20. Kembali Berjuang

804 89 0
                                    

Mobil hitam itu tepat berhenti di area jalanan sepi, jika di perkirakan tempat ini sangat jauh dari area sekolah Labschool, Rara terus berusaha membuka pintu mobil, dengan mata yang terus mengeluarkan air mata tanpa isakan.

Orang itu pun, melihat Rara dari kaca yang ada di depan atas mobil, lalu ia pun membuka topi, dan maskernya, lalu melihat ke arah Rara.

Rara sontak menutup mulutnya tak percaya, orang itu. Orang yang sehari lalu hendak menyerang Andra dari belakang, namun rencananya di gagalkan. Akibatnya kini mata sebelah kiri itu telah tertutup dengan sebuah goresan.

Ia langsung berpindah tempat ke belakang, Rara sontak memukul-mukul pintu mobil berharap ada yang akan menolongnya.

"JANGAN MENDEKAT!" teriak Rara saat pria itu semakin mendekat.

Namun seakan tak menggubris perkataan Rara, ia semakin mendekat ke arah Rara, dengan pergerakan yang minim Rara berusaha memberontak saat pria itu dengan cepat menahan kedua tangannya.

"Lo lihat kan mata gue sekarang? LO LIHAT KAN! jerit pria itu, sambil tetap menahan tangan Rara, sambil memojokkan Rara di unjung kursi mobil.

"Ini semua gara lo, GARA LO! Gara lo gue cacat," racau pria itu.

"ITU BUKAN GARA GUE!" geram Rara.

"INI GARA LO," serang pria itu sambil menekan kuat tangan Rara, "Maka..."

Pria itu melepaskan genggamannya, lalu mencari sesuatu dari sakunya, sedangkan Rara menahan isaknya sambil terus memojokkan tubuhnya ke sudut pintu mobil.

Pria itu mengeluarkan sebuah benda tajam dan mengkilap, meski bentuknya kecil mampu membuat Rara menegang seketika, Rara pun menahan nafasnya, saat pria itu melihat pisaunya lalu bergantian melihat ke mata Rara.

"M-A-T-A GANTI M-A-T-A," tekan pria itu, seketika Rara mengetuk keras kaca mobil sambil menjerit histeris.

"AAA, TOLONG! TOLONG."

Pria itu pun mendekat dengan seringaian tajamnya, lalu kembali menyudutkan Rara, Rara pun tak diam kakinya yang bergerak bebas, menendang perut pria itu membuat pria itu tersungkur ke kursi yang ada di sebelah Rara.

Nafas pria itu memburu, dengan gerakan sigap ia langsung mendekat ke Rara dan mencekiknya.

"Le-epas, g-gue mo-h-on," rintih Rara terbata-bata karena cekikan yang di lakukan pria itu.

Pria itu semakin mengarahkan pisaunya ke mata Rara, Rara tak bisa lagi membantah karena ia mulai kehabisan oksigen.

Prang

Seketika mata Rara terselamatkan saat ada seseorang yang memecahkan kaca pintu mobil samping, dengan menggunakan helm,  pecahan kaca itu pun mengenai kepala pria itu, pria itu  melepaskan tangannya dari leher Rara, lalu memegangi kepalanya yang sudah berdarah.

Dengan cepat Rara langsung menuju ke depan, lalu menekan tombol yang membuat pintu itu terkunci, dengan segera ia langsung membuka pintu mobil itu, lalu menghampiri orang yang telah memecahkan kaca mobil itu.

Rara langsung memeluk pria itu erat, dengan isakan kecil, sedangkan pria itu hanya diam, lalu mereka pun pergi dari tempat itu, dengan menaiki motor ninja.

Sepanjang perjalanan Rara tak berhenti menahan isakannya, sambil menyenderkan kepalanya ke bahu pria itu, yang tak lain adalah Angga.

Angga pun menepikan motornya, di dekat taman yang berada di danau, menatap Rara lekat.

Tangannya terangkat untuk mengusap kedua pipi Rara yang di basahi air mata.

"Maaf." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Angga, Rara pun menatap Angga, sikap yang sangat Rara rindukan di saat Angga menatapnya dalam.

Anggara (End)Where stories live. Discover now