Glow Up!

152 12 13
                                    

Lagi-lagi Farhan mengambil gelas Doraemon Rani yang berada di dapur dan membanting nya. Reza sedikit lalai dengan penjagaan nya, dengan sigap Farhan langsung menarik Rani dan Ricky menahan Reza agar tidak bisa kabur.

Rani bersegera menelpon Papah nya Reza dan menyuruh menjemput nya.

Sedangkan di luar, Indri masih berjaga-jaga dengan orang suruhan nya itu.

"Gua bakal balas dendam ke, elu,..." gumam Indri dan ia pun langsung pergi dari dorm mereka.

Suasana sudah tenang, Rani berniat untuk pulang ke rumah... tetapi di larang oleh Farhan.

"Ran, nginap sini aja dulu... soalnya keadaan kita semua masih dalam bahaya, takutnya mereka masih ngincer kita." Ucap Farhan seketika duduk di sofa ruang tamu.

"Okedeh, bang... besok pagi aja gua minta anterin seragam sekolah." Ucap Rani, nurut.

"Cowo-cowo kumpul di ruang tamu aja semua, biar cewe-cewe nya bisa tidur di kamar." Lanjut Farhan.

"Siap bos!" Balas mereka bersamaan.

Hari sudah sangat larut, mereka semua sudah tertidur pulas kecuali Rani.

"Duh, haus banget." Gumam Rani, ia pun dengan segera turun dari kasur dan membuka pintu lalu ia turun ke bawah untuk menuju ke dapur.

Di bawah semua lampu masih menyala, tetapi semua sudah terlelap. Rani beinisiatif mematikan lampunya agar tidak terlalu boros.

Tek..
Lampu sudah di matikan, ia dengan cepat berjalan untuk mengambil minum. Tapi, ketika  baru memasuki dapur, Rani bertemu dengan seseorang.

"Are you lost, baby girl?" Ucap seseorang itu.

"Nyasar Mas?" Balas Rani.

"Ih, aku mau ala-ala cool malah di giniin." Ucap seseorang itu seketika menunduk.

"Yaampun... pacar siapa sih, gemoy bangett." Ucap Rani.

"Pacar Jessica." Jawab nya.

"Ooo, oke... jangan deket-deket aku lagi." Balas Rani.

"Eh, jangan gitu by... iya-iya pacar Rani." Ucap Fajri sembari merangkulnya.

"Aku ga nyuruh loh." Lanjut Rani.

"Aku mau." Timpal Fajri.

"Yaudah." Balas nya.

"Wei, ngapain di dapur?" Tanya Fiki sambil mengucek matanya.

"Mau minum." Jawab mereka berdua dengan kompak.

"Ooo, lanjut aja gapapa." Balas Fiki seketika pergi dari depan pintu.

"Lanjut?" Tanya Rani dan Fajri bingung, sambil menatap satu sama lain.

"Y-yaudah, kamu balik ke kamar aja." Ucap Fajri seperti orang kebingungan.

"Aku kan belum minum." Balas Rani.

"Y-ya aku duluan kedepan." Pamit Fajri dan seketika ia langsung kedepan dan Rani pun kembali ke kamar setelah meneguk segelas air mineral.

____________________
7 tahun kemudian
____________________

"Woi, kalian kapan mau nikah?" Tanya Ricky sambil menggendong seorang anak kecil yang mungkin usianya sekitar 2 bulan.

"Jangan di tanya, mereka mah nikah nya akhiran." Balas Farhan yang sedang bermain balon dengan seorang anak perempuan.

"Fik, jangan lupa undangan lu yah." Ucap Zweit sambil memegang tangan seorang perempuan yang sudah memakai cincin couple yang sama dengan nya.

"Ji, lu kapan sih rencana mau ekhem?." Tanya Fenly sambil merangkul seorang perempuan yang sedang duduk di sebelahnya.

"Gua nunggu dia siap." Balas Fajri.

"Kapan siap nya, ege?" Lanjut Gilang seketika tertawa lepas.

"Ya, gitu." Balas Fajri lagi.

"Gua tunggu yah!" Teriak Shandy dengan suara terlantang.

"Yoi bang!" Ucap Fajri.

"Ra, jalan kuy." Ucap Fiki sambil tersenyum ke Ara.

"Ayok, Kiw." Ara menarik tangan Fiki dan pamit ke semua abang dan kakak nya di situ.

"Eh, gua pulang dulu yak... anak gua mau ketenangan dulu." Ricky pun ikut angkat suara.

"Gayaaa..!" Teriak mereka semua seketika mengejek Ricky.

"Serah dah." Balas Ricky.

"Beb, jadu nonton gak?" Tanya Shandy ke perempuan di samping nya itu.

"Jadi lah.. ayok." Balas Runny dan ia menarik tangan Shandy dan berpamitan ke semuanya.

"Papa, atu nantuk." (Papa, aku ngantuk) Ucap seorang anak kecil nan mungil itu.

"Yaudah, ayok pulang sayang." Ucap Farhan seketika menggendong anak nya itu.

"Duh, aku pengen deh cepet-cepet jadi Papah.." gumam Fenly, tetapi semua bisa mendengar nya.

"Kan bentar lagi lahiran, bang." Balas Rani sambil terkekeh.

"Ssyutt.." wajah Bitha memereh setelah Rani mengatakan itu.

"Dohh.. apalah gua yang baru nikah ama Soni." Ucap Vindi sambil memutar-mutarkan cincin pernikahan nya.

"Pamer buk?" Tanya Rani seketika terkekeh.

"Lu udah nikah, lah gua belom." Balas Fajri sambil merangkul Rani.

"Oiya, lupa cuy.." Vindi pun ikut terkekeh.

"Btw, siapa yang duluan lahiran nih kira-kira, Zil atau Bith?" Tanya Gilang sambil mengelus perut Zila.

"Geli ege!" Teriak Zila seketika memukul tangan Gilang.

"Sakit yang.." ucap Gilang cemberut.

"Aduh maaf, sini aku tiup." Ucap Zila sambil meraih tangan Gilang dan mencium nya. "Udah mendingan?" Tanya Zila.

"Udah yang." Balas Gilang.

"Yaudah, pulang skuy.." ucap Zila seketika berdiri dan menarik Gilang untuk berdiri.

"Guys, gua duluan yak." Ucap Gilang dan mereka pun seketika pergi.

"Gua juga ya, Jiran." Pamit Fenly sambil membantu Bitha berdiri. Fyi: Jiran adalah nama singkatan untuk Fajri dan Rani.

"Yakk." Balas Rani dan Fajri bersamaan.

"Kalian ga pulang?" Tanya Rani ke Zweitson dan Vindi.

"Engga, pengantin baru mau relax dulu." Ucap Zweitson dengan wajah cool nya.

"Pamer bet gilak!" Teriak Fajri.

"Ahahaha..." Seketika mereka berempat tertawa bersama.

________________________
Di rumah Fajri

"A... di panggil Abi." Ucap Ara dengan wajah murung.

"Kenapa Ra?" Tanya Fajri bingung dan panik.

Fajri dengan cepat berlari ke ruangan Abi nya.

"Bi, ada apa nyari Aji?" Tanya Fajri, ia pun mengambil gelas dan mengisinya dengan air yang ada di ruangan Abi nya itu.

"Kamu tinggalin dia." Ucap Abi secara tiba-tiba.

Prangg..


























____________________
Haii.. aku kembali..

WHY? |Fajri (UN1TY)Where stories live. Discover now