PART 10 - MADNESS

84 23 40
                                    

"Bos! Apa kau tahu ke mana perginya Kelsie?? Aku tidak dapat menemukannya di manapun," tanya Matheo yang baru saja kembali dari toilet dengan mimik wajah gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bos! Apa kau tahu ke mana perginya Kelsie?? Aku tidak dapat menemukannya di manapun," tanya Matheo yang baru saja kembali dari toilet dengan mimik wajah gelisah. Dio hanya menoleh sekilas, lalu mengedikkan kedua bahunya acuh.

"Entahlah, tadi dia langsung pergi begitu saja. Kenapa juga aku harus tahu dia pergi ke mana?" Dio balik bertanya karena merasa hal itu sama sekali bukan urusannya, dan lebih memilih untuk memusatkan perhatiannya pada jamuan makan malam yang dihidangkan secara prasmanan karena perutnya sudah menjerit minta diisi.

Matheo kalang kabut. Ekspresi wajahnya terlihat sangat tidak tenang, seperti ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya. Dia bahkan terlihat meremas kepalan tangannya sendiri karena cemas.

"Ada apa, sih?" tanya Dio yang menangkap gelagat aneh asistennya. Dari situ, dia seperti memiliki firasat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi sebentar lagi.

Matheo menghela napas dengan berat, lalu menganggul dan menatapi Dio dengan binar yang sarat kepanikan. "Bos, sebenarnya tidak seharusnya aku pergi meninggalkan dia sendirian. Aku harus memastikannya untuk tidak menyentuh gelas anggur sampai acara ini selesai. Wanita itu tidak bisa menenggak alkohol."

Kening Dio mengernyit, ada bagian yang harus dia koreksi. Pria itu lalu memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Matheo, berusaha untuk mencerna maksud dari perkataan asistennya barusan.

"Kau barusan bilang, dia tidak bisa minum?"

Matheo mengangguk panik. Ekspresinya saat ini seperti seorang anak SD yang ketahuan berak di celana. Lucu sekali. Dio sampai terkekeh melihat reaksi Matheo yang menurutnya berlebihan.

"Kau salah besar, Math. Menurutku, dia malah seorang peminum yang kuat."

Napas Matheo seketika tertahan. Kedua matanya melotot tajam sampai-sampai Dio khawatir bola mata asistennya itu akan melompat keluar.

"Ma-maksudmu, ta-tadi kau melihatnya meminum segelas anggur, Bos?" tanya Matheo di tengah kepanikannya, berharap bosnya itu hanya asal bicara. Tapi kepala bosnya itu malah melenggut. Mengiyakan perkataan asistennya dengan dibumbui ekspresi takjub.

"Tidak hanya segelas, tapi dua gelas penuh."

Kedua kaki Matheo langsung berubah seperti jelly, lemas. Ia sampai harus berpegangan pada tepian meja jamuan jika tidak ingin tubuhnya merosot ke lantai. Rohnya seperti dicabut dari tubuhnya. Bahkan tatapannya mendadak berubah kosong.

"Hei, kau baik-baik saja?"

"Bos... Kita dalam masalah besar...," jeda sejenak, "wanita itu pasti sebentar lagi akan menggila, dan tidak ada satupun orang yang dapat menghentikannya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THAT CRAZY CLUMSY MESSY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang