu yang luar biasa memang tak tertahankan, membuatnya sesak napas.

"Aku tidak membencimu..." gumam Jaehyun pelan, tidak rela mengatakannya, karena jauh di dalam hatinya dia memang benar-benar tidak menyukai Johnny, di balik wajah tampannya, lelaki ini berbahaya, dia terkenal sebagai pematah hati perempuan atau laki-laki. Oh ya, bakatnya bermain biola memang luar biasa dan begitu jenius, Jaehyun mengagumi kemampuan Johnny, tetapi bukan berarti dia bisa menerima sikap buruk Johnny.

Johnny sendiri tersenyum sinis, seolah tak percaya dengan kata-kata Jaehyun, "Baguslah kalau begitu." gumamnya, "Karena aku akan menjadi mentormu, dan seorang murid yang sukses adalah murid yang menghormati gurunya."

Embrace The Chord (Johnjae) Where stories live. Discover now