d u a p u l u h l i m a

19.1K 1K 99
                                    

Aduh buset galeriku meledak gara2 tbz upload foto trs maap ya :""

Mark pov

beberapa bulan telah lewat dan haechan sudah sembuh total dan boleh kembali beraktivitas seperti dulu lagi.

Aku menjemput haechan di rumah sakit dan membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam box dan tas.

"Terimakasih hyung.. dan maaf merepotkan," kata haechan seperti biasa.

"Iya haechan.. tapi kau tidak pernah merepotkan jadi berhentilah berkata seperti itu," kataku dengan senyuman tulus.

"Aku merasa bersalah dan merepotkan saat kau membantuku," kata haechan menggendong box yang berisi baju.

"Aku melakukan ini dengan tulus dan ikhlas haechan.. aku tidak pernah merasa kesal saat membantumu malah sangat senang karena aku masih bisa membantu orang yang aku cintai dan masih diperlukan," jelasku padanya dan dia memelukku.

"Ayolah nanti kau akan telat di hari pertama," ajakku dan dia mengangguk semangat.

Aku membawa barangnya dan menyimpannya di bagasi, lalu kita berdua pergi ke sekolah.

Semuanya mengucapkan selamat hari pertama sekolah dan terhias senyuman lebar di muka-muka semua murid.

Haechan yang sifatnya ramah namun pemalu pun menyapa kembali dengan malu-malu.

Ketika sampai di kelas aku hendak keluar namun ada seorang murid yang membawa bunga krisan satu-satunya bunga yang akan memicu alergi haechan.

Aku hendak mengambilnya namun telat, dia telah sampai dihadapan haechan dan haechan langsung terdiam.

Aku mengambil bunga itu dan menjauhkannya dari haechan, namun alerginya telah kambuh.

Haechan bersin-bersin dan matanya langsung memerah, lalu kulitnya terasa gatal-gatal secara langsung.

"Dimana obat alergimu?" Tanyaku tenang, dia tidak bisa menjawab jadi aku membantunya mencari.

Setelah menemukan obatnya aku langsung menyuruhnya minum dan dia menurut, dia merasa mulai enakan dan tenang.

Aku menatap orang yang memberikan haechan bunga krisan tadi.

Rupanya itu adalah seorang murid dikelasku bernama euntaek, dia menatapku dan haechan dengan senyuman sombong.

"Apa motifmu sialan?!" Teriakku tidak terima, aku menarik kerah bajunya dan hendak memukulnya.

"Hyung berhentilah," kata haechan dengan nada lemas.

"Tapi-"

"Kubilang berhenti," kata haechan lagi dan sekarang menatapku.

"Baiklah," kataku melepaskan kerah baju euntaek dan berjalan keluar kelas.

Haechan pov

"Chan!" Teriak jaemin khawatir, dia menghampiriku dan memelukku.

"Kenapa kau terlihat sedih? Siapa yang membuatmu menangis?" Tanya jaemin lagi padaku.

"Entah.. sepertinya makin banyak murid yang tidak menyukaiku," kataku pada jaemin dan dia mengelus punggungku.

punch | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang