Ikhlas

279 29 0
                                    

Aa

Pulangnya mau dijemput?

Ga usah a, nanti diantar
aja sama Kina.

Oke, hati-hati dijalan ya.

Siap a.

Zara mematikan ponselnya, baru kali ini ia mendapat perhatian selain dari teman-teman dan anggota keluarganya. Memang kelihatannya bukan hal yang spesial, tapi saat orang lain menanyakan kabar, akan pulang dengan apa, menurut Zara hal-hal kecil seperti itulah yang justru romantis. Zara malah lebih memilih untuk semalam penuh mencicipi jajanan jalan dengan pasangannya ketimbang diberikan bunga dihari valentine. Sekecil itu, tapi mampu membuat Zara merasa dispesialkan. Dan Fadil, tidak tau itu.

"Lo ngapain sih senyum-senyum mulu? Kesambet?" Ratu menatap Zara dengan pandangan aneh, setelahnya mengambil alih ponsel Zara.

"Eh buset siapa tuh? Cakep bener anjir." Pekik Aura, sesaat setelahnya keenam gadis itu sudah berkumpul mengelilingi Ratu.

"Gila Zar, Kak Fadli cakep bener." Kina menggeleng, berusaha menyadarkan dirinya.

Audy yang tadinya galau menjadi teralihkan, "Lah iya, kok cakep bener."

Jari Yashi memencet foto profil Whatsapp Fadli lantas kelima gadis itu lagi-lagi menggelengkan kepala, "Ini sih ganteng paripurna, udah lah kalah banyak kita."

"Eh, kok jadi ngeliatin foto a Fadli sih? Bukannya kita kesini mau jengukin Audy?" Tanya Zara setelah menyadari kejanggalan yang ada.

"Bilang aja lo cemburu, ya kannnn???" Goda Ratu sembari mengembalikan ponsel Zara kepada sang empunya.

"Enggak ih, ngasal aja lo kalo ngomong. Ngapain cemburu? Kan a Fadli punya gue."

"Lo cemburu Zar, buktinya lo ngomong panjang lebar padahal kita cuma nanya doang." Jelas Aura sambil tersenyum.

Skak mat, Zara kalah telak.

"Ngapain jadi bahas gue sih? Kan kesini mau jengukin Audy?" Zara mengalihkan lantas menatap Audy, meminta bantuan.

"Iya iya, santai dong ga usah misuh-misuh gitu." Ratu tertawa. "Jadi gimana kabar lo, Dy?"

"Ya gini, mau gimana lagi coba?"

"Udah move on?"

"YA BELOM LAAHHH, LO KIRA MOVE ON CUMA SEHARI DOANG????"

"Oh iya, bener juga. Apa lagi sih yang ngalangin lo buat move on? Kahfi lagi?" Kini Yashi yang bertanya penasaran.

Audy mengangguk, "Iya, kemaren gue ketemu dia lagi. Terus gue confess lagi, dan gue ditolak lagi."

Zara mengernyit, "Emang sebelumya lo pernah ditolak? Perasaan waktu itu lo cuma confess doang ga minta jawaban."

"Iya sih, tapi gue nganggapnya ditolak."

"Kenapa?" Kina bersuara.

"Karena kalo ga ditolak, mungkin udah lama gue punya hubungan sama Kahfi."

Sejenak Ratu tak paham, "Lo mau hubungan yang gimana sih Dy? Kan lo tau sendiri Kahfi ga mau pacaran?"

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang