x | x.√100 = 180 ● Mengobati

6.7K 836 32
                                    

Twilight Sky

Rasa takut itu untuk dihadapi bukan dihindari

♡♡♡

Happy Reading ❤

Akhza membawa Aura ke taman. Karena Akhza berniat memberi kedamaian untuk Aura karena tadi telah membuatnya ketakutan.

"Sini," ucap Aura mengambil obat merah dari tangan Akhza yang tadi dibelinya sebelum menuju taman.

"Wajahnya sini, biar gue obatin," ucap Aura yang direspon oleh Akhza dengan mendekatkan wajahnya ke arah Aura.

Kini wajahnya dan wajah Aura sangat dekat mungkin hanya berjarak 10cm. Aura mengobati luka Akhza dengan sangat lembut.

"Ahhh," ucap Akhza ketika lukanya disentuh oleh Aura.

"Maaf."

"Lo lebih cantik kalo diliat dari deket."

"Jangan bicara dulu."

"Lo cantik."

"Sebelum lahir gue udah cantik."

Akhza hanya diam saat Aura mengobati lukanya. Pandangan Akhza terpusat kepada wajah Aura. Hingga Akhza tak menyadari bahwa Aura telah selesai mengobatinya.

"Gue tau kalo gue cantik tapi jangan sampai melamun gitu," ucap Aura sembari mendorong wajah Akhza agar menjauh karena Ia telah selesai mengobati lukanya.

"Dulu mama lo ngidam apa ya?"

"Emang kenapa?"

"Mau tanya, kenapa anaknya bisa secantik ini ya meskipun kadang nyebelin sih."

"Lo itu belajar gombal dari mana sih?"

"Arjuna, katanya kalo cewe digombalin itu seneng."

"Itu cewe lain, kalo gue digombalin malah jijik."

"Emang lo beda dari yang lain."

Mereka saling diam menatap langit. Aura menikmati udara segar hingga kepalanya bersandar lagi ke pundak Akhza.

"Akhza," panggil Aura lirih.

"Iya," jawab Akhza sembari menoleh akhirnya pandangan mereka bertemu.

"Hobiku nambah satu selain menulis puisi."

"Apa?"

"Bersandar dipundakmu," ucap Aura sambil tersenyum.

"Dan Aku akan membuat mu selalu tersenyum karena senyum mu membuat ku candu," ucap Akhza lalu tersenyum.

"Ih, kok jadi manggil Aku-Kamu lagi sih," gerutu Aura.

"Ya gapapa, kan lebih enak dari lo-gue. Kan kita udah pacaran harusnya manggilnya Aku-Kamu."

"Hubungan pacaran ini karena pemaksaan!" ucap Aura tegas.

"Iya iya kerena pemaksaan."

"Tapi gue mulai nyaman," ucap Aura lalu tersenyum.

"Gue akan selalu membuat lo nyaman di deket gue."

"Tadi yang nyerang siapa?"

"Intinya manusia."

"Dari geng motor mana?"

"Gue ga tau."

"Ga cari tau?"

"Ga perlu, biar ketua nya aja yang ngehadepin gue, mereka masih rendah belum ada apa apanya sama gue."

TWILIGHT SKY (END)Where stories live. Discover now