12

371 46 16
                                    

"Etto.... Apa itu yang ada di atas kasur, [name]-san?"

"Itu adalah seonggok Akashi Seijuurou,"

Pukul 6 pagi, tepat berbunyi nya alarm, [name] menelpon pemuda yang katanya bakal megang tanggung jawab selama gadis itu ada di Jepun. Tentunya selain Akashi Seijuurou.

"Jadi [name]-san menelpon ku dan membuatku bangun pagi di hari libur hanya untuk memperlihatkan makhluk hina ini?"

Iya, pemuda itu adalah Kuroko Tetsuya. Sosok pemuda yang rela bangun pagi dengan modal cuci muka sama gosok gigi langsung pergi ke rumah [name] karena gadis itu menelponnya dengan suara sesenggukan seperti menangis.

"Lalu kenapa saat di telpon tadi, [name]-san lagi na--"

"Drakor... Aku habis nonton drakor adegan anaknya pulang ke rumah ibunya yang udah capek balas dendam ke mantan suaminya. Kebawa sedihnya pas nelpon kamu, Kur."

"Kur janai yo, Kuroko desu. Hah.... Jika tidak ada yang panting, aku balik pulang--"

"Aku nitip makhluk hina itu dulu bentar ke kamu."

Kuroko mengernyitkan sebelah alisnya. Menatap ke arah [name] lalu melirik ke arah kaca pintu yang di dalam ruangan itu terdapat suatu makhluk sedang berbaring. Tidak... Itu sebenarnya Akashi Seijuurou. Hanya saja Kuroko kurang setuju jika menganggap Akashi adalah manusia. Karena itulah Kuroko menyebutnya makhluk dalam artian 'ampas yang bernapas'. Kurang ajar emang. Padahal Akashi sudah sering membantunya dan dia malah menghina pemuda berambut merah tersebut.

"Kenapa?"

[Name] melipat kedua tangannya. Memejamkan mata dengan dahi mengkerut, sedang memikirkan alasan yang tepat.

"Uhum,, bisnis,"

Gelegatnya yang aneh, tentu Kuroko gak bisa percaya secepat itu.

"........dimana?"

"..A--akihabara,"

"[Name]-san!"

"Ha--hanya sebentar!! Lagian gak lama lagi Butler pribadi Sei bakal datang! Kalau mereka udah datang, kau boleh pergi! Kumohon~ yak~"

"Waw.... Sei?"

"Maksudku,, urgh... Seijuurou,"

Kuroko tau, mereka berdua sudah cukup lama saling mengenal. Tapi Kuroko belum tau seberapa dekatnya mereka dan hubungan mereka sebenarnya. Yang Kuroko tau, Akashi paling kesal jika dipanggil hanya tiga huruf dari nama depannya.

"Kuroko----"

"Baiklah, suruh pelayan Akashi-kun untuk segera datang gak lebih dari satu jam dari sekarang."

"Yashhh!! Sankyuu Kuroko!"

[Name] tanpa sadar memeluk pemain bayangan kisedai itu buat melampiaskan kegembiraannya.

Deg deg...

Kuroko pernah dipeluk cewek sebelumnya, contohnya si Momoi. Tapi baru kali ini dadanya berdegup kencang.

Apa efek capek dari mengayuh sepeda ke rumah gadis ini? Sepertinya tidak.

[Name] berhasil bikin anak orang baper di pagi hari.

"Aku juga gak bakal lama, kok. Kuharap Kuroko masih ada disini setelah aku pulang. Aku akan membelikanmu sarapan sebagai ga--"

"...[name]-san,"

"Ya?"

[Name] mendekatkan sedikit wajahnya ke arah Kuroko. Saat diperhatikan, gadis itu baru sadar atas kelakuannya tadi. [Name] mengulas senyum jahil ketika melihat pipi hingga telinga pemuda berambut warna biru langit itu memerah.

Crazy Me 'cause KISEDAI [KnBXreader]Where stories live. Discover now