x | log100.log20.2x = 208 ●Kenaikan kelas

4.4K 478 30
                                    

Twilight sky

Cerita tahun lalu dengan tahun sekarang sangat berbeda
Inikah yang disebut perubahan?

♡♡♡

Happy Reading ❤

Suasana koridor sangat ramai. Banyak siswa siswi yang berlarian menuju papan pengumuman untuk melihat info kenaikan kelas. Suara teriakan terdengar menggelegar. Banyak siswa siswi yang berbahagia atas nilai kenaikan kelasnya yang memuaskan. Mereka saling berpelukan dengan sahabatnya, mereka bergembira karena naik kelas bareng.

Seharusnya Aura dan Risa juga begitu. Rasa iri muncul dihati mereka. Namun mereka harus ikhlas. Aura meraih nilai terbaik pertama untuk kelas 11 yang naik ke kelas 12. Biasanya Fani yang menduduki urutan nomer 2 dan Risa berada di nomer 3. Namun, kini Risa naik ke urutan nomer 2.

Mereka tak sebahagia yang lainnya. Risa juga tak bahagia atas kenaikan urutan nilainya, ia tampak murung. Tahun lalu saat melihat pengumuman kenaikan kelas, mereka bahagia seperti yang lainnya. Juga saling berpelukan lalu berjalan bersama menuju kantin untuk makan makan. Namun tidak untuk tahun ini.

"Hambar, gaada rasa," ucap Aura yang membuat Risa menoleh kepadanya.

"Rasanya beda, tak sebahagia tahun lalu," jawab Risa.

"WOI MUKA DITEKUK TERUS!" teriakan Arjuna mengagetkan Aura dan Risa.

"Dasar monyet!" kesal Risa.

"Weh gue pacar lo," ucap Arjuna sambil mencubit pipi Risa.

"KACANG KACANG LIMA RATUSAN!" teriak Rama.

"Jualan kacang?" tanya Risa.

"Diri ini jadi kacang!" jawab Rama.

Aura pergi tak memperdulikan mereka bertiga. Mood Aura sungguh tak baik.

"Ra! Kok gue ditinggal sih!" teriak Risa sambil berlari mengejar Aura.

"Ikut lari ga bro?" tanya Arjuna ketika melihat adegan lari larian.

"Jalan aja," jawab Rama.

"Kuylah."

Aura terus berjalan hingga kakinya berhenti di atas rumput taman. Suasana taman sangat tenang. Aura butuh ketenangan. Aura mendaratkan pantatnya ke salah satu bangku taman.

Aura menyandarkan punggungnya ke bangku. Mendongakkan kepalanya menatap langit angkasa yang sangat luas.

"Huhhhh," ucap Risa sambil duduk di sebelah Aura. Aura tak meresponnya.

"Ngapain sih Ra? Bengong mulu," tegur Risa.

"Kira Kira Fani liat kita ga ya? Fani ngapain disana ya? Fani kangen kita ga?" pertanyaan yang keluar dari mulut Aura membingungkan Risa untuk menjawabnya.

"Hmm... Yang pasti Fani bahagia disana," jawab Risa lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Aura.

"Kita tinggal berdua. Kita harus awet. Kalo bisa dikasih formalin," sambung Risa berniat menghibur Aura, meski dirinya juga butuh dihibur.

"Iya."

"Padahal masih 2 hari kita tanpa Fani. Kita akan terkena virus galau deh, Ra."

"Gue ga nyangka Fani telah gaada. Gue juga rindu Akhza. Gue ga tau kabarnya sama sekali."

"Kenapa lo ga ngehubungi tante Audi atau om Ardi?"

"Belum sempat dan gue ga punya nomernya."

"Coba lo minta sama Arjuna atau Rama."

TWILIGHT SKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang