Part 5

5.3K 735 164
                                    

"Kelas Johnny akan dimulai lusa." Lucas yang datang pagi-pagi ke rumah Jaehyun untuk menumpang sarapan, seperti yang biasa dilakukannya hampir setiap hari, menatap Jaehyun dengan pandangan penuh ingin tahu, "Jadi kau belum berubah pikiran tentang tawaran Johnny?"

Jaehyun menelan susu cokelatnya dengan susah payah ketika topik itu diangkat. Sebenarnya, semalaman dia memikirkan keputusannya, dan kemudian bertanya-tanya dalam hati, apakah dia terlah bertindak terlalu dangkal dan bodoh? Apakah sebetulnya Lucas benar-benar tidak apa-apa kalau Jaehyun mengambil kesempatan yang ditawarkan Johnny kepadanya itu?

Lucas sendiri tampaknya tidak memperhatikan pikiran yang berkecamuk di benak Jaehyun, dia sibuk mengunyah wafel enak buatan mama Jaehyun, dan kemudian lelaki itu seolah teringat sesuatu, dan mendongakkan kepalanya.

"Biasanya sebelum kelas Johnny dimulai, akan ada pesta perayaan, sejenis pesta dansa dan diadakan di akademi dengan mengundang semua murid, sekaligus sebagai pesta tutup tahun. Para guru akan datang, dan orang-orang penting di dunia musik akan datang."

"Oh ya, pesta itu." Jaehyun tahu tentang pesta itu, biasanya dihadiri oleh para murid senior, guru dan orang-orang penting di bidang musik. Pesta itu juga menjadi ajang pertemuan antara para siswa yang sedang menapaki karier di bidang musik dengan orang-orang penting yang telah lebih dahulu menanjak. Tetapi sampai sekarang, Jaehyun belum pernah sekalipun ikut ke pesta itu, selain karena dulu dia masih kelas junior, mama Jaehyun melarang Jaehyun mengikuti pesta di malam hari ketika usianya masih tujuh belas tahun atau di bawahnya. 

Tetapi sekarang Jaehyun sudah delapan belas tahun. Mamanya mungkin akan mengizinkannya mengikuti pesta itu. 

Diam-diam Jaehyun melirik ke arah Lucas, lelaki itu tampak tampan sekali dengan bibir tipis dan hidung mancung yang terpadu sempurna. Mungkin... mungkin kalau Lucas menemaninya ke pesta itu, mamanya akan lebih setuju lagi untuk membiarkannya datang ke pesta itu.

Jaehyun langsung membayangkan, itu adalah pesta dansa. Jadi kalau dia datang berpasangan dengan Lucas, ada kemungkinan dia akan berdansa dengan Lucas, diiringi musik waltz yang romantis, dalam pakaian yang seperti pangeran... Ya ampun... Rasanya mimpi itu indah sekali.

"Maukah kau datang ke pesta itu bersamaku? Setahuku pestanya akan diadakan besok malam." tiba-tiba Lucas bergumam, membuat Jaehyun tertegun dengan mulut menganga, tidak percaya akan pendengarannya.

"Apa?"

Lucas meneguk susu cokelatnya dengan santai, "Sebenarnya aku ada janji dengan Jungwoo, tetapi dia akan datang dengan ayahnya, kau tahu ayahnya sangat menjaganya jadi tidak mengizinkannya datang ke pesta dengan pria, apalagi pestanya di malam hari... Ayahku juga sama, dia terus menerus menyuruhku melakukan riset tentang permainan biola setiap malam dan pasti akan melarangku mendatangi pesta, nah kupikir-pikir aku akan mengajakmu datang ke sana saja kita berangkat dari sini berbarengan, jadi, aku bisa beralasan bahwa aku mengantarmu untuk berkompromi dengan Johnny."

Perasaan Jaehyun yang melambung langsung merosot jatuh dengan kerasnya, benaknya terasa sakit dan beku, seperti diguyur oleh air es. Rasa sakit langsung menyeruak di dada Jaehyun, semua impiannya untuk berdansa bersama dengan Lucas, melewatkan malam romantis dengan hubungan lebih dari kakak adik ataupun sahabat dekat langsung musnah begitu saja.

"Jaehyun?" Lucas bertanya ketika Jaehyun hanya terpaku dan tidak memberikan tanggapan apa-apa, "Jadi bagaimana? Kau akan pergi denganku atau tidak? Kau mau membantuku bukan Jaehyun?" Lucas melemparkan tatapan mata penuh permohonan, "Aku mohon, karena pertemuan dengan Jungwoo amat sangat berarti untukku."

Jaehyun tergeragap, lalu dengan pedih menganggukkan kepalanya, "Tentu saja aku akan pergi denganmu, Lucas."

*** 

Embrace The Chord (Johnjae) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora