Kado

259 21 3
                                    

Selang beberapa minggu setelah kepulangan Saka dari rumah sakit, cowok itu akhirnya mengikuti UTS. Tanpa terasa merekah tengah berada di tengah semester, padahal rasanya baru saja kemarin Saka diumumkan lulus SNMPTN bersama dengan Elta kesayangannya. Dan ada pula kabar baik yang tiba-tiba menghampiri Saka beberapa minggu belakangan ini, Bella telah pindah rumah dan mengakui semua kebohongannya dan berjanji akan berubah menjadi lebih baik lagi. Saka benar-benar lega.

"Bengong mulu, capek gue liatnya.." Tegur Alvin sambil memakan sotonya. Soto sudah menjadi menu utama dalam setiap waktu makan Elta, maka dari itu keenam cowok itu selalu menyantap soto di keadaan apapun.

Kahfi yang dari tadi sedang sibuk dengan bukunya menatap Saka curiga, "Lo mikirin Bella?"

"Engga ya, sembarangan aja kalo ngomong." Saka protes, "Et...kok lo ga sarapan juga sih?" Kata cowok itu saat melihat Kahfi tidak memesan apapun.

"Kan udah gue bilang tadi, gue udah sarapan dirumah. Gimana sih Sak..."

"Saka ga fokus anying, lagi mikirin siapa sih..." Goda Raja.

"Pala lo. Gue mikirin hadiah buat Wafiq nih."

"Kasih aja album, kan biasanya gitu." Saran Fadil, diikuti anggukan yang lainnya.

"Album apa lagi? Semuanya udah lengkap. Oppa-oppanya dia belum comeback."

Zach mengernyit, "Comeback apaan lagi?"

"Kaya ngeluarin album baru." Sahut Raja dengan santai sambil menyuap kuah soto ke mulutnya.

"KOK LO TAU SIHHH???" Tanya Saka heboh saat mendengar Raja yang ternyata sefrekuensi dengan adiknya.

"Ya tau lah, orang Raja fans berat mba Lisa nanno nakha." Jawab Fadil santai.

"Sekarang udah ngga ya.." Koreksi Raja sambil cemberut.

"Kenapa lagi anjrot? Cepat amat berubah pikirannya."

"Ga ah, ga mau suka begituan lagi."

"Jangan bilang lo ga suka Lisa Blackpink gara-gara Charlie Puth, iya kan???" Ejek Saka yang kini sudah selesai dengan sotonya.

Raja mengerjap, "LO TAU ITU JUGA? SUMPAH, GUE KIRA LO GATAU ANJIR...."

Keempat cowok lainnya hanya diam dan melongo, tidak tau harus menanggapi dengan apa. Obrolan mereka beda frekuensi, dan keempat Elta yang lain mulai tidak mengerti dengan topik yang Raja dan Saka omongkan.

"Udah ya udah, mba Lisa nya kita simpen dulu. Sekarang lanjut ngasih ide buat Saka ngadoin Wafiq. Oke?" Zach kini menengahi.

Alvim mengangguk, "Mending Sak lo kasih Wafiq barang yang sama kaya Jaehyun oppa, kali aja dia seneng kan.."

"Oh iya, bener juga. Tapi apa..."

"Baju? Sepatu? Tas?" Saran Fadil.

"Tapi kan barangnya artis ga ada yang murah, perlu jual ginjal dulu nih gue.." Saka cemberut, ia pernah sesekali mengecek harga kaos yang dipakai Jaehyun oppa dan harganya tidak main-main.

"Halah, sok-sokan mau jual ginjal padahal beli mobil ga perlu mikir. Gue tempeleng juga lo ya.." Sahut Alvin setelahnya sambil menatap Saka dengan kesal.

"Nah dapat, mungkin Wafiq bakal suka ini Sak.." Saran Kahfi sambil menunjukkan ponselnya yang sudah menampilkan gambar kemeja dan Jaehyun oppa disampingnya.

"Bisa juga, kirimin gue Fi."

Setelah berkata demikian, Saka kemudian membuka roomchat nya dengan Wafiq. Ia ingin bertanya apakah gadis itu setuju dengan kado yang akan diberikannya. Memang, Wafiq masih kelas 12, tapi gadis itu sudah jauh lebih dewasa ketimbang teman-temannya yang lain. Meskipun home schooling, tapi diluar Wafiq tetap memiliki teman bahkan gadis itu ternyata berteman juga dengan Ivana, adik Alvin.

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang