d u a p u l u h t i g a

19.7K 1.1K 147
                                    

Laper and ngantuk bgt ges wkwkwk

Jaemin pov

Renjun meninggalkan aku dan jeno berdua, dia bilang dia akan dijemput guanlin.

"Hati-hati jun," kataku dan dia mengangguk dan pamit.

Setelah itu aku dan jeno menuju parkiran sekolah, belom sepatah kata kukeluarkan dia langsung mendorongku ke tembok yang keras.

"Ahh! Apaan s-"

"Kau keterlaluan," kata jeno dan aku mengerutkan dahiku.

"Apa yang kulakukan?" Tanyaku dan dia mengejekku.

"Kau bertanya? Oh aku tahu.. gimana kalau kau tanya subin hyung saja sendiri?" Tanya jeno dan aku baru menyadari masalahnya.

"Dia tidak sengaja memegang tanganku jeno," balasku menenangkannya.

"Tidak! Itu sengaja.. aku tahu," kata jeno tidak terima.

"Ayolah jeno... Kau bersikap seperti anak sd," kataku dan dia memutar bola matanya.

"Lalu sama seungyeon hyung.. apa itu?" Lanjut jeno dan aku menghela nafas.

"Aku dan dia satu kelompok dalam klub... Jadi kita harus berkerja sama dia hanya duduk disebelahku sambil mengajariku.. apa salahnya?" Jelasku pada jeno.

"Kalian tertawa dan kelihatan senang dengannya," kata jeno dan aku tertawa.

"Aku paling bahagia denganmu dan bukan dengan orang lain.. dengarlah jeno.. semua orang yang aku ketemu dan berinteraksi dengan bukan apa-apa selain teman... Jadi kau jangan terlalu iri karena aku tidak akan selingkuh darimu," Jelasku dan jeno langsung mengecup bibirku berkali-kali.

"Ayolah... Aku ingin bertemu dengan haechan-ie!" Kataku girang dan dia tertawa.

Dia langsung mengendarai motornya ke rumah sakit, aku juga membelikan buah-buahan sesuai dengan kata-kataku tadi siang.

Setelah sampai aku dan jeno disambut dengan pemandangan yang agak tidak senonoh.

"Hmm mark hyung," desah haechan sambil mengecup bibir mark.

Mereka sedang berciuman panas, entah dari kapan dan hebatnya mereka tidak menyadari keberadaanku dan jeno.

"Kalau begitu kita juga," bisik jeno dan aku memukul pundaknya.

"AHH JAEMIN!" Teriak haechan tiba-tiba.

"Shhh haechan! Kau akan membangunkan pasien lainnya," kataku dan dia tertawa.

"Peluk!" Teriak haechan sambil mengulurkan tangannya, aku menghampirinya dan memeluknya.

"Uhh... Kau wangi," kata haechan dan aku tertawa.

"Aku bau matahari chan," kataku dan dia tertawa kecil.

"Injun kapan dateng?" Tanya haechan padaku.

"Entahlah.. mungkin dalam 5 detik," candaku dan haechan berhitung.

"Satu,"

punch | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang