Rasa: Aku Mencintaimu

23 2 0
                                    


Jangan pergi. Aku tak ingin kau lari, apalagi berpindah ke lain hati. Langkahkan jiwamu padaku, meskipun itu harus membuatku menunggu hingga kesusahan, meskipun itu harus membuat sabarku begitu kepayahan. Keyakinanku pada dirimu sudah melebih batas yang diberikan Tuhan. Perasaanku sudah bertumbuh dan begitu terluluhkan. Bagaikan sang mentari, sosokmu begitu indah menghiasi langit-langit di pagi hari. Aku teramat yakin atas pilihanku menetap pada hatimu. Jadi mohon tetap disini, jangan pernah berpikir melangkahkan kaki dan memutuskan pergi. Tetaplah disini, menemani sepi, meramaikan sunyi, mewarnai hari-hariku dengan seluruh pensil warnamu. Bersabarlah sebentar. Hingga kita tahu arti sebenarnya dari saling memahami.


"Jangan terlalu berpikiran jauh, aku tak akan pergi, aku masih disini" Katamu.


Kamu menjawab seluruh raguku dengan anggukan kepalamu seraya mengamini semua harapku. Kamu biarkan waktu-waktu yang telah kita lewati terkenang dengan baik untuk semesta dan seluruh isinya. Narasi-narasi yang kau ciptakan kembali membuatku tak sadarkan diri. Duniaku seakan terpenuhi oleh semua karangan cerita fiksi. Senyum terindah ku berikan atas pernyataan yang kau sampaikan. Semesta terbungkam, membiarkan kita menikmati waktu-waktu bersama, walaupun api cemburu telah membakarnya.

Untukmu, wanita yang selama ini sudah memenuhi harapku, aku benar-benar tak bisa menahan seluruh rasa yang seharusnya sudah sedari dulu ku ungkapkan. Aku benar-benar tak peduli lagi tentang apa yang mereka-mereka ucapkan tentangku padamu. Seburuk-buruknya diriku di dalam matamu, akan kujelaskan dengan sejujur-jujurnya menggunakan hatiku. Paling tidak, aku ingin mencoba sebelum kau menjatuhkan ku tanpa sedikitpun usaha. Paling tidak, aku ingin menaruh harap sebelum kau menghacurkan hatiku yang tak pernah kau anggap.

Aku hanya bisa mencoba, tanpa berhak memaksa. Ku kira itu sudah cukup jelas untuk menjelaskan bagaimana keseriusanku terhadap rasa yang kian lama kian membesar untukmu. Setelahnya, itu hakmu untuk memutuskan percaya padaku atau pergi meninggalkanku. Paling tidak, aku sudah berusaha menanam rasa percaya, meskipun bagimu itu semua hanya omong kosong belaka.


Tak semua yang kita tanam akan tumbuh berbuah indah, bukan?


Suara bisikan yang mungkin kian lama kian meramaikan telingamu, biarkanlah menjadi isu yang kita sama-sama tau bahwa tak pernah ada kebenaran di dalamnya. Hempaskan sudah apa yang telah terbuat dalam iringan-iringan awan. Biarkanlah ia berdansa bebas dalam relung sukmamu. Segala bentuk cacian yang menghadangku untuk mengupayakanmu sudah berhasil ku musnahkan. Hanya ada satu tujuanku kali ini, mengungkapkan segala yang kurasakan tanpa satupun rasa penyesalan. Sebegitu yakin aku terhadapmu, dan sebegitu rendahnya aku di matamu. Tapi sungguh, aku tak peduli. Apapun penilaianmu tentangku dan apapun hal buruk yang terjadi padaku dan padamu nanti adalah hal lain yang bukan harus aku pikirkan kali ini.


Perihal mencintaimu,

Biarkan lah menjadi urusanku, bukan kepentinganmu.


Perihal mencintaimu,

Biarkan lah menjadi hariku, walaupun tak bisa menjadi pengisi waktumu.


Karena hari ini, aku sudah tahu mengapa aku benar-benar mencintaimu. Alasan-alasan yang ku cari selama berhari-hari membawaku pada satu kenyataan bahwa aku mencintaimu hanya tanpa karena. Aku mencintaimu, sesederhana bahwa orang itu hanyalah kamu. Bukan dia, ataupun mereka. Aku mencintaimu, sesederhana bahwa mata yang membuat egoku luluh hanyalah matamu. Bukan dia, ataupun mereka. Aku mencintaimu, sesederhana bahwa senyum yang membuat tubuhku berhenti berfungsi, hanyalah senyummu. Bukan dia, ataupun mereka.

Aku mencintaimu hanya tanpa karena. Jikalau, aku menyukaimu karena parasmu, mungkin aku lebih memilih jatuh hati pada artis-artis korea yang sering kupandangi. Jikalau, aku menyayangimu karena kelucuanmu, mungkin aku lebih memilih kucing maupun keponakanku untuk menemani hari-hariku. Jikalau, aku mencintaimu karena perhatianmu, mungkin aku lebih memilih menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat dekatku. Cinta memang terkadang selucu ini. Aku tidak memaksamu untuk mengerti, biarkanlah waktu menggiringmu untuk bisa memahami.


Sekali lagi ku ucapkan, bahwa aku mencintaimu hanya tanpa karena.

Sesederhana bahwa orang yang mampu membuatku jatuh hati

hanyalah kamu.



— Hanya kamu.



----------------------------------------------

Aku mencintaimu hanya tanpa karena,

Sesederhana bahwa orang itu..

Hanyalah kamu.

--------------------------------------------

Kata KamuWhere stories live. Discover now