Part 4

5.3K 751 153
                                    

Jaehyun membelalakkan matanya, tangannya yang sedang menyuap sarapannya terhenti begitu saja di udara, dia terperangah.

"Apa?"

"Itu Johnny..." Mamanya masih memasang ekspresi takjub yang sama, "Dia menelepon sendiri tadi dan..." lalu mamanya seolah tersadar, "Cepat Jaehyun, selesaikan sarapanmu, kita berangkat sekarang."

Lalu tanpa menunggunya, mamanya bangkit dari kursi, merapikan riasannya, meraih tas dan kunci mobil. Setelah sampai di pintu, mamanya menoleh dan mengernyit melihat Jaehyun yang masih bengong melihat tingkah sang mama.

"Kenapa kau masih di situ Jaehyun? Ayo cepat kita berangkat."

Jaehyun hanya mengangkat bahu, meletakkan makanannya dan meneguk susu cokelat di depannya. Matanya melirik sayang kepada sarapannya itu. Yah padahal masih banyak. Gumamnya dalam hati, mengutuk Johnny yang menelepon pagi-pagi.

Tetapi baru kali ini mamanya bersikap terburu-buru dan panik seperti itu. Sepertinya terpilihnya Jaehyun menjadi murid khusus Johnny benar-benar berarti baginya. Tiba-tiba saja Jaehyun teringat akan papanya, papanya adalah pemain biola, mungkin jauh di dalam hatinya, sang mama ingin agar Jaehyun mengikuti jejak ayahnya.

*** 

Mereka sampai di halaman parkiran akademi musik itu, setelah sang mama memarkir mobil di area khusus pengajar, dia berjalan bersama Jaehyun melalui koridor, menuju ruangan direktur tempat janji temu mereka.

"Ini kesempatan besar, Jaehyun, dan mama tidak mau kau menyia-nyiakannya. Johnny tidak pernah mengambil murid khusus sebelumnya, jadi kau adalah pertama dan yang terbaik."

Jaehyun cuma mangut-mangut, meskipun dalam benaknya dia kebingungan. Kenapa Johnny memilihnya? Sekarang hal itu baru terpikir olehnya, bukankah di audisi kemarin banyak sekali anak-anak dengan teknik dan kemampuan yang lebih tinggi darinya? Apa yang istimewa dari Jaehyun yang hanya memiliki kemampuan musik standar?

Dan juga, Lucas pasti akan terkejut dengan berita ini.... ah Lucas! Tiba-tiba saja Jaehyun merasa bersalah. Harusnya Lucas yang mendapatkan kesempatan ini. Kemampuan teknik bermain biola Lucas tentu saja ada di atas Jaehyun, dan juga hasrat Lucas bermain biola lebih besar darinya, juga kekaguman Lucas terhadap Johnny.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa melakukan ini kepada Lucas. Lelaki itu begitu baik hati, dan begitu mendengar kabar ini dia pasti akan menyalami Jaehyun dan mengucapkan selamat. Tetapi Jaehyun tahu, Lucas pasti menyimpan kekecewaan yang disembunyikan.

"Aku tidak bisa menerimanya, mama." Jaehyun bergumam keras, berusaha menarik perhatian mamanya yang berjalan terburu-buru di depannya.

Langkah mamanya terhenti, perempuan itu menoleh dan menatap Jaehyun terkejut.

"Apa? Apa maksud perkataanmu itu?"

Jaehyun menggelengkan kepalanya sekali lagi, "Entah apa pertimbangan Johnny memintaku menjadi murid khususnya, tetapi aku tidak bisa menerimanya mama, karena ini tidak adil terhadap mereka yang mempunyai hasrat bermain biola yang lebih murni dariku... aku...aku..."

"Kau memikirkan Lucas?" sang mama mengangkat alisnya, "Dia pasti akan mengerti, dia pemuda yang baik dan berjiwa besar, jadi dia akan mendukungmu dan ikut senang denganmu. Jangan sampai itu menghalangimu untuk maju, Jaehyun." mamanya menggandeng Jaehyun lalu mengajaknya berjalan lebih cepat menuju ruangan itu.

Mereka sampai di depan pintu ruang temu, dan mama Jaehyun mengetuknya. Dalam sekejap pintu terbuka dan Mr. Siwon yang membukakan pintu.

"Silahkan masuk." Lelaki itu membuka pintunya lebar, mempersilahkan Mama Jaehyun dan Jaehyun masuk.

Embrace The Chord (Johnjae) Where stories live. Discover now