11

620 84 12
                                    

[Akashi]





Malam ini adalah malam yang spesial.


Untuk pertama kalinya, makan malam bareng [name].... Hanya berdua aja. Bukan gala dinner, bukan juga rapat pertemuan dengan klien.




Ku ulangi sekali lagi......

Hanya. Berdua.


Aku dan [name].




"Sebuah keajaiban dia langsung mau diajak makan malam tanpa banyak alasan,"

Aku pun menyandarkan diri di punggung kursi kebesaran ku. Melipat tangan di depan dada sambil melihat tumpukan dokumen yang berserakan di atas meja.

Bukannya pusing, yang ada malah senyam-senyum gak jelas begini.

"Duh,,, [name]......... "

Padahal perempuan satu ini gak ada bagus-bagusnya. Kelakuan kadang biadab. [Name] memang anak jenius, tapi kerena tingkahnya yang somplak jadi malah keliatan seperti manusia ber-IQ jongkok.

Tok tok tok

".... Masuk,"

Apa dokumen yang harus di tandatangani lagi?

Kulihat Yamada, Butler pribadi ku memasuki ruangan. Tanpa membawa apapun.

Syukurlah... Sudah cukup mengurus berkas untuk hari ini.

"Seijuurou-sama, saya sudah mereservasi restoran seafood bintang lima seperti yang Anda pinta di distrik Shibuya . Untuk setelan jas dan celana sudah saya siapkan dengan kemeja berwarna abu-abu yang bercorak garis 0,08 centimeter serta tanpa dasi. Tambahan, hair stylish akan datang tiga puluh menit lagi." Lapor Yamada sambil membungkukkan sedikit punggungnya.

"Bagus. Gak ada lagi dokumen yang masuk?" Aku mengangguk mendengar laporan darinya.

"T-tidak ada tuan,"

Ya, sempurna.

"Baiklah. Kau boleh pergi,"

Mari bereskan semua dokumen yang tersisa lalu pergi ke makeup studio.

"Maaf Seijuurou-sama. S-sebenarnya... Ada satu hal lagi.... "

"Kenapa kau ragu-ragu? Katakanlah."

"Sepertinya.... Ini bukan waktu yang tepat untuk dibica---"

"Katakan."

"Maafkan atas kelancangan saya, Seijuurou-sama.... Kami,,, sudah menemukan saksi mata atas kejadian yang menimpa [fullname]-sama dua tahun lalu. Dan.... "

Mataku yang sedang membaca dokumen kini fokus menatap Yamada.

"Dan??"

Aku mengernyitkan alis sebelahku. Hal yang paling ku benci, keraguan. Ku tatap sinis Yamada yang masih saja ragu untuk menjelaskan secara lantang.

"Cepat katakan." Sentak Ku sambil membanting dokumen yang tidak niat lagi ku baca.

"....Setelah meminta keterangan dari saksi mata.... Alasan kejadian tersebut disebabkan [fullname]-sama melindungi Seijuurou-sama, "

"Hah?! A-apa maksud---- jangan-jangan... "

Mendadak rasanya jantungku berhenti berdetak.

Crazy Me 'cause KISEDAI [KnBXreader]Where stories live. Discover now